Bung pasti setuju kalau tidak ada keahlian yang tak dapat dipelajari. Lantaran semuanya kembali lagi pada usaha tiap individu untuk menguasai keahlian tersebut. Dan ketika Bung menguasai suatu keahlian, pasti Bung akan mencapai satu titik kepuasan. Kekhawatiran Bung yang tadinya sempat tidak percaya kalau Bung tidak bisa melakukan hal itu pun akhirnya lenyap. Tetapi apa yang Bung rasakan kalau keahlian justru Bung diremehkan atau diragukan? Pasti mengesalkan, bukan? Nah, hal ini terjadi terhadap Lyndsey Scott, seorang model Victoria Secret.
Tak ada yang percaya pada mulanya bahwa Scott adalah seorang insinyur perangkat lunak terkemuka sebelum dikenal sebagai seorang nona yang pandai lenggak-lenggok di catwalk dengan produk pakaian dalam. Apalagi hal yang dikuasainya adalah coding, yang memang sulit untuk dikaji. Apabila Bung tidak tahu soal ini, coding sendiri adalah bahasa pemograman yang dilakukan oleh programer. Saat itu juga, Scott langsung buka suara dan “membalas” orang-orang yang meremehkan keahliannya.
Bermula dari Postingan di Media Sosial Scott
Netizen memang selalu kritis akan sesuatu hal yang terkadang malah menjatuhkan dirinya sendiri. Selain itu netizen kerap kali menyimpulkan suatu hal dengan sendirinya. Seperti saat profil Scott diposting oleh sebuah akun Instagram yang memberikan satu fakta tentang model berkebangsaan Amerika Serikat ini dengan keterangan, “Model Victoria’s Secret ini dapat memprogram kode dengan Python, C ++ , Java, MIPS, dan Objective-C”.
Sejumlah orang pun mengomentari postingan tersebut dengan mengatakan kalau dirinya adalah model bukan seorang coder “nyata”. Mungkin itu dapat dimaklumi karena mereka yang berkomentar tidak tahu akan fakta tersebut. Namun beberapa orang yang mengejeknya mengatakan bahwa dia dapat menampilkan program komputer yang sederhana saja macam “Hello, World!”. Alhasil Scott pun seperti dipertanyakan kualitasnya hingga membuat ia berkomentar.
“Siapa pun dapat menulis kode, tidak banyak orang yang dapat menulis kode dengan baik. Bahasa mudah dipelajari, tetapi dapat diubah skalanya, dapat dibaca, dipelihara, dan tidak efisien,” ujar Scott.
Scott Buka Suara dan Mewakilkan Kegundahan Perempuan
Sebagai seseorang yang pernah berkecimpung di bidang teknologi, Scott pun semakin terpancing untuk berkomentar karena di-tag oleh beberapa orang. Alhasil ia pun memberikan komentar ‘pedas’ terhadap orang yang berpikiran sempit, sambil ia berpendapat bahwasanya lingkungan teknik tak bersahabat, Bung.
“Melihat komentar ini saya bertanya-tanya mengapa 41 persen wanita di karir teknis putus karena lingkungan kerja yang tidak bersahabat. #gofigure,”kata Scott.
Tingkat diskriminasi dalam industri teknologi memang mengkhawatirkan, mungkin karena industri ini akrab dengan dunia laki-laki. Hingga Scott pun mengunggah foto di media sosial pribadinya dengan caption, “Tidak mencoba untuk menyombongkan diri, hanya menyatakan fakta dengan harapan saya akan meyakinkan setidaknya satu komentator negatif bahwa programer dapat datang dalam berbagai bentuk, ukuran, jenis kelamin, ras, dll. sehingga mereka akan berpikir dua kali sebelum meragukan wanita dan gadis lain yang mereka temui di bidang teknologi,”.
Isi Hati Nona Terwakilkan Berkat Scott Bersuara secara Lantang
Melihat curahan isi hati dari Scott, membuat para perempuan yang memiliki bidang pekerjaan sebagai programer merasa suaranya terwakilkan. Seperti kita bilang, sektor pekerjaan yang sangat akrab dengan laki-laki ini pasti akrab dengan hal yang berbau diskriminasi.
“Terima kasih, Lyndsey. Sebagai wanita di bidang teknologi, saya telah menghadapi tahun-tahun manusia “menantang” kredibilitas saya. Gagasan konyol bahwa wanita dalam teknologi harus cocok dengan beberapa gambar yang sudah ditentukan adalah melelahkan. Anda luar biasa,” tulis seseorang.
Lyndsey Scott pun Jadi Pembicara Karena Kualitasnya
Kecintaan Scott untuk coding sebenarnya sangatlah besar, selain ia mendulang nama belakang (dibaca sarjana) sebagai programar. Ia pun pernah bertindak sebagai pembicara saat peluncuran kampanye baru yang disebut Code Rewriting. Organisasi nirlaba, ini merupakan program yang didedikasikan untuk memberdayakan komunitas wanita dengan semangat teknologi sehingga mereka dapat bangkit menjadi generasi insinyur dan pemimpin teknologi yang luar biasa.
Jangan Pernah Meragukan, Karena Scott Memang Tak Bisa Diragukan
Menjadi model bukanlah berarti kalau perempuan tak memiliki keahlian lain dan hanya mengandalkan kecantikan. Terbukti dari Lyndsey Scott, di usia yang telah memasuki 34 tahun menjadi isinyur perangkat lunak yang sangat berprestasi tinggi. Dia merupakan bagian dari tim tutorial iOS di RayWenderlich.com dan bahkan telah melakukan tutorial video untuk anak-anak. Lyndsey Scott ada di tim tutorial iOS untuk Apple dan juga telah melakukan sejumlah tutorial video bersama Bill Gates dan Mark Zuckerberg untuk Code.org.
