Lebih Baik

Soal Menikah Kenapa Harus Buru-buru? Bukan Menghindar, Laki-laki Pun Punya Alasannya

Setelah menjalin hubungan selama satu tahun, biasanya wanita mulai membicarakan mengenai pernikahan. Termasuk harapan mereka untuk segera dilamar laki-laki pujaannya. Namun terkadang pemikiran yang serupa tak terjadi pada pria. Bukannya ingin menghindar atau memang tidak serius, namun kami juga memiliki alasan kuat untuk melakukan  hal itu.

Tanggung jawab seorang laki-laki dalam keluarga bisa dibilang tidak ringan. Posisi laki-laki sebagai kepala keluarga mengharuskan kami memikul tanggung jawab berat. Tidak heran bila butuh waktu untuk kami hingga mereka merasa cukup yakin untuk melangkah menuju gerbang pernikahan. Beberapa hal di bawah ini menjadi pertimbangan kami untuk menunda pernikahannya.

Sungguh kami tak sampai hati mengekang hasrat belanja istri kelak karena kondisi finansial yang tak mendukung. Sabar ya Sayang!

Cinta tanpa didukung kondisi finansial hanya akan membawa perut lapar. Kalau sudah begini alih-alih bisa menjadi keluarga bahagia, perut lapar hanya akan menciptakan pertengkaran yang menyesakkan. Toh, kami sedang berjuang demi ekonomi yang lebih bagus. Salah satu kebanggan laki-laki adalah saat bisa mencukupkan keinginan istri dan anak-anaknya kelak.

Kamu memang menarik sih! Tapi bukan berarti  kami sudah menetapkan hati menjadikanmu pasangan selamanya

Menghabiskan waktu bersama dengan seorang wanita bukan berarti kami lantas ingin menghabiskan sisa umur kami bersamanya. Ada beberapa kualitas yang memang harus terpenuhi oleh calon ibu dari anak-anak kami kelak. Jadi maafkan kamu yang hanya menjadikan dia rekan untuk bersenang-senang saja, sebab tak ada sedikit pun  niat kamu untuk menjalin hubungan yang serius dengannya.

Setelah Menikah Kami Ingin Serius, Karena Itu Sekarang Kami Menghabiskan Waktu Bebas Dulu

Pernikahan akan membawa kami pada kehidupan baru. Akan ada istri dan anak-anak yang butuh diperhatikan. Kalau sudah begini berarti me time kami tak akan seleluasa dulu. Padahal masih banyak hal yang ingin kami lakukan. Kami masih ingin leluasa menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat kental tanpa ada omelan istri diujung telepon yang menyuruh untuk segera pulang. Nanti dulu!

Saat kami benar-benar mencintai seseorang wanita, kami akan mati-matian memperjuangkan kebahagiaannya

Bukan hanya alasan negatif melulu. Sering kali kami menunda pernikahan karena merasa belum mampu memberikan kebahagiaan untuk wanita yang kami cintai sepenuh hati. Kami ingin memastikan diri bisa membahagiannya sebelum mengucapkan janji sakral pernikahan. Tak sampai hati rasanya bila malah membuatnya menderita setelah menjadikan dia istri.

Sejujurnya, Kami Masih Sedikit Takut Menghadapi Orang Tuamu (Ayahmu)

Alih-alih untuk meminta putrinya menjadi pasangan kamu, untuk berkunjung ke rumahnya saja kami merasa segan. Sejak awal hubungan orangtuanya terlihat tak begitu meyetujui hubungan ini. Sayang sih sama anaknya, tapi untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius, mungkin nanti dulu aja deh. Mau menabung keberanian untuk bertemu orangtuanya dulu.

Kami pernah merasakan sulitnya hidup dalam keterbatasan. Kami tak ingin anak-anak kami merasakan yang sama

Pernah merasakan susahnya hidup dalam kekurangan, membuat kamu ingin berjuang terlebih dahulu demi memberikan yang terbaik demi anak-anak kami kelak. Kami ingin memberikan kenyamanan dan kemudahan untuk keluarga kecil kamu. Sabar ya Sayang! Ini juga demi kebaikan kamu dan anak-anak kita kelak kok!

Intinya Kami cemas pernikahan akan membawa perubahan yang bisa membuat hidup jadi tak senyaman sekarang!

Pernikahan pada dasarnya adalah penyatuan dua individu dengan watak, kebiasaan dan sifat yang berbeda. Tak mudah memang menyatukan dua kepala berbeda. Belum lagi kebiasaan ajaib pasangan yang bisa saja membuat kepala berdenyut pening. Kami masih begitu menikmati fase kehidupan kami yang sekarang. Perubahan bisa saja menghapus kenyamanan ini. Apalagi pernikahan tak hanya berisi kisah manis. Pasti ada banyak hal-hal yang harus dikompromikan. Ahh, nanti dulu deh nikahnya!

Click to comment

0 Comments

  1. Silvano

    September 9, 2018 at 4:25 pm

    Sampai sekarang biarpun saya sudah mau umur 30 tahun tetap tidak ada niat dan tidak pernah mau untuk menikah dan berumah tangga dan pernah beberapa kali orang tua dan teman2 saya menyuruh saya untuk menikah saya pun menolaknya dengan tegas karena masih ada hal yg lebih penting yg bisa dikerjakan selain menikah, menikah itu bukan suatu keharusan dan menikah itu berat dan apalagi di zaman skrg biaya pernikahan juga tidak murah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Gowok, Tradisi Jawa Ajari Pria Lebih Pandai Menyenangkan Perempuan dari Batin Hingga Ranjang

Ada sebuah tradisi bernama Tradisi Gowok bermula dari Tiongkok kemudian mendarat hingga ke Tanah Jawa. Belum banyak yang tahu mengenai tradisi ini, bisa dibilang tradisi ini merupakan sebuah tradisi untuk mengajari para remaja lelaki menjadi lelaki dewasa. Lantas apa yang menarik dari tradisi ini dan apa seluk beluk adanya tradisi ini?

Sebuah tradisi yang dibawa oleh wanita bernama Goo Wook Niang

Siapa Goo Wook Niang yang disebut sebagai pembawa tradisi Gowok ke Tanah Jawa? Dia adalah sosok perempuan asal Tiongkok. Nama Gowok diambil dari nama Goo Wook Niang karena orang Jawa pada zaman dulu sulit mengucap kata Goo Wook jadi disingkat Gowok saja.

Gowok sendiri adalah seorang wanita yang ditugaskan untuk mengajarkan remaja yang akan menikah atau yang sudah disunat segala hal tentang urusan rumah tangga termasuk urusan ‘menafkahi’ batin istrinya nanti. Kenapa demikian? Tradisi ini dimaksudkan agar seorang pria bisa bertugas dengan baik selama menjadi suami dan mampu membahagiakan istrinya termasuk dalam hubungan seksualitas.

Orang yang bertugas menjadi Gowok sendiri adalah wanita yang berusia 23-30 tahunan yang dipilih berdasarkan kesepakatan antar orangtua calon mempelai pria maupun wanita.

Dari urusan rumah tangga hingga urusan ranjang

Sebelum menikah, seorang remaja laki-laki akan berada dibawah asuhan Gowok selama beberapa hari dan paling lama satu minggu. Seorang Gowok akan mengajarkan pada remaja laki-laki yang akan menikah tentang bagaimana cara memperlakukan istri dengan baik di masa depan kelak.

Gowok pun akan mengajari sang remaja tentang pendidikan seksual saat ada di atas ranjang, agar saat malam pengantin nanti tidak merasa malu karena tidak bisa memuaskan istrinya kelak.

Selama masa “belajar”, seorang remaja lelaki hanya tinggal berdua bersama Gowok di dalam sebuah rumah

Menurut Ahmad Tohari dalam bukunya yang berjudul “Ronggeng Dukuh Paruk”, seorang Gowok juga mengajarkan perihal bagaimana mengajak seorang istri ke pesta undangan agar tidak memalukan nantinya. Selama menjadi Gowok, dia akan terus tinggal dengan seorang remaja lelaki selama beberapa hari untuk mengajarkan ilmu yang diketahuinya hingga sang remaja lelaki benar-benar bisa mempraktikannya dalam kehidupan pernikahannya kelak.

Pendidikan seks masih tabu di mata masyarakat Indonesia

Terlepas dari tradisi Gowok yang konon sudah tidak dilakukan lagi oleh masyarakat Jawa. Dari keterangan yang sudah ada tentang tradisi Gowok, pelajaran yang bisa diambil adalah pentingnya pendidikan seks bagi pria. Pendidikan seks diperlukan agar sebagai manusia tidak salah memahami arti dari hubungan seksual yang dibutuhkan oleh manusia.

Tidak seperti di luar negeri yang telah terang-terangan mengajarkan pendidikan seks mulai dari usia anak-anak, hingga saat ini masih banyak masyarakat di Indonesia yang menganggap tabu tentang pendidikan seks. Hal ini karena sebagian masyarakat menilai, pendidikan seks merupakan hal yang bertentangan dengan norma dan agama.

Pendidikan seks sejak dini dapat berguna ketika sudah menjalani kehidupan rumah tangga. Tidak hanya soal hubungan intim saja, tapi juga untuk bisa diajarkan pada generasi penerusnya di masa depan.

 

Click to comment

0 Comments

  1. Silvano

    September 9, 2018 at 4:25 pm

    Sampai sekarang biarpun saya sudah mau umur 30 tahun tetap tidak ada niat dan tidak pernah mau untuk menikah dan berumah tangga dan pernah beberapa kali orang tua dan teman2 saya menyuruh saya untuk menikah saya pun menolaknya dengan tegas karena masih ada hal yg lebih penting yg bisa dikerjakan selain menikah, menikah itu bukan suatu keharusan dan menikah itu berat dan apalagi di zaman skrg biaya pernikahan juga tidak murah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Hang Out

Menyelami Romansa Cinta Tak Berujung Pada Secangkir Kopi

Buat kamu yang pernah mengatakan tak suka kopi, coba luangkan sedikit ruang di hatimu untuk mengenal kopi, maka setelah itu kamu akan jatuh cinta kepadanya. Kopi memang tak menawarkan rasa manis dominan yang akan memanjakan lidah, bahkan rasanya cenderung pahit. Namun, jangan salah kopi juga memilki jajaran penggemar fanatik.

Tak kenal maka tak sayang. Berkenalanlah dengan secangkir kopi, kemudian kamu tak tak akan bisa jauh darinya. Tak percaya? Lakukan empat hal ini dan buktikan sendiri!

Cari tahu asal usulnya, mungkin kamu bisa jadi lebih bersimpati padanya

Kopi yang nikmat tidak bisa muncul begitu saja. Dibutuhkan proses dan perjuangan untuk menghasilkan secangkir kopi yang nikmat dan harum. Kopi tidak bisa tumbuh di sembarang tempat, dibutuhkan perawatan khusus untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas. Berbeda tempat asal penanaman, maka beda pula rasanya.

Kemudian tangan-tangan berbakat akan meracik kopi menjadi minuman yang memanjakan lidah. Pahami sejarah dan asal usul minuman kopi, setelah itu baru kamu bisa mengakrabinya.

Pahami betul faedah kopi , maka kamu akan kian akrab dengannya

Kopi nyatanya memiliki faedah baik untuk tubuh. Kandungan baik yang terdapat dalam kopi akan bermanfaat bagi tubuhmu. Bahkan kopi adalah minuman paling sehat di dunia, selagi dikomsumsi dalam porsi yang tepat. Hal ini tidak mengherankan, sebab kopi diam-diam mengandung antioksidan dalam jumlah besar.

Bukan hanya itu saja, nyatanya mengkonsumsi kopi masih mendatangkan banyak kebaikan lainnya. Kita akan merasa lebih rileks ketika mencicip secangkir kopi misalnya. Nah, sebab kebaikan memang layak untuk diakrabi, tak ada salahnya mulai sekarang kamu rutin menikmati secangkir kopi.

Nikmati rasanya, diam-diam kamu akan mulai jatuh cinta padanya

Sedapnya kopi akan menyapa lidahmu sejak tegukan pertama. Bila kamu belum terbiasa dengan rasa kopi tanpa gula yang dominan pahit, kamu dapat memilih jenis kopi dengan rasa kopi yang ringan. Kamu bisa mencampurkannya dengan susu, jangan malu juga untuk menumbuhkan gula. Tak perlu memaksakan diri untuk segera menikmati kopi  tanpa gula. Bukankah cinta yang mengalir apa adanya itu lebih terasa nikmat?

Berbincang dengan pecinta kopi dan mendengarkan kisah cintanya, akan membuatmu kian tak bisa berpaling dari sedapnya secangkir kopi

Memiliki sahabat dekat yang seorang pecinta kopi bukan tak mungkin akan menularkan kecintaanya padamu. Ekspresi nikmat yang terpantul di wajahnya ketika  menikmati secangkir kopi akan membuatmu kian yakin untuk jatuh cinta pada kopi. Belum lagi ketika  matanya berbinar-binar saat bercerita tentang begitu dalam perasaanya pada secangkir kopi. Kalau sudah begini, tak butuh waktu lama bagi dia untuk membuatmu menjadi pecinta loyal kopi.

Click to comment

0 Comments

  1. Silvano

    September 9, 2018 at 4:25 pm

    Sampai sekarang biarpun saya sudah mau umur 30 tahun tetap tidak ada niat dan tidak pernah mau untuk menikah dan berumah tangga dan pernah beberapa kali orang tua dan teman2 saya menyuruh saya untuk menikah saya pun menolaknya dengan tegas karena masih ada hal yg lebih penting yg bisa dikerjakan selain menikah, menikah itu bukan suatu keharusan dan menikah itu berat dan apalagi di zaman skrg biaya pernikahan juga tidak murah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Baik

Ketika Perempuan Datang Menangis, Laki-Laki Harus apa?

Sebuah studi yang dilakukan oleh psikolog asal Belanda, Vingerhoets menemukan fakta bahwa seorang wanita rata-rata menangis sebanyak 30 hingga 64 kali per tahun dibanding pria dalam hal menangis. Hormom prolactin dalam tubuh disebut-sebut sebagai pemicu tangis pada wanita.

Masalahnya tak semua pria paham cara berhadapan dengan perempuan yang sedang menangis. Tak mengherankan jika kemudian laki-laki mendapat cap tidak peka karena masalah macam ini.

Wanita yang menangis tidak jarang membuat pria salah tingkah dan merasa bersalah. Penyebabnya karena pria tak bisa mengidentifikasikan kenapa seorang perempuan menangis. Ujungnya, tidak dapat memutuskan harus berbuat apa. Untuk itu ada hal-hal yang perlu dimengerti ketika ada perempuan menangis di hadapanmu.

Cobalah Untuk Diam Sejenak Dan Tenang

Saat melihat sahabat wanita atau pasangan kita yang menangis, pasti beberapa di antara kita langsung berusaha berpikir:

“Kenapa ya Dia? Apa yang menyebabkan dia menangis”.

Ini adalah kesalahan paling utama. Cobalah bersabar untuk tidak tergesa-gesa mencari alasan kenapa perempuan tersebut menangis. Pasrahkan saja pundakmu untuk tempatnya mencurahkan air mata. Biarkan ia mengeluarkan dulu emosi dan perasaannya.

Bahkan sebisa mungkin tidak perlu ditanya, kenapa dia menangis. Biarkan ia mencari ketenangan dalam diammu juga. Jika dia sudah bisa meredakan tangisnya pertanyaan yang lebih tepat adalah:

“Kamu masih sedih?”

Jangan Berlagak Sok Menasihati

Saat melihat wanita menangis, sebagian pria akan muncul instingnya untuk menghiburnya. Ada yang menghibur dengan cara menemani, melawak, bahkan memberi nasihat yang mendalam. Tetapi sebaiknya, menasihati wanita yang sedang menangis sebaiknya dihindari apalagi jika kamu belum tahu persis penyebab dia menangis.

Saat menangis, wanita akan lebih sensitif perasaannya. Salah tindakan atau perkataan, kamu bakal tambah menyakiti perasaannya. Niat kamu memang baik untuk memberinya nasihat atau masukan, tetapi sebaiknya keinginan tersebut ditahan agar tidak terjadi salah paham.

Berempatlilah, Tunjukan Padanya Bahwa Kamu Mengerti Apa yang Ia Rasakan

Hal yang perlu kamu lakukan adalah mendengarkan. Terkadang memang seorang wanita membutuhkan nasihat untuk membantunya keluar dari masalah, tetapi mendengarkan seluruh ceritanya tanpa memotong akan membuat perasaannya lebih lega. Setidaknya ia tahu, kamu peduli padanya meski hanya dengan mendengarkan kisah sedihnya.

Membiarkan ia terbuka dan berbicara tanpa kamu memotongnya, kamu jadi tahu masalah apa yang sedang ia hadapi. Kamu pun jadi tahu bagaimana harus menyikapi teman atau pasangan wanitamu yang sedang menangis.

Cobalah untuk berempati pada ceritanya. Secara mudahnya, empati adalah menempatkan dirimu pada posisinya. Bagaimana jika kamu berada dalam situasinya?

Berhenti Bertanya Menggunakan Kata “Kenapa” untuk Menemukan Jawaban Atas Kesedihannya

Dr. John Gottman, seorang professor psikologi memberitahukan, segala pertanyaan menggunakan kata tanya “kenapa” akan terdengar seperti sebuah kritik. Orang yang sedang menangis tentunya tidak akan suka bila dirinya dikritik oleh orang lain dalam keadaan hatinya yang sedang terluka. Bukanya jawaban yang akan kamu dapatkan, tapi malah omelan dan tentunya ia akan menjauh darimu daripada menceritakan masalahnya padamu.

Gottman menyarankan, jika ingin mengetahui isi hati wanita yang sedang menangis, ganti kata tanya “kenapa” dengan pertanyaan-pertanyaan yang berisi seperti pernyataan.

  • Coba ceritakan apa yang terjadi
  • Ceritakan padaku apa yang membuatmu gelisah
  • Apa yang membuatmu sangat gelisah?
  • Apa ada hal buruk yang akan terjadi setelah musibah yang kamu alami setelah ini?

Contoh pertanyaan di atas, tidak hanya membuat wanita akan lebih terbuka , tetapi juga membuat ia lebih mengerti tentang dirinya sendiri. Misalnya, kalimat yang keempat menunjukan bahwa apakah ada hal lebih buruk yang akan terjadi setelah (masalah) ini? Jika jawabannya tidak, itu artinya tidak ada alsan baginya untuk berlama-lama bersedih.

Dari kalimat pertanyaan tersebut juga kamu memberi pesan bahwa masih ada orang lain yang tertimpa masalah lebih buruk tapi tetap terus berjuang. Ia akan lebih menghargai dirinya sendiri dan berhenti menyalahkan diri.

Terkadang Kontak Fisik Bisa Menenangkannya

Ketika kata-kata tidak masih tidak bisa menenangkannya, terkadang kontak fisik bisa dijadikan cara yang ampuh untuk membuat wanita berhenti menangis. Apalagi jika ia orang terdekat, seperti kekasih, istri atau ibumu. Sebuah pelukan hangat, memegang kedua tangannya, atau memberinya bahu untuk bersandar setidaknya dapat memberinya ketenangan dan mengurangi kegelisahan yang dialminya. Ketika tangisnya sudah reda, kamu pun bisa mengajaknya bicara untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapinya.

 

Click to comment

0 Comments

  1. Silvano

    September 9, 2018 at 4:25 pm

    Sampai sekarang biarpun saya sudah mau umur 30 tahun tetap tidak ada niat dan tidak pernah mau untuk menikah dan berumah tangga dan pernah beberapa kali orang tua dan teman2 saya menyuruh saya untuk menikah saya pun menolaknya dengan tegas karena masih ada hal yg lebih penting yg bisa dikerjakan selain menikah, menikah itu bukan suatu keharusan dan menikah itu berat dan apalagi di zaman skrg biaya pernikahan juga tidak murah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top