Spon

Bolehkah Laki-laki Menangis?

Jadi anak cowok gak boleh nangis!

Dari kecil istilah itu sudah lekat disematkan pada kita laki-laki. Sejak bocah kita sudah dituntut kuat, dan dilarang meneteskan air mata. Namun sesungguhnya pria juga sama seperti wanita yang boleh saja menangis untuk menunjukan ekspresi tulusnya.

Masalahnya sterotype bahwa hanya pria lemah lah yang menangis menyeruak lebih kuat di kebudayaan timur macam Indonesia. Di masyarakat Amerika serikat atau Eropa yang lebih terbuka, fenomena pria menangis lebih bisa diterima. Tetesan air mata dari seorang pria dianggap sebagai sebuah refleksi kejujuran dan ketelusan.

Sejarah bahkan mencatat, Presiden Amerika Serikat yang fenomenal Abraham Lincoln sering menangis untuk mempertegas isi pidatonya. Dan dari sana ia dianggap sebagai salah satu orang yang punya teknik persuasi tinggi. Di masa sekarang, Barack Obama juga kerap kali terlihat meneteskan air mata ketika ia berbicara haru. Tapi kita semua sepakat, tangisan ini tidak membuat presiden Amerika kulit hitam pertama itu terlihat lemah khan?

Lalu kita pun sering menyaksikan atlit profesional yang menangis sedih ketika mereka gagal dan menangis haru ketika mereka berhasil. Menurut jurnal penelitian Psychology of Men & Masculinity, di awal tahun 2012 yang lalu menyebutkan bahwa atlit yang memiliki kepercayaan diri tinggi justru tidak canggung untuk menunjukan ekspresinya lewat tangisan di lapangan. Bahkan sebaliknya mereka yang menganggap menangis di lapangan tabu adalah barisan atlit yang kurang berhasil dan punya percaya diri yang rendah.

Okay, bagaimana jika dilihat dari segi kesehatan? Ahli Biokimia William H. Frey melalui studinya menyebutkan, bahwa air mata yang menetes akibat emosi tenyata juga membawa serta racun di dalam tubuh. Bukan cuma racun, ketika menangis tubuh juga secara otomatis memproduksi hormon endorphine. Ini adalah zat yang mirip dengan heroin namun diproduksi secaa ilmiah oleh tubuh.

Wajar jika dengan menangis ketegangan akibat stress bisa cepat mengendur. Dalam penelitian ini juga ditemukan fakta bahwa menangis punya daya sembuh luka psikologis yang lebih hebat dibandingkan tertawa.

Tapi bagaimana dengan pandangan perempuan? Apakah kita tidak akan dianggap lemah? Nah, disinilah ditemukan fenomena menarik lainnya. Karena ternyata sebagian besar wanita juga menganggap istimewa pria yang sentimentil.

pria menangis

Perempuan memang mendambakan sosok yang kuat dan gagah. Tapi ketika laki-laki idamannya menunjukan sisi manusiawi dengan menangis, mereka justru akan langsung menaruh simpati. Karena ini menunjukan adanya sisi kelemah lembutan dibalik sosok yang kuat tersebut.

Para wanita juga dilengkapi naluri keibuan yang tinggi. Jangan heran jika mereka ingin menyayangi pasangannya yang sedang dalam keadaan lemah ketika menangis. Ini serupa dengan pelukan hangat ibu kepada anak laki-lakinya yang menangis karena jatuh dari sepeda.

Tangisan juga membuat pria terkesan membuka diri. Sosok pria yang dingin dan misterius memang menarik untuk membuat wanita penasaran. Namun jika sosok dingin ini menangis di depan mereka, justru akan menambah rasa penasaran. Karena ibarat buku yang baru terbuka, wanita ingin segera membacanya sampai habis.

Lalu apa berarti kita bisa menangis kapan saja? Nah, walau bagaimana pun seperti disebutkan di atas norma di masayarakat Indonesia masih sediki tabu untuk melihat pria menangis. Karena itu cobalah untuk tetap mengontrol emosi.

Kita sebagai pria tidak dilarang untuk menangis, berempati, sedih dan perasaan lainnya. Tapi jangan juga terlalu sering mengumbar emosi yang tidak perlu. Jangankan pria, wanita yang terlalu mellow pun tidak akan mendapat tempat yang baik di mata orang lain bukan?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top