Mungkin ini menjadi salah satu pertarungan yang bakal dinanti banyak orang apabila rematch dilakukan, pertarungan ini tidak hanya beradu kekuatan antara dua petarung saja. Melainkan ada faktor-faktor di luar ring yang membuat persaingan antara Conor McGregor dan Khabib Nurmagomedov sangat bersifat emosional. Sehingga sangat dinanti untuk mempertemukan kedua petarung ini kembali, kan bung?
Di pertandingan hari Sabtu tanggal 6 Oktober 2018 kemarin, Khabib berhasil mengalahkan McGregor setelah melakukan submission dan membuatnya melakukan tap out atau menyerah. Kemenangannya pada pertandingan UFC 229 di T-Mobile Arena, Las Vegas tersebut diwarnai insiden saat dirinya melompat pagar ring dan memukul Tim Conor McGregor dengan alasan penghinaan secara verbal. Namun dibalik itu semua, ada banyak hal menarik tentang petarung asal Rusia satu ini.
Mendapat Pelatihan Khusus dari Sang Ayah, Khabib Berkembang Kuat dan Bukan Petarung yang Payah
Lahir pada 20 September 1998 di desa Sildi, Kabupaten Tsumandinsky, Dagestan, Rusia, ia mendapatkan perbekalan khusus bela diri langsung dari sang ayah sejak kecil. Sang ayah bernama Abdulmanap, merupakan atlit gulat terkenal sekaligus pensiunan tentara. Di militer Abdulmanap pun menjadi pengajar Judo dan bela diri tradisional Uni Soviet, Sambo. Ketika diwawancara Mixfight, Khabib merupakan murid terbaiknya.
Pertarungan Melawan Beruang, Membuat Ia Tak Perlu Takut dengan Orang
Mungkin metode ini terbilang gendeng bung, saat ayahnya menyuruh Khabib bergulat dengan beruang. Ini bukan makna kiasan untuk menggambarkan kekuatan, tetapi ini memang dilakukan saat ia berusia 9 tahun melawan beruang peliharaan keluarga yang juga masih kecil. Tapi sekecil-kecilnya beruang, tetap saja ia adalah hewan buas. Tubuh beruang pun lebih besar ketimbang Khabib. Saat Khabib bertarung ia diawasi oleh pelatih, dan kesungguhannya dalam bertarung terlihat ketika ia tak mau kalah dan coba merobohkan si beruang.
“Pada akhirnya, itu adalah ujian karakter ketimbang latihan fisik,” ucap Abdulmanap dikutip dari Tirto.
McGregor never had a chance. Khabib used to wrestle bears. pic.twitter.com/BZ3yORxRPZ
— B (@BenHinamanu) October 7, 2018
27 Pertandingan Tak Terkalahkan Adalah Kesempurnaan
Sejak kecil Khabib memang sudah ingin menjadi petarung dan keluarganya pun mendukung keputusan tersebut. Akhirnya ia pun memilih jalur tarung bebas profesional dan tahun 2008 adalah debutnya. Di setiap pertarungan ia selalu menang, karena Khabib terlalu dominan dengan catatan 16 kali pertandingan tak terkalahkan.
Dua tahun setelahnya ia pun dikontrak UFC dengan laga debut melawan Kamal Shalorus pada Januari 2012. Total pertandingan gulat campuran yang dilakoni pun berjumlah 27 pertandingan dengan 27 kemenangan.
Sejak Tahun 2016 Nyalinya Tak Ciut, Ia Sangat Ingin Bertarung Dengan McGregor yang Dibilang Pengecut
Sudah sejak 2016, Khabib merasa kesal dengan McGregor karena menurut petarung asal Rusia tersebut ia hanya petarung yang mendapatkan spotlight dari humas UFC, terlebih lagi kekesalannya berujung karena tak mendapat kesempatan melawan McGregor saat itu untuk merebut juara. Saat itu, ia dianggap sebagai petarung yang berusaha mencari perhatian.
“Kehebatan McGregor itu cuma dibesarkan oleh humas UFC. Bocahmu itu memulai tahunnya dengan menyerah seperti pengecut pada Nate Diaz. Tapi di akhir tahun dia bertarung untuk gelar. Gila memang. Aku ingin bertarung dengan si pengecut itu, karena itu bakalan jadi pertarungan nomor satu paling mudah di divisi kelas ringan,” kata Khabib.
Kemenanganya yang Diraih Mesti Tercoreng Dengan Aksinya
Kemenangan yang diperolehnya tidak membuat dirinya dikalungkan sabuk, lantaran ia dianggap menjadi penyebab kerusuhan yang terjadi setelah pertandingan. Khabib terlibat baku hantam bung dengan tim McGregor, akibatnya tidak ada penyerahan sabuk untuk Khabib. Belum lagi netizen pun membicarakan aksi tidak terpujinya tersebut, namun ia pun membela diri dengan menyertakan alibi kenapa ia menyerang tim McGregor.
“Lalu bagaimana tentang dia (McGregor) berbicara mengenai agama saya, bicara tentang negara saya, dia bicara tentang ayah saya. Dia datang ke Brooklyn dan merusak bus serta hampir membunuh orang-orang. Lalu kenapa orang-orang hanya membicarakan saya melompati pagar?” ucap Juara dunia Kelas Ringan UFC Khabis Nuramgomedov.