Sebelum mengulas soal Eva dan keputusan yang dipilihnya, sejauh mana Bung mengenal istilah vegan? Pasalnya, sampai hari ini masih banyak sekali yang masih mengira vegan itu sama dengan vegetarian. Padahal, keduanya punya makna yang cukup berbeda.
Dikutip dari Hubpages, terdapat perbedaan yang sangat sederhana. Vegetarian adalah mereka yang memilih untuk tidak mengonsumsi daging. Sementara orang yang melakoni diet vegan cenderung lebih pro aktif memboikot segala produk yang dihasilkan dari hewan sehingga tidak mengonsumsi daging, susu, bahkan telur.
Kembali lagi soal Eva, putri Sophia Latjuba dan Indra Lesmana ini mengaku jauh lebih sehat seiring keputusannya untuk menjadi seorang vegan.
Berawal dari Masalah Kesehatan, Menjadi Vegan Merupakan Jalan yang Dipilih Eva demi Kondisi Tubuh yang Jauh Lebih Baik
Bukan tanpa sebab dirinya memutuskan untuk beralih jadi vegan. Semula lantaran ada hormon yang tak seimbang, hal itu membuat dirinya merasa kesakitan tiap kali PMS datang. Padahal menurutnya, kalau seseorang bisa hidup sehat dan hormonnya bagus, kesakitan saat PMS sejatinya tak akan terjadi.
Berangkat dari kesukaran itu, Eva kemudian memutuskan untuk cari tahu penyebab sindrom yang dialaminya dan mengikuti semacam program dimana dia dapat belajar menyeimbangkan apa yang dikonsumsinya.
Jadi Vegan Tak Menjanjikan Kemudahan Bung, Bahkan Eva Sempat Kesulitan Mencari dan Menentukan Bahan Makanan
Saat mulai melakoni komitmennya sebagai vegan, lebih tepatnya dalam satu bulan mencoba, Eva sempat merasa kesulitan untuk mendapatkan bahan makanan yang diperlukannya. Pilihan Eva jatuh pada bahan makanan organik yang diharapkan dapat menyeimbangkan makanannya. Hanya saja, makanan murni nan organik ternyata cukup sulit didapatkan, kalaupun ada harganya memang lumayan mahal.
Bagi Eva, Menjadi Vegan Bukanlah untuk Diet, Melainkan Demi Hidup yang Lebih Sehat
Kalau sebagian orang mungkin mengurangi konsumsi daging demi diet, hal tersebut tak berlaku bagi Eva. Menjadi vegan adalah usahanya untuk memiliki hidup yang lebih sehat. Untuk tubuhnya yang lebih baik lagi dibanding sebelumnya.
“Sejak aku mengganti pola makan menjadi pola makan sehat (memotong asupan karbohidrat yang diproses dan gula) dan menjadi seorang vegan, membuat aku semakin sulit untuk menambah berat badan. Aku makan makanan dengan jumlah yang sama setiap harinya. Bukan agar aku bisa kurus, tetapi supaya aku bisa lebih sehat.”
Lebih jauh lagi, Eva yang berkeinginan jadi environmentalist menganggap pilihannya ini akan memberikan dampak bagi lingkungannya kelak.
Kepedulian Eva Terhadap Keberadaan Hewan Membuatnya Enggan Berkompromi untuk Kembali Mengonsumsi Daging
Beberapa waktu lalu, Eva bahkan menyuarakan pendapatnya lewat Instagram terkait pilihannya itu. Ia berkomitmen untuk tidak makan daging lantaran tak ingin berkontribusi terhadap penyiksaan hewan secara massal yang sekarang ini sering terjadi terutama saat hewan hendak disembelih. “Tapi proses untuk memilih jalan ini pun panjang. Banyak research. Banyak bertanya. And I urge you to do your own research and decide for yourself what is good for you and your heart,” tulisnya.
Menjadi Vegan Adalah Proses Pendewasaan Bagi Eva dan Belajar untuk Tetap Konsisten Pada Keputusannya
Eva berjibaku bukan hanya dengan batinnya. Semula ia pun adalah penyuka daging dan makanan mengandung gluten. Namun seiring komitmennya itu, ia benar-benar meninggalkan cara hidupnya yang lama. Konsekuensi pasti dihadapinya. Termasuk kehilangan teman dan banyak orang yang memilih meng-unfollow dirinya. Bagi Eva tak masalah, sebab baginya yang penting hidupnya sekarang jauh lebih baik.
