Wanita dan penampilannya tentu jadi sesuatu yang menarik perhatian, dan poin utamanya sering kita letakkan pada bagian tubuh terdepan. Apalagi kalau bukan payudara yang ia punya. Wajar memang jika hal tersebut tak bisa dilewatkan, karena memang letaknya ada di depan.
Hanya saja hal ini sering kali kita jadikan ajang yang malah terdengar sangat tak adil bagi mereka. Masih tak sadar? Mari kita telisik lebih dalam
Memberi Mereka Vonis Yang Kejam, Hanya Karena Tak Pakai Bra Saat Sedang Bepergian
Dipertengahan tahun 2016 lalu, terkait laporan yang dilayangkan oleh mantan suaminya Sajad Ukra. Artis Nikita Mirzani yang memang dikenal selalu tampil seksi dengan pakaian yang kerap terbuka, mendatangi Polda Metro Jaya dengan hanya menggunakan baju tipis tanpa mengenakan bra.
Lalu selanjutnya, beberapa dari netizen belomba-lomba untuk memberi komentar atas penampilannya yang lebih didominasi oleh kita kaum laki-laki. Mulai dari sebutan “murahan” hingga kata-kata lain yang rasanya tak pantas untuk disampaikan. Padahal sekalipun Nikita adalah istri atau pacar kita, tentu kita juga tak berhak untuk menghakiminya hanya karena tak pakai bra. Toh itu adalah haknya.
Terlepas Dari Manfaat Baik Yang Mungkin Mereka Inginkan, Dia Yang Tak Pakai Bra Sungguh Bukanlah Urusan Kita
Faktanya pro dan kontra pemakaian bra yang katanya jadi pemicu kanker payudara memang belum menemukan titik temu. Namun sebagian besar perempuan percaya bahwa mengurangi frekuensi pemakaian bra dalam aktivitasnya, bisa berdampak baik untuk kesehatan mereka. Dan hal itu pulalah yang menjadi alasan mengapa sebagian wanita sering memilih untuk tidak memakai bra.
Lalu coba bayangkan, bagaimana reaksi yang kerap kita tunjukkan bagi meraka? Kita sering merasa bahwa itu jadi sebuah pilihan yang tak wajar. Mengingat mereka adalah wanita, sudah seharusnya menjaga segala sikapnya. Termasuk dalam hal memilih pakaian, mungkin begitu kata kita. Padahal itu semua hanyalah sebuah topeng yang sering kita gunakan, untuk ikut mencampuri pilihan mereka.
Padahal Memakai Suatu Pakaian Tentu Soal Kenyamanan, Lalu Apakah Kita Berhak Menyalahkan?
Siapa pun tentu tak berhak untuk menilai baik buruknya pilihan seseorang. Tak hanya kita saja, yang sering memutuskan untuk mengenakan sesuatu, mereka juga memiliki hak yang sama.
Tak jauh berbeda dengan jenis pakaian lainnya, urusan kenyamanan tentu jadi hal yang utama. Beberapa dari kita mungkin tak akan memakai kemeja, karena lebih nyaman dengan kaos oblong biasa. Demikian pula mereka, yang sering memutuskan untuk tak pakai bra karena tak nyaman. Ini bukanlah sesuatu yang berbeda, hal ini tentu sama dengan pilihan lain untuk urusan pemakain baju, atau celana.
Karena Sejatinya, Mereka Jadi Orang Yang Paling Berhak Untuk Memutuskan Mau Pakai Atau Tidak!
Sebagai seseorang yang tak pernah tahu bagaimana rasanya mengenakan bra. Kita tentu tak boleh jadi pihak yang akan jadi hakim untuk mereka. Kita boleh saja menyimpulkan bahwa ada efek baik dan buruk dari pemakaian bra. Namun untuk itu semua tentu setiap perempuan punya tolak ukur yang akan dijadikan patokan. Apakah nanti ia akan tetap dipakai atau tidak.
Memang pada beberapa kesempatan tentu pilihan tersebut tidak selalu sejalan. Namun lebih daripada itu, semua hal yang akan dilakukan oleh perempuan, pilihannya tetap berada pada tangan mereka.
Meski Katamu Ini Jadi Sesuatu Yang Biasa, Tapi Bisa Jadi Itu Sungguh Tak Adil Ia Rasakan
Terlepas dari semua hal yang telah sering kita lakukan, kali ini kita bisa saja berdalih dengan menyebutkan bahwa apa yang kita sampaikan adalah sesuatu yang wajar. Mungkin kalimat ini bisa menyelamatkan kita dari beberapa tuduhan mereka. Tapi coba bayangkan, dimana letak kerugian atau keuntungan yang akan kita dapatkan. Jika berhasil untuk memberi komentar atas pilihan seorang wanita, apakah akan pakai bra atau tidak. Tentu saja tak ada.
Kita mungkin bisa saja tak sadar, berniat untuk memberi perhatian tapi malah berujung dengan perbuatan yang tak adil baginya.
Dan Pada Tanggal Yang Sama Seperti Tahun-tahun Sebelumnya, Hari Ini Biarkan Mereka Bebas Tanpa Bra
Peringatan yang dihelat tiap satu tahun sekali ini, memang selalu datang dengan berbagai kontraversinya. Sebagian orang berpikir bahwa kampanye ini jadi pemicu wanita untuk tak mengenakan bra salama sehari penuh. Padahal menurut awarenessdays.co.uk sebuah organisasi kesehatan masyarakat, kampanye ini sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pada para wanita mengenai kanker payudara. Denga kata lain, setiap wanita diharapkan lebih peduli pada dirinya sendiri, dengan rutin memeriksakan kesehatan payudaranya sejak dini.
Meski asal-usul No Bra Day yang diperingati setiap tanggal 13 Oktober ini masih tidak jelas. Setidaknya kampanye ini telah berjalan sejak 2011, ini artinya tahun ini adalah peringatan tahun ke 6 No Bra Day. Dengan pesan meningkatkan kesadaran akan pentingnya skrining kanker payudara bagi wanita.
