Spon

Karena Berhemat Bukan Cuma Urusan Perempuan Bung

Masih jadi penganut aliran jadul yang berpikir cuma perempuan yang musti mengurusi keuangan? Ini sudah jaman kapan Bung. Lagi pula laki-laki itu tugasnya tak berhenti sekedar cari nafkah, bagaimana uang itu dihabiskan juga menjadi tanggung jawab kita.

Buat yang sudah berpasangan, dalam hal mengatur keuangan, jiwa laki-laki yang kuat berpikir akan menjadi penyeimbang perempuan yang kuat merasa. Peran kita akan membuat perencanaan keuangan bersama pasangan menjadi lengkap.

Sebetulnya kenapa sih kita harus melakukan penghematan? Kenapa kita harus menabung? Toh kita selama ini mampu membayar kebutuhan kita, kenapa pulak kita harus repot menyisihkan penghasilan untuk menabung?

Ingat Bung boleh saja sekarang gagah perkasa bisa berpenghasilan dengan lancar. Tapi kondisi kita tidak akan selalu sama seperti sekarang ini. Kita tidak selalu bisa seproduktif seperti saat ini.

Coba bayangkan saja kalau kita sakit, tentunya kita tidak akan bisa bekerja seperti biasanya. Atau nanti ketika tua kita juga sudah tak lagi bisa menghasilkan seperti ketika muda. Padahal kita diharapkan jadi tulang punggung keluarga. Nah, pada saat itulah kita akan menuai hasil penghematan yang kita lakukan saat ini.

Masalahnya, yang bikin para pria enggan berhemat itu karena mengasosiasikan dengan hidup susah dan tak menyenangkan. Padahal penghematan itu juga bisa dilakukan dengan cara keren.

Berhemat Itu Bukan Karena Tak Punya Uang, Tapi Justru Ketika Sedang Berkelimpahan Uang

Hal yang membuat berhemat tak terlihat keren, karena umumnya penghematan dan menabung itu dilakukan oleh kita belakangan. Saat-saat ketika uang yang tertinggal hanya sisa remah-remah akhir bulan. Jika seperti itu tentunya berhemat jadi tak menyenangkan karena terasa seperti keharusan karena kehabisan uang. Ditambah lagi cara ini sering kali gagal.

Untuk itu cobalah untuk melakukan penghematan itu di depan. Rencanakan semua pengeluaran itu sebelum bulan berjalan. Jadi yang kita lakukan adalah mengatur pemasukan dan pengeluaran, bukan melakukan pengetatan ikat pinggang karena kekurangan uang. Tentukan dulu sedari awal prosentase uang yang ingin kita hemat setiap bulannya.

Irit Itu Tak Perlu Rumit, Menabunglah Menggunakan Rumus 80-20!

Tenang Bung, tak perlu mengernyitkan dahi dulu berpikir berapa porsi yang harus kita sediakan untuk menabung. Sudah ada ahli yang membuat perhitungan ini.

Seorang pemikir manajemen bisnis bernama Joseph M. Juran memperkenalkan konsep menabung 80-20. Konsepnya dari rumus ini sangat sederhana. Kita hanya perlu menabung sebesar 20% dari pendapatan bersih yang telah kita peroleh. Kemudian gunakan sisanya untuk dibelanjakan. Sebesar 50% dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sedangkan 30% sisanya dipakai untuk membeli apa yang kita inginkan.

Berhemat Itu Bukan Berarti Menghapus Mimpi Bung, Semua Bisa Tetap Dilakukan Asal Dengan Perencanaan

Berhemat dan menabung itu bukan berarti menghapus impian kita selama ini. Justru  Sikap “yang penting punya tabungan” biasanya sumber dari kegagalan menabung. Karena kita tak akan punya motivasi jelas kenapa harus berhemat.

Karena itu cobalah untuk membuat daftar impian kita terlebih dahulu dan kenapa kita harus berhemat karenanya. Misalnya, berhemat karena ingin mengganti smartphone terbaru dengan harga tertentu, ingin membeli sepatu merk tertentu yang harganya tak murah, ingin menabung untuk penghasilan di hari tua, berhemat untuk dana darurat ketika sakit, dan tujuan spesifik lainnya.

Dengan membagi tujuanmu secara rinci manajemen keuangan kita juga akan lebih baik. Dan tentunya kita akan punya banyak pos keuangan yang tidak saling tumpang tindih.

Barang Yang Keren, Tak Selalu Idientik Dengan Boros

Kita keliru kalau berpikir barang-barang yang hemat itu tak bagus. Dan sebaliknya barang-barang yang keren itu harus boros. Coba ambil contoh misalnya lampu LED yang hemat energi. Bentuk dan nyala lampunya jauh lebih baik dari lampu biasa. Pendingin ruangan juga punya karakteristik yang sama. AC dengan teknologi low watt punya bentuk yang lebih langsing dan jauh lebih bisa disesuaikan dengan tampilan interior rumah.

Tunggangan Motor Yang Hemat Pun Bahkan Bisa Bikin Kita Tampil Elegan

Sementara untuk kendaraan kita bisa menengok Suzuki Nex. Motor satu ini memegang rekor MURI untuk kategori motor matic paling irit. Ketika pemecahan rekor mampu mencapai 109,8Km/L. Hal ini dimungkinkan karena Suzuki Nex dibekali mesin SOHC 113cc dengan teknologi SUPER FI (Suzuki Performance Fuel Injection) dan mesin berkonsep LeaP (Light, Efficient and Powerful) yang telah terbukti menghasilkan tenaga besar secara presisi dan minim gesekan sehingga mampu mengoptimalkan efisiensi konsumsi bahan bakar.

Tapi meski lekat dengan irit dan hemat bukan berarti Nex akan membuat kita jadi tampil seadanya. Karena Suzuki menawarkan rasa elegan dan mewah pada skutik yang dibandrol Rp12.950.000 ini. Pilihan warna misalnya disediakan Mat Titanium Silver, Titanium Silver, dan Matt Black. Warna-warna yang masuk kategori berkelas.

Desainnya sendiri juga berkelas dengan lampu depan model V dengan bodi keseluruhan yang ramping. Nah, terkait dengan dimensi, pada Suzuki Nex ini memiliki ukuran dimensi dengan panjang 1850 mm, lebarnya 665 mm, dan tinggi 1035 mm serta memiliki berat hingga 90 Kg saja. Suzuki pun juga melengkapi Suzuki Nex ini dengan velg roda berpalang tiga dengan rem cakram di depan. Sebuah tampilan yang tentunya elegan sekaligus sporty.

Jadi siap berhemat dengan dengan gaya Bung?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top