Persaingan tim-tim terbaik Inggris untuk mendapatkan gelar juara di musim 2017/2018 semakin panas. Terlebih lagi persaingannya yang terjadi sampai ke pekan-23 ini, menyajikan pertarungan dan adu taktik yang semakin menarik. Adapun sang pemuncak klasemen, Manchester City, baru saja merengkuh kekalahan pertamanya saat bertandang ke Anfield. Liverpool menggempur skuad Pep Guardiola dengan skor 4-3. Hasil ini menjaga asa para pengejar tahta lainya seperti Manchester United, Chelsea, dan juga Tottenham.
Kekalahan Manchester City tidak membuat mereka tergeser sebagai pemuncak klasemen. Vincent Kompany Cs masih kokoh dengan selisih 15 point dari para pesaingnya, terutama sang rival Manchester United, Liverpool dan juga Chelsea. Nampaknya, musim kali ini memang susah ditebak Bung, karena banyak yang mengatakan kalau Manchester City dapat dengan mudahnya menjadi juara. Namun dengan kekalahan pertama ini bisa saja meruntuhkan mental pemain sehingga peluang City untuk kembali terpeleset dari atas sangat memungkinkan Bung. Terkecuali, Pep Guardiola dapat membangkitkan kembali semangat para punggawanya.
Persaingan Semakin Sengit, Hingga Poinnya Pun Hanya Beda Sedikit
Persaingan panas Liga Inggris tidak dapat dilihat hanya pada posisi pertama dan kedua. Akan tetapi, lihatlah dari posisi pertama hingga kelima bahkan ketujuh. Perbedaan poin dengan sang pemuncak memang terlampau jauh dan sangat susah untuk diburu. Tetapi sampai ke pekan-23, Manchester United, Liverpool dan Chelsea merengkuh poin yang sama yakni 47 poin! Tak ada kata lain, selain meraih poin penuh atau kemenangan di pekan selanjutnya. Karena sekali kalah bisa bergeser ke papan bawah.
Sedangkan dua tim London lainnya, Tottenham dan Arsenal menyusul dengan 44 point dan 39 point Bung. Persaingan ke tangga juara menjadi lebih panas, bahkan rebutan lapak untuk berada di Liga Champions tahun depan juga menjadi perburuan. Karena menjadi tim penghuni Liga Champions juga sesuatu yang prestise. Bahkan, menjadi jawara Eropa seperti Liga Champions, lebih bernilai dari pada menjadi jawara di liga lokal. Jadi persaingan menjadi juara dan mengamankan lapak untuk bisa berada di Liga Champions akan semakin sengit.
Jadwal Padat Mengganggu Perburuan Liga Inggris yang Semakin Taktis
Jadwal yang padat juga dialami tim-tim Liga Inggris ketika harus menggeluti babak 16 besar Liga Champions yang akan dihelat di bulan kedua 2018. Walaupun tak semua tim, tapi dari 5 tim yang melaju ke babak 16 besar adalah nama-nama penghuni papan atas Bung. Tak pelak, pengaturan jadwal latihan, jadwal bertanding dan waktu istirahat yang proporsional harus diatur dengan baik. Terutama bagi Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, dan Tottenham.
Melaknoi jadwal yang padat, sekaligus lawan yNG berat menjadi penghalang bagi beberapa tim-tim untuk fokus menjadi jawara. Namun, kalau bisa merengkuh dua sekaligus kenapa tidak? Otomatis setiap tim bersikukuh untuk meraih gelar juara Liga Inggris dan Liga Champions, tanpa melupakan piala liga. Apa lagi bagi tim seperti Manchester City dan Tottenham yang belum pernah sama sekali meraih trophy tersebut. Malu Bung! Tim sekelas Notthingham Forest saja sudah dua kali mendapatkannya. Bahkan Aston Villa, sudah pernah menyicipinya pada tahun 1982.
Arsenal Dapat Terlempar Dari Perburuan Jawara Liga Inggris
Dari beberapa tim yang meramaikan perburuan Liga Inggris, notabene memang langganan tiap tahunnya. Hanya nama Arsenal yang kurang begitu konsisten. Tim asuhan Arsene Wenger memang sudah menjadi bahan olok-olokkan beberapa akun sosial media sepak bola. Pada pekan ini saja The Gunners baru saja kalah 2-1 dari tim peringkat 13, AFC Bournemouth.
Berada di peringkat 6 dan hanya mampu mengkoleksi 39 point, membuat Arsenal ketar-ketir, karena mereka bisa saja disalip oleh Bunrley dan Leicester City. Kalau untuk menggeser Tottenham rasanya sulit. Inkonsistensi penampilan yang ditunjukan Arsenal nampaknya belum bisa ditangani oleh pelatih yang baru saja meraih penampilan terlama dalam hal mendampingi sebuah tim di Liga Inggris, mengalahkan Sir Alex Ferguson di angka 811 laga.
Manchester City; Tak Terkejar Tapi Dapat Terjegal
Memuncaki klasemen dengan selisih 15 point dari para pesaingnya. Membuat City sebenarnya dapat melenggang dengan santai menjadi juara, asalkan dapat menjaga top performa di setiap pekannya. Namun rasanya itu merupakan hal yang sulit, sebab setiap pertandingan tim harus menargetkan kemenangan. Menelan kekalahan pertama, bisa menjadi sebuah motivasi atau juga penurunan. Sebagai tanda kalau City mulai kelelahan.
Karena pada pekan-pekan berikutnya City masih harus menghadapi beberapa lawan berat seperti Chelsea, Manchester United, Tottenham dan Arsenal. Tim-tim tersebut merupakan calon lawan yang dapat mengandaskan obsesi City untuk tetap berada di puncak. Belum lagi, beberapa tim kuda hitam yang mampu menggebrak skuad Pep Guardiola, tentu tidak boleh diremehkan.
Juga Kegagalan Manchester City Mengulang Prestasi Arsene Wenger
Hampir saja Manchester City dapat mengulangi kesuksesan dari Arsenal ketika menjuarai musim 2003/2004 tanpa mengalami kekalahan satu pun di Liga Inggris. Dengan skuad yang menakutkan kala itu, dimana terdapat Thierry Henry, Robert Pires, William Gallas, Patrick Vieira, Ashley Cole, Fredrik Ljunberg dan Dennis Bergkamp. Arsenal mengemas 90 point dari 38 pertandingan dan hanya 12 kali seri. Banyak yang beranggapan bahwa Manchester City dapat mengulangi torehan Arsenal. Namun, Liverpool mengubur mimpi mereka dalam-dalam untuk mengikuti jejak kejayaan Arsenal. Alhasil, Arsenal di tahun tersebut dijuluki sebagai Invicible.
