Uang nampaknya lebih dapat dijadikan motivasi dibanding kata-kata mutiara sang motivator. Hingga membuat Bung kerap lembur di kantor. Karena uang tambahan rasanya jauh lebih menggiurkan daripada Bung mendapatkan waktu libur tambahan. Tak ada salahnya kok, selama ini menjadi hal yang positif, tidak perlu diperdebatkan dan dipermasalahkan. Namun ada beberapa hal yang dapat membahayakan Bung sendiri, terutama soal kesehatan.
Uang yang Bung kumpulkan secara giat dengan rela melaksanakan berbagai macam lemburan, bisa berakhir sia-sia kalau hasil kerja keras hanya untuk biaya pengobatan bahkan sampai perawatan. Agenda lembur seolah-olah memang telah jadi lambang pekerja keras di ranah media sosial. Tetapi Bung harus mulai khawatir tentang kesehatan. Bukan apa-apa karena sudah banyak korban yang jatuh akibat jam kerja yang tak kunjung menentu.
Sado, salah seorang yang bekerja di kantor pusat penyiar di Tokyo, Jepang, mengalami penyakit gagal jantung hingga harus kehilangan nyawa pada bulan Juli 2013. Tercatatat Sado memiliki waktu 159 jam lembur, dan hanya libur dua hari dalam sebulan! Dua tahun setelahnya, seorang karyawan periklanan bernama Matsuri Takahashi yang meninggal disebabkan oleh stres karena jam kerja yang panjang. Untuk itu bagi Bung yang masih meremehkan atau masih mengganggap tergantung pribadi masing-masing, lebih baik simak bahaya apabila Bung overdosis lembur.
Mendatangkan Keburukan apabila Bung Terlalu Lama Duduk
Berlama-lama duduk di depan komputer memang terlihat nyaman, namun tahukah Bung kalau aliran darah sampai lemak tidak dapat terbakar sempurna saat Bung duduk terlalu lama. Sebab lemak bakal menumpuk di otot dan pembuluh darah, yang tentu saja membuat Bung mengalami darah tinggi, kolesterol, sampai masalah jantung. Jadi jangan biarkan Bung terlalu lama duduk karena dapat menimbulkan nyeri pada masalah postur tubuh.
Selain Badan, Mata Pun Dapat Menjadi Korban
Sudah tentu, menatap layar terlalu lama dapat membuat mata Bung akan tidak sehat seperti sedia kala. Terkadang ada beberapa pekerjaan yang harus Bung lakukan dengan tenaga ekstra yang membutuhkan ketelitian, seperti memeriksa sebuah laporan atau beberapa pekerjaan yang membutuhkan kalkulasi tinggi. Tentu saja, berawal dari mata Bung yang dipaksa untuk bekerja kala waktunya istirahat dapat membuat penglihatan terganggu.
Pola Makan yang Tak Beraturan Membuat Badan Tidak Karuan
Berawal dari rasa nanggung kala Bung sedang mengerjakan sesuatu, hingga berimbas pada pergeseran jam makan Bung. Mulai dari maka siang yang agak kesore-sorean. Sampai makan malam menjadi makan larut malam, tak pelak tubuh Bung akan terserang penyakit seperti maag. Atau bisa juga jadi melebar besar dan kuantitas kilogram pun berubah tak karuan, lantaran kerap mengunyah cemilan saat sedang mengerjakan lemburan.
Jam Tidur Juga Menjadi Korban Sampai Jatah Istirahat Berantakan
Keseringan lembur sudah dipastikan kalau waktu tidur pun bakalan menjadi korban. Tidak ada yang bisa menepati kapan waktu Bung kelar saat lembur bekerja, pekerjaan bisa berdatangan silih berganti hingga rasa kantuk yang tadinya mulai muncul pun kini disiasati dengan secangkir kopi. Guna menahan rasa kantuk dalam beberapa saat agar pekerjaan bisa diselesaikan. Alhasil waktu tidur pun tergadaikan hingga Bung tak dapat konsumsi tidur yang normal dan di kantor pun Bung berusaha mencari waktu colongan untuk tidur.
Kekebalan Tubuh Menurun Membuat Bung Jadi Gampang Sakit-Sakitan
Makan tak teratur mengakibatkan metabolisme menjadi hancur, waktu istirahat pun digadai dengan meminjam tenaga lebih agar usaha dalam lembur semakin terpenuhi. Tapi siapa sangka ‘kan Bung, dalam kondisi cuaca yang tak kunjung menentu bisa membuat Bung gampang terserang berbagai macam penyakit. Mulai dari penyakit ringan sampai berat. Kelelahan yang terkumpul di dalam tubuh itu sebenarnya seperti bom waktu, tinggal menunggu saja kapan waktu yang tepat untuk meledak.
