Bung pasti mendengar dengan istilah success before thirthy (30), istilah ini mengacu kepada seseorang yang ingin mencapai sukses sebelum umur 30. Lebih lengkapnya lagi Bung dapat menuai sukses tanpa perlu kerja pontang-panting ketika sudah berkepala tiga. Memang terdengar mustahil, tapi ternyata bisa diwujudkan lho.
Banyak sosok yang dapat dijadikan contoh untuk kasus meraih kesuksesan sebelum usia 30 tahun. Seperti Reza Nurhilman, raja “maicih” yang berhasil meraup omset 7 milliar per bulan dari keripik pedasnya. Ada juga Nihcolas Kurniawan, yang memiliki CV Venus Aquarium yang menyebarkan ikan hias ke mancanegara. Di kala mahasiswa sepertinya bergantung kepada orangtua, iya sudah bisa meraih omset ratusan juta.
Belajar Menjadi Pangkal Untuk Menetaskan Kesuksesan
Kalau Bung ingin terus berkembang dan menjadi pribadi yang sukses, jangan pernah berhenti untuk belajar. Belajar tidak hanya dijalani selama Bung mengenyam masa pendidikan. Ketika gelar sudah didapat di belakang nama, Bung juga masih harus tetap belajar.
Karena dengan Bung mempelajari segala hal dapat membuat wawasan kian luas. Buatlah diri Bung layaknya gelas kosong setiap harinya, yang tidak pernah puas meskipun telah diisi berkali-kali. Karena dengan memiliki sifat seperti itu, dapat membuat Bung menjadi orang yang tidak pernah puas dan mau terus belajar.
Gagal Itu Hal Biasa, Yang Tidak Biasa Adalah Orang Yang Tidak Pernah Mencoba Karena Takut Gagal
Kegagalan bukanlah kosakata baru yang Bung temui ketika memulai usaha atau apapun. Gagal tak lantas membuat Bung harus berhenti ketika. Justru ini adalah lecutan agar Bung menjadi lebih baik. Terutama Bung harus belajar dari kegagalan.
Kegagalan yang Bung terima itu semua semata-mata hanyalah lika-liku kehidupan saja. Ketika Bung dapat memetik inti sari dan hikmah dari apa yang terjadi, Bung akan memiliki suatu pemikiran atau langkah baru agar tidak kembali terjun ke lubang yang sama. Sehingga di percobaan kedua dan ketiga, Bung dapat lebih baik dari sebelumnya.
Kesuksesan Dituntut Juga Dari Relasi, Karena Relasi Membantu Keberhasilan Secara Murni
Biasanya orang sukses selalu dikelilingi oleh orang-orang yang penting. Tak dapat dipungkiri kalau untuk menjadi sukses harus bisa membangun relasi dengan orang-orang penting. Bung yang dapat membangun suasana hingga memiliki beberapa kenalan orang penting, berpeluang lebih besar untuk membawa usaha atau bisnis yang Bung jalani ke posisi tertinggi.
Bung harus lihai membangun hubungan dengan orang-orang tersebut. Jangan sampai kesalahan dalam membina hubungan dapat berimbas dengan usaha yang Bung jalani. Jadi, mulai sekarang, sebaiknya Bung kuasai teknik dalam menjalin hubungan profesional dengan orang-orang di sekitar Bung.
Cintailah Apa Yang Bung Lakukan, Kelak Tak Perlu Mimpi Lagi Meraih Kesuksesan
Sebelum berbicara jauh soal kesuksesan dengan segala torehan yang Bung dapatkan. Satu hal yang tidak boleh ketinggalan adalah bagaimana Bung harus mencintai apa yang Bung lakukan. Kalau Bung mencintai bidang yang Bung lakukan, mau itu pekerjaan, usaha atau bisnis, pasti Bung tidak terasa terbebani meskipun setengah hidup rasanya sudah habis untuk mengurus itu saja.
Sehingga rasa mengeluh jarang timbul ketika Bung telah lelah bertaruh untuk sukses dari bidang yang ditekuni. Tidak ada rasa menyesal seolah-olah Bung jadi budak pekerjaan. Lantaran mencintai pekerjaan merupakan upaya untuk menikmati hidup sembari meniti kesuksesan.
Setiap Jalan Yang Diambil Ada Resiko, Sebagai Laki-Laki Menghadapi Resiko Menjadi Tantangan Tersendiri
Resiko pasti ada saja ketika Bung ingin melangkah maju. Dengan sikap ksatria yang tak sungkan menantang resiko, hal ini bakal jadi petulangan baru dalam hidup sekaligus ajang keberanian Bung. Resiko jadi tantangan tersendiri yang Bung hadapi dan atasi, kalau Bung dapat melewatinya, itu jadi kepuasan tersendiri.
Ada tawaran-tawaran yang mengundang datang dari atasan dan kolega yang bisa memacu diri untuk berkembang. Kalau Bung tak dapat hadapi resiko tersebut, mungkin Bung akan stagnan. Hidup pun akan begitu-begitu. Seperti kata grup musik Fourtwnty, “Bergeraklah dari zona nyaman”.
