Baru-baru ini Presiden Jokowi habis menghadiri Festival Sarung Indonesia 2019 di Gelora Bung Karno, Jakarta. Setelah hadir, beliau terfikir untuk mencanangkan pemakaian sarung dalam satu hari dengan alasan bentuk penghargaan budaya Indonesia. Apabila terealisasi, apakah bung siap untuk mengenakan?
Memang belum jelas, bagaimana hari sarung itu berjalan bung. Bisa saja, saat di kantor bung mengenakan sarung dan tidak mengenakan celana panjang, kan? itu baru bayangan kami saja saat menyikapi akan dicanangkan hari sarung. Jokowi berujar kalau pemakaian sarung bisa saja ditetapkan satu kali dalam seminggu atau dalam sebulan. Harapan beliau malah diterapkan setiap hari.
“Saya akan mengajak nantinya, ini baru akan kita tentukan setiap hari tertentu dalam satu bulan kita memakai sarung bersama-sama,” kata Jokowi dilansir Tempo.
Kain yang biasa dikenakan seseorang beragama muslim untuk beribadah, juga memiliki nilai filosofi menurut mantan Gubernur DKI ini.
“Ini kekayaan budaya kita yang harus ditempatkan di tempat paling baik sebagai penghargaan kita atas karya dan produksi setiap provinsi, yang berbeda-beda corak motif dan warna,” ujarnya.
Jokowi juga mengatakan kalau sarung adalah identitas kekayan budaya yang dimiliki Indonesia. Ia juga memaerkan sarung songket Donggala bewarna merah yang dikenakan dihadapan peserta.
“Yang lain pakai sarung ndak? Saya tadi melihat beberapa provinsi yang kita miliki semuanya memiliki produksi sarung, baik berupa tenun, ada yang berupa songket, batik, dan jenis-jenis sarung lainnya,” katanya.
Semua stan sarung berbagai daerah dihampiri oleh Jokowi, kesempatan belaja menenun sebuah kain juga dilakoni didampingi penenun asal Gresik.
Kalau Hari Sarung terealisasi, apakah dalam aktivitas kantor kita akan memakai sarung atau tidak ya bung?
