Bung selalu berpikir kenapa ya si nona selalu bersikap ngeselin. Rasanya ada saja tingkah yang dilakukan untuk menguji kesabaran. Menimbulkan pertanyaan apakah memang secara tabiat si nona seperti ini tingkah aslinya? Saking Bung mencari tahu apa yang membuat si nona ngeselin. Tak lepas juga aroma negatif muncul bak sebuah pencerahan di kepala, yang menganggap kalau si nona sengaja karena perasaan sayang dan nyaman sudah tak ada lagi di hatinya.
Dengan kata lain cari-cari kesalahan biar hubungan udahan. Coba kesampingkan dulu semua paradigma Bung, karena bisa saja itu menjadi cara si nona agar dimanja karena saking sayangnya kepada Bung. Kalau Bung penasaran sikapnya seperti apa, simak di bawah ini.
Si Nona Selalu Merasa Cemburu Dengan Teman-teman Bung
Mau main futsal Bung tidak diizinkan, agenda bertemu teman juga digagalkan dengan alasan si nona sedang kesepian dan minta Bung temani sekarang. Dibalik setiap alasan ternyata pangkalnya adalah si nona merasa cemburu. Lantaran ia takut tak menjadi prioritas di hidupmu. Bahkan, saat Bung sedang chating dengan rekan kerja yang notabene perempuan, si nona merasa was-was tak karuan karena takut hubungannya bisa padam. Hingga ia selalu membatasi dan menghalangi apa pun kegiatan yang Bung lakukan.
Selalu Berspekulasi Negatif Tentang Apa yang Bung Lakukan
Sibuk sudah menjadi nama tengah Bung kalau sudah urusan kerjaan. Jangankan diajak ngobrol, untuk membalas chat saja terkadang bukan main sulitnya. Ya mau bagaimana ya Bung, kalau pekerjaan belum selesai rasanya tak nyaman untuk melakukan hal lain, bukan?
Nah, karena ruang komunikasi terisolasi, kemudian waktu berdua pun jarang tersedia membuat si nona selalu berpikiran negatif. Terkadang Bung kaget ‘kan, saat dia tiba-tiba berbicara, “Kamu udah nggak sayang ya sama aku?”. Padahal suasana sendu tidak muncul di hari itu. Negatif thinking-nya muncul karena ia takut kehilanganmu lho, Bung!
Membuat Emosi Jiwa Saat Si Nona Ngambek Akan Segala Situasinya
Apakah Bung emosi jiwa saat si nona ngambek karena segala hal? Bung bercanda sedikit, si nona ngambek. Bung bertingkah sedikit, si nona pun cemberut. Alhasil lama-lama Bung merasa bingung, kenapa yang Bung lakukan selalu salah. Si nona seperti tak ada ruang toleransi, selama itu aneh di matanya dia selalu marah. Tapi kalau sayang ya memang seperti itu Bung, hatinya rentan tersakiti, meskipun Bung merasa yang dilakukan tak berarti, tetapi baginya itu semua adalah hal yang sangat berarti.
Harus Membuat Laporan Tiap Saat
Si nona merasa gelisah ketika tidak tahu Bung sedang berada di mana. Ia selalu marah kalau Bung tak memberikan informasi perihal keberadaan Bung. Laporan pun harus lengkap dengan foto, biar buktinya pun makin otentik. Terkadang Bung harus menampilkan jari berbentuk angka 1,2 sampai 5 tergantung permintaan si nona. Agar ia percaya kalau foto itu baru, bukan hasil manipulasi foto lama. Bung merasa capek, karena ke mana-mana harus memberi tahunya. Namun seperti itulah si nona Bung, kalau sayang sifat posesifnya menjadi tabiat yang dikeluarkan.
Mudah Ucap Putus Saat Berantem, Menimbulkan Pikiran Macam-Macam
Siapa yang tidak berpikiran macam-macam, kalau berantem dikit minta putus, apa-apa minta putus. Sudah absolut kalau Bung pun jengah menghadapi tingkahnya seperti itu, ‘kan? Dan juga berpikiran kalau dia sudah tidak sayang.
Sebenarnya tidak begitu juga loh Bung, bisa jadi karena si nona sulit berpikiran jernih tentang keadaan dan kondisi yang terjadi sehingga putus dianggap menjadi solusi. Coba saja tunggu satu sampai dua hari, tanpa rasa gengsi si nona akan menanyakan kabar dan meminta balikan. Karena ia paham, ternyata nona kepada Bung memang sayang.
