Gol tunggal Cristiano Ronaldo di menit ke-4 mengandaskan perjuangan Maroko untuk menatap babak selanjutnya. Karena tim tersebut sudah menelan dua kali kekalahan, di laga perdana mereka harus bertekut lutut kala menghadapi Iran. Meskipun Maroko memberikan perlawanan sengit, setelah peluit panjang ditiupkan, Portugal berhasil mengunci kemenangan dengan skor 1-0.
Di laga terakhir Portugal bakal menjamu Iran, yang juga masih berpeluang besar untuk lolos. Meskipun di atas kertas Portugal kemungkinan besar bakal menang mudah, tetapi sepak bola biasanya selalu memberikan kejutan.
Kembali lagi ke laga Portugal melawan Maroko. Ternyata terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan Portugal dapat menang. Padahal setelah unggul, Portugal tampil melempem bahkan sering kali bertahan demi menahan gempuran dari tim berjuluk Singa Atlas tersebut. Kira-kira apa saja ya Bung faktor tersebut?
Lagi-lagi Ronaldo Menjadi Kartu Keberuntungan Portugal di Piala Dunia
Ronaldo tak pernah usai untuk mencetak gol. Di pertandingan perdana, ia baru saja memboyong tiga gol sekaligus atau hat-trick saat menghadapi Spanyol. Ketika melawan Maroko pun, sundulannya di menit ke-4 menjadi kunci kemenangan. Andai saja Ronaldo tak hadir di lapangan, mungkin upaya Portugal untuk melangkah ke babak selanjutnya sangat sulit. Karena dua pertandingan yang telah dijalani Portugal, semua golnya berasal dari CR7. Tentu ia layak disebut sebagai faktor kemenangan Portugal saat menghadapi Maroko.
Tak Boleh Dilupakan Aksi Gemilang Rui Patricio di Bawah Mistar Gawang
Maroko di pertandingan tersebut bukan tampil tak mengigit dengan minim penyerangan. Justru setelah kebobolan, Maroko semakin gencar melancarkan serangan. Total ada beberapa peluang yang sayangnya tidak dapat dikonversikan menjadi gol. Bukan karena gagal dalam mengeksekusi, tetapi aksi gemilang sang kiper Rui Patricio di pertandingan itu sangat teruji. Apalagi refleks yang dilakukan sangat cepat sehingga bola pun tak mudah masuk ke jala Portugal.
Lini Belakang Pun Kokoh, Terbukti Semua Serangan Maroko Langsung Roboh
Lini belakang Portugal juga tak perlu dipertanyakan, selain Rui Patricio yang tampil gemilang. Lini belakang yang dimotori Pepe dan kawan-kawan berhasil menahan segala serangan selama 90 menit waktu normal. Padahal pemain Maroko sangat trengginas untuk menceploskan bola ke gawang guna menjaga asanya untuk dapat tampil lebih lama di Piala Dunia. Tetapi apa daya, kedisplinan yang ditunjukkan membuat Maroko akan frustasi atas setiap serangan yang dibangun dengan terskema secara matang.
Tidak Adanya Bomber Ganas, Membuat Maroko Sulit Memetik Peluang yang Pantas
Salah satu alasan Maroko sulit untuk menciptakan gol adalah tidak adanya bomber ganas di tim tersebut. Ironisnya, pemain bek tengah, Mehdi Benatia memiliki banyak peluang untuk mencetak gol daripada pemain yang berada di lini depan. Total selama dua babak berlangsung, Maroko memasang empat pemain yang memiliki tipe menyerang. Mereka adalah Khalid Boutaib, Ayoub Kaabi, Mehdi Carcela-Gonzalez, dan Faycal Fajr. Tetapi usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Hal ini pun terjadi di pertandingan sebelumnya saat menghadapi Iran, dimana Maroko tampil menyerang tapi tak ada gol dari semua peluang yang diciptakan.
Selalu Memberikan Serangan yang Tak Efektif, Hanya Berbuah Peluang Tak Menuntut Jadi Kemenangan
Statistik memenangkan Maroko atas Portugal, tetapi hasil akhir tidak dapat diubah. Maroko hanya mampu unggul dalam usaha tembakan ke gawang Portugal. Total ada 16 tembakan yang dilesatkan ke gawang Rui Patricio, empat diantaranya on target dan dua lainnya diblok oleh barikade pertahanan Portugal. Sedangkan Portugal hanya melakukan 10 kali tembakan ke gawang. Memang statistik tidak dapat menjadi tolak ukur pertandingan, hanya dapat menjadi catatan penting untuk merangkum setiap kejadian.
