Piala Dunia adalah ajang yang dinantikan oleh beberapa pemain bola untuk menunjukan skill dan kebolehannya dalam mengolah si kulit bundar, sembari memberikan kekuatan terbaiknya terhadap negara. Pagelaran ini sangat sakral, dan semua pesepakbola menantikan untuk dapat berlaga, apalagi berhasil menjadi jawara tentu adalah keberkahan tersendiri bagi dirinya pribadi dan tim nasional.
Melihat pagelaran megah yang digelar empat tahun sekali ini, sudah banyak nama yang akrab di telinga saat kita masih kecil, kini berposisi sama seperti kita, hanya menjadi penonton di layar kaca. Sebut saja Zinedine Zidane, Ronaldo Da Lima, Paolo Maldini, sampai Miroslav Klose.
Kini, bisa diprediksi bakal ada beberapa pemain lagi yang mungkin saja Piala Dunia 2018 di Rusia ini menjadi terakhir bagi mereka. Dan empat tahun lagi, mereka tak lagi berada di rumput hijau sembari berjuang membawa panji kebesaran negaranya. Namun, hanya memotivasi dan memberi petuah sekaligus menonton guna melihat tim yang dulu dibelanya. Nah, kira-kira siapa saja ya Bung para pemain yang mungkin menjadikan Piala Dunia 2018 sebagai pagelaran terakhir yang dilakoninya?
Sang Jenderal Veteran Asal Catalunya
Beberapa pemain mengakui kehebatannya dalam bermain di lini tengah. Apalagi saat usianya masih matang, Spanyol menjadi saksi sumbangsih permainannya yang begitu memukau di lapangan. Ibarat jenderal ia harus dikepung beberapa pemain lawan guna menghentikannya.
Andres Iniesta adalah pemain yang sangat dikenang Spanyol, lesatannya ke gawang Belanda delapan tahun lalu menjadikan Spanyol sebagai jawara Piala Dunia 2010. Kini Iniesta masih bermain untuk Spanyol di usianya yang tak lagi muda, rekan co-patriotnya, Xavi Hernandez telah lebih dulu gantung sepatu. Di usia yang kini sudah memasuki 34 tahun, bisa jadi Piala Dunia 2018 menjadi pagelaran terakhir yang dilakoninya.
El Messiah Sang Penyelamat Argentina
Skenario tak terduga hampir terjadi, finalis Piala Dunia 2014, Argentina, hampir saja tidak lolos ke Piala Dunia 2018. Untung saja Messi memberikan kekuatan terbaiknya saat mengandaskan Ekuador dengan skor mencolok 3-1, membuat Argentina bernafas lega lantaran tak jadi penonton di ajang empat tahunan.
Messi memang sang penyelamat sesuai julukannya. Kelincahan, fleksibilitas yang dimiliki pemain ini begitu membuat pemain lawan kebingungan. Di usianya yang tengah memasuki 30 tahun, bukan tidak mungkin Messi ingin gantung sepatu, meskipun publik masih berharap dirinya dapat terus berjuang membawa nama Argentina.
Tembok Tangguh Jerman yang Membuat Jala Gawang Sulit untuk Ditembus
Sosoknya sangat penting bagi klub Bayern Munchen dan juga tim nasional Jerman. Lihat saja, saat babak semi-final Liga Champions di Leg Kedua antara Real Madrid dan Bayern Munchen. Tanpa sang kiper Manuel Neuer, Bayern Munchen tampil tak bertaji di lini belakang.
Manuel Neuer adalah kiper terbaik dan sangat membuat segan para striker lawan. Empat tahun lalu, Neuer adalah pemenang Golden Glove sekaligus membawa Jerman keluar sebagai juara. Sayang, usianya kini sudah 32 tahun. Reflek dan kematangan bisa tergerus usia hingga membuatnya tak percaya diri di bawah mistar Jerman pada pagelaran Piala Dunia 2022 nanti.
Membuka Piala Dunia 2018 dengan Hat-Trick ke Spanyol
Aksinya di laga perdana sangat memukau. Melawan tim terbaik seperti Spanyol, Cristiano Ronaldo menunjukan kebolehannya dengan mencetak hat-trick. Dari tendangan 12 pas, sepakan dari luar kotak, hingga tendangan melengkung saat mengeksekusi bola mati. Semua orang menjadi saksi bahwa Cristiano Ronaldo menjadi momok yang sangat mengerikan.
Meski memiliki catatan buruk pada Piala Dunia sebelumnya. Tak membuat Ronaldo dibayangi akan keburukan tersebut. Apalagi ini bisa menjadi edisi terakhirnya sebagai pemain yang berlaga di Piala Dunia. Ronaldo telah berusia 33 tahun, tentu bukan usia yang muda lagi untuk bermain sepak bola. Meskipun tidak muncul tanda-tanda penurunan saat usianya menginjak kepala tiga. Tetapi siapa yang tahu empat tahun lagi, Ronaldo bakal seperti apa.
Bek Tangguh Asal Brasil yang Matang dalam Pertahanan
Thiago Silva merupakan bek tangguh yang dimiliki Brasil. Kematangannya terlihat saat dirinya masih membela AC Milan dan Paris Saint-Germain. Saat di edisi Piala Dunia sebelumnya, Silva hanya membuat satu penampilan saja. Kini ia menjadi andalan di lini belakang. Silva akan memberikan seluruh kemampuannya untuk membantu Brasil memboyong trophy Piala Dunia ke tanah samba. Karena di usia 32 tahun, bisa jadi ini jadi edisi terakhirnya.
