“Laki-laki sejati semakin sulit dicari!” keluh beberapa perempuan.
Tapi mungkin benar, dari sekian banyak jumlah kaum adam, mungkin hanya beberapa dari kita yang layak disemati sebutan laki-laki sejati. Tidak terima? Mari kita lihat seberapa sejati kita!
Mampu menggaet banyak wanita kadang kita nilai sebagai pencapaian luar biasa. Padahal sebenarnya, mampu bertahan dengan satu orang yang kita cinta jauh lebih membuat diri bangga. Karena disinilah letak kesejatian dari laki-laki yang kata perempuan sudah semakin langka.
Sudahi Tebar Pesonamu, Perempuan Tak Butuh Itu!
Entah dengan alasan apa, sikap ini memang sering dilakukan demi mendapat perhatian. Bertindak seolah semua perempuan akan suka dengan apa yang sering kita tunjukkan. Ingat Bung, perempuan akan lebih tertarik pada sosok tenang yang tidak terlalu banyak bicara. Apa lagi suka tebar pesona.
Sikap ini tentu akan dinilai buruk, karena terlihat seperti ajang untuk menjual kelebihan agar terlihat menarik. Ingat laki-laki yang suka tebar pesona itu sama halnya dengan “tong kosong yang nyaring bunyinya”. Perempuan butuh bukti, bukan janji!
Meski Perempuan Lain Terlihat Jauh Mempesona, Kokoh Pada Janji dengan Si Dia Lebih dari Segalanya
“Rumput tetangga selalu tampak lebih hijau” Ya, ungkapan itu memang benar adanya Bung!
Kecenderungan itu pun akan jadi salah satu tantangan berat untuk kita. Tapi lelaki sejati mampu menahan diri dan egonya. Cobalah untuk mengendalikan naluri lelaki dengan tidak mengedepankan nafsu sesaat.
Hubungan yang telah kita jalani bersamanya bukanlah sesuatu yang bersifat cuma-cuma. Lebih dari itu, telah ada perasaan dan ketulusan yang kita benamkan di dalamnya. Tak hanya untuk menghindari perbuatan yang akan melukai hati pasangan. Hal ini juga jadi salah satu bukti bahwa kita sedang melindungi diri.
Setialah Padanya, Tanpa Membiarkan Perempuan Lain Dicap Sebagai Orang Ketiga
Kita semua tentu paham, bahwa tak akan ada rasa sayang yang tumbuh dengan begitu saja. Sebagaimana kita dan dia pada awal pertemuan, ada pihak yang bersedia membuka diri untuk dicintai dan bersedia mencintai.
Tanpa harus memberi celah untuk perempuan lain yang mungkin menyimpan hasrat, sebenarnya setia jauh lebih mulia. Karena dengan demikian, kita telah menyelematkan dua hati perempuan untuk tak terluka. Setia agar tak melukai hati pasangan, dan menutup diri agar perempuan lain tidak dinilai buruk atas hubungan kita dengan si dia.
Genapi Upaya Cinta Darinya Dengan Tetap Menjaga Hati Untuknya
Konon setia hanya mampu dilakukan orang-orang hebat. Yakin? Rasanya tidak selalu demikian Bung. Justru dari sini kita bisa menilai diri sendiri, sejauh mana kemampuan kita untuk memperlihatkan jati diri. Jika memang tak bisa bertahan pada satu hati, itu berarti kita bukanlah lelaki sejati.
Toh bertahan untuk setia pada satu orang, tak lantas jadi halangan untuk berinteraksi dengan perempuan lain. Kita tetap bisa menjalani hidup sebagaimana biasanya, juga berinteraksi dengan perempuan lain diluar dirinya dalam batasan wajar. Sebaliknya menaruh janji pada beberapa hati, akan jadi sesuatu yang lebih rumit untuk dijalani. Maka apa susahnya menjaga cinta untuk satu hati?
Karena Bosan itu Masalah Biasa, Pergi Tanpa Aba-aba itu Tentu Tak Adil Untuknya
Bukan tak lagi cinta, ada titik jemu yang kadang membuat kita jenuh pada hubungan. Demi menghindari hubungan dari pemahaman yang salah, cobalah untuk menyuarakan isi kepala. Buat dia mengerti jika saat ini kita sedang butuh sendiri untuk menenangkan diri.
Jika memang sudah tak ada lagi titik temu diantara kalian, bicarakan baik-baik kepadanya. Meski jadi sesuatu yang menyakitkan, mengakhiri hubungan jauh lebih baik daripada selingkuh dalam diam.
