Bung pernah mendapat label sangar dari seorang kawan? kalau pernah, apa yang ada di dalam benak bung ketika mendengar kata-kata tersebut? konon sangar kerap diartikan sebagai seseorang yang galak, emosional atau arogan. Bisa dibilang sangar itu adalah sebuah perumpamaan yang multitafsir, karena bisa ke arah negatif atau positif.
Namun menurut nih kami, sangar hanya beda tipis dengan maskulin atau macho, hanya mungkin sangar adalah bahasa yang kurang universal yang belum bisa diterima. Padahal sangar kerap diutarakan sebagai kata pengganti dari tangguh.
Namun yang ingin dibicarakan di sini adalah beberapa cara yang bisa disebut sebagai soft skill . Yang kami fikir telah diabaikan setiap laki-laki hanya mengincar jadi kuat, atltetis dan ganteng. Padahal kemampuan ini juga membuat bung menjadi sangar,mengasah kemampuan ini dapat meningkatkan kualitas seseorang terutama dalam beberapa hal. Untuk itu lebiak baik simak di bawah ini ya bung.
Mengembangkan Rasa Percaya Diri Secara Tinggi
Salah satu soft kill yang dapat membuat bung jadi telihat sangar adalah membentuk rasa percaya diri secara tinggi. Seseorang yang mengaku sangar hanya bermodalkan fisik akan kalah dengan mereka yang mengandalkan mental.
Orang yang tidak memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi akan begitu lemah dan pasif. Mereka akan tertatih-tatih dalam situasi apapun, bahkan sering meyulitkan diri sendiri karena tidak percaya diri, seperti sebatas ingin berkenalan dengan perempuan atau meminta kenaikan gaji, menjadi potret moment sulit baginya.
Untuk itu mengembangkan rasa kepercayaan diri dengan melawan rasa takut, seperti takut berorganisasi, menjalani hobi sampai akivitas aksi, nah coba dengan melawan rasa takut di bidang-bidang tersebut, dijamin perlahan kepercayaan diri akan semakin meningkat. Karena seseorang tak bisa menjadi sangar kalau kemampuan dalam mengembangkan kerercayaan dirinya ciut.
Mengembangkan Pribadi Menjadi Orang yang Tegas
Menjadi sosok yang sangar berikutnya adalah berkembang lewat komunikasi, bentuklah komunikasi dengan tegas. Seperti aktif dalam mengutarakan ide serta perspektif baru dan mulai mempertimbangkan ide yang diutarakan oleh orang lain alias tidak egois.
Jangan berteriak dan mengaku sebagai sosok yang paling kuat, karena itu tidak akan memotivasi. Di sisi lain jangan berharap untuk mengerjakan sesuatu dari ide sendiri karena ada satu kemungkinan kita mengerjakan ide dari orang lain.
Lantas di mana sisi tegasnya dari penjalasan tersebut? tegas di sini dalam arti mau berkompromi dengan diri sendiri, memilikit komitmen dan tidak plin-plan. Karena sesungguhnya tegas itu ya memiliki pendirian. Dengan memiliki pendirian adalah hal yang sangar, dari pada orang yang membesarkan badan tapi kerap salah jalan dalam kehidupan karena tak ada pendirian.
Memiliki Keinginan yang Spesifik
Ketika memiliki keinginan haruslah spesifik supaya bung tau apa yang harus diperjuangkan. Ketika ditanya apa yang bung inginkan, kemudian menjawab “aku ingin kaya, aku ingin memiliki mobil mewah”, permintaan tersebut tidak terlalu spesifik. Jadi bung tidak mengerti bagaimana untuk merealisasikan wujud dari mimpi tersebut karena terlalu majemuk.
Seandainya bung memiliki keinginana secara spesifik seperti ” Ingin memiliki rekening sebesar Rp 1 milliar” bung tau cara mencapainya seperti apa dan paham apa saja rintangan yang menghadang. Maka dari itu tentukan keinginan yang spesifik demi mencapai tujuan yang hakiki.
Menjadi Sosok Komunikator yang Efektif
Sangar yang selanjutnya adalah menjadi komunikator yang efektif, dengan menempatkan diri dalam situasi di mana bung perlu berkomunikasi. Terkadang ada saja percakapan yang sulit dilakukan mungkin saja perihal topik yang tidak dikuasai, justru bung jangan menghindar tapi lakukan percakapan itu.
Jadikan hal tersebut sebagai peluang dimana bung menempatkan diri. Kami jamin hal tersebut tidak akan terasa nyaman, bahkan dapat membuat bung merasa canggung karena ini tidak pada tempatnya namun ini salah satu cara untuk bung berkembang menjadi komunikator yang efektif.
Mendidik Diri Sendiri
Mendidik diri sendiri dengan kata lain adalah memperkaya intelektual, di mana bung harus membangun pengetahuan luas dan menguasai beberapa keterampilan mulai dari seni bela diri, menembak, kesadaran situasional dan semacamnya.
Semua informasi yang bung dapatkan harus dikomunikasikan kepada orang lain, bung harus menempatkan diri di mana mendapatkan kredensial baru dan ini menjadi membuat bung sebagai sosok yang berpengetahuan luas. Bahkan sampai topik-topik maskulinitas juga bisa bung kulik, karena pada intinya ini aktualisasi diri untuk membuat bung berpengetahuan luas. Otomatis hal ini membuat bung jadi lebih sangar.
