Berkendara roda dua di kota padat macam di Jakarta, mungkin menjadi solusi untuk menerabas kemacetan yang semakin menggila di tiap harinya. Karena motor lebih mudah untuk menyelinap di sela-sela kecil sehingga dapat memangkas waktu lebih cepat untuk menempuh perjalanan. Tetapi ada juga Bung masalah tersendiri yang dialami roda dua dalam menempuh perjalanan, salah satunya mesin cepat panas.
Motor cepat panas memang banyak penyebabnya, salah satunya adalah penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dengan standar sehingga dapat berpengaruh terhadap mesin. Menurut Zahid selaku Service Education Yamaha, penyebab lainnya adalah settingan bahan bakar yang terlalu irit sehingga pembakaran mesin tidak berjalan maksimal hingga mesin cepat panas. Secara teori hal ini terjadi pada motor yang masih menggunakan karburator.
Ketika Sirkulasi Oli Tidak Berjalan Baik
Secara awam mungkin yang kita pahami sebagai pengendara roda dua bahwa oli hanya untuk melumasi komponen mesin. Padahal, oli juga berfungsi untuk mendinginkan mesin. Cara oli bekerja sebagai pendingin adalah dengan menyerap panas mesin dan menyalurkannya ke seluruh komponen mesin. Sehingga mesin motor yang cepat panas menjadi dingin. Ada pula istilah oil cooler yang mungkin pernah Bung dengar, teknologi ini salah satunya dipakai pada motor Suzuki Satria yang menggunakan karburator.
Fungsi oil cooler lebih mirip seperti coolant. Selayaknya radiator, jika terdapat sumbatan di dalam radiator maka sistem pendinginan mesin bakal terganggu. Ini juga berdampak kepada oil cooler, jika terdapat sumbatan pada saluran oli otomatis penyerapan panas dan daya pelumasnya pun tak akan optimal.
Bisa Juga Karena Sirkulasi Pendingin yang Tidak Dapat Menyerap Panas
Penyebab kedua yakni liquid coolant yang tidak dapat menyerap panas karena ada sumbatan aliran. Memang skema kendala ini hampir sama dengan oli. Dan ini justru merugikan, apalagi bagi motor yang memiliki fitur ini, seperti paada CB150, Vixion, dan Vario 150. Untuk mendeteksi penyumbatan memang sulit karena lokasi liquid coolant yang berada di dalam. Selain itu tidak terdapat tanda-tanda yang dapat disaksikan secara kasat mata Bung. Tetapi, jika mesin Bung tiba-tiba panas dan tercium pula bau sangit, maka Bung bisa segera memeriksa sistem pendinginnya.
Atau Bisa Jadi Kipas Pendinginnya Rusak Bung
Memang tidak semua motor memiliki cooling fan, yang biasanya terletak di belakang radiator. Apabila terdapat cooling fan, maka biasanya terdapat pula pendingin radiator. Cooling fan sendiri ukurannya sangat kecil yang digerakan oleh energi listrik, dan sistem kerja dari kipas ini biasanya mulai beroperasi ketika suhu mesin melebihi batas normal. Sehingga, ketika mesin dihidupkan kipas belum tentu menyala. Tetapi saat kipas ini tidak berputar padahal suhu mesin sudah melebihi batas normal, disitulah motor berpotensi mengalami overheat, terlebih jika mesin bekerja pada kondisi yang memberatkan.
Jangan Memaksakan Motor Melaju Terus-menerus Tanpa Istirahat Bung
Bagi Bung yang hobi touring alangkah baiknya jangan terlalu memaksakan motor bekerja keras, naik ke daerah pegunungan dengan tanjakan tajam misalnya. Karena banyak kasus yang terjadi adalah mesin mati mendadak yang diawali ngebul di sekitaran mesin secara tiba-tiba. Lantaran motor yang menanjak bakal memberatkan beban piston untuk bergerak naik turun semakin besar. Hal ini memicu pula penurunan RPM mesin meski katup gas sudah dibuka. Ini membuat panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran mesin lebih banyak terlepas ke arah blok mesin karena perubahan energi itu seolah terbebani.
Kondisi Lalu Lintas yang Macet Bakal Membuat Mesin Mampet
Masalah yang satu ini cukup menjadi momok, mungkin tidak hanya Bung alami ketika berangkat kerja saja, tetapi ketika touring luar kota dan mudik. Kondisi lalu lintas macet ditambah jarak tempuh yang berkilo-kilo jauhnya membuat mesin merengek karena bekerja ekstra. Jika pendinginan mesin berjalan normal, tentu bakal tak bermasalah. Tetapi, pendingin motor biasanya terpaku pada laju motor itu sendiri. Kalau banyak berhenti karena macet maka pendingin tidak bakal berjalan baik sehingga motor dapat overheat.
