Sang presiden baru saja usai touring singkat dengan tunggangan miliknya hasil modifikasi Elders Garage, dibalik laju konstan yang terpancar, jaket jeans yang terpasang di badan menjadi pusat perhatian. Jokowi adalah seorang presiden yang memiliki daya tarik besar bagi setiap orang. Tidak hanya aksi, tetapi dari segi fashion pun juga demikian. Tampil gagah dengan jaket jeans, helm bogo tanpa kaca, dan sepatu Vans X Metallica. Membuat sosok laki-laki nomor satu di Indonesia ini terlihat gahar.
Jaket jeans tersebut tidak polos dari segi tampilan melainkan ada corak di beberapa bagian yang digambar oleh seniman muda Indonesia. Akan tetapi, dibaik riuhnya pembicaraan beberapa orang mengenai tampilannya, ternyata ada pula yang kerap mencibir jaket tersebut. Entah, pengkaji filosofis atau ahli semiotika, yang jelas gambar yang terpampang dikomentari dengan pedas, lengkap dengan hujatan. Maklum Bung, menyambut Pilpres 2019 manuver politik selalu siap masuk lewat mana saja, bahkan melalui jaket jeans sekalipun.
Mungkin Bung mengingat era jaket bomber yang dikenakannya sesaat setelah terjadi pengeboman di Sarinah. Seketika orang beramai-ramai mencari jaket yang sama sepertinya untuk dikenakan. Perkara soal jaket jeans, apalagi dikenakan oleh Jokowi, nampaknya bisa menjadi kiblat fashion (lagi). Walaupun, pro dan kontra bakal hadir. Tetapi kalau Bung terlihat catchy, cibiran itu harusnya tak berarti, selama tidak ada ranah hukum yang disentuh lewat apa yang dikenakan di dalam diri.
Katanya, Indonesia Terbelah dan Jokowi Memperlihatkan Dengan Bangga
Logis nggak Bun, apabila gambar negara Indonesia yang berada di bagian dada jaket jeans terbelah karena tidak dikancingkan? Mungkin yang mengomentari terlalu sibuk dengan pemikirannya sendiri hingga kurang piknik. Atau dari kubu oposisi yang coba menerapkan “cocoklogi” dari sebuah gambar. Padahal tidak mengancingkannya adalah bagian dari style dalam memakai jaket jeans, dan itu memang sudah terjadi dari dulu.
Akun @sr23_official yang mengomentari hal tersebut alhasil kena ‘semprot’ dari sang anak, Gibran Rakabuming Raka di media sosial. Secara garis besar Gibran membela lantaran akun anonim tersebut seperti tidak menghargai karya anak bangsa, tapi malah mencari kesalahan yang tak semestinya. Kalau kata Gibran, menggunakan hashtag #2019ganti presiden silahkan, tetapi jangan menghina hasil karya.
Terlepas Dari Cibiran, Tampilan Jaket Jeans Jokowi Seperti Dilan
Mari kita kesampingkan soal cibiran yang sulit untuk diterima akal sehat. Kalau beralih ke fashion, tampilan Jokowi kemarin mengingatkan kita pada sosok Dilan yang beberapa bulan belakangan menjadi omongan lantaran karakter yang diperankan mantan personil Cowboy Junior tersebut sangat kuat. Terlebih lagi jaket jeans menjadi identitas Dilan di film tersebut. Jadi kalau ada yang nyeletuk Pak Jokowi seperti Dilan ya sah-sah saja.
Corak serta Gambar Di Jaket Jeans Jokowi Memiliki Arti, Dan Kali Ini Bukan Cocoklogi
Never Too Lavish adalah produsen yang membuat jaket khusus untuk Jokowi. Singkat cerita Jokowi ternyata mendatangi event Jakarta Sneakers Day, yang membuatnya kepincut dengan karya anak bangsa ini hingga meminta untuk dibuatkan sebuah jaket. Alhasil konsep pun diusung oleh Never Too Lavish lewat tim senimannya yang dipimpin Bernhard Suryaningrat.
Seperti bagian depan yang dihebohkan tersebut ternyata menggambarkan peta Indonesia yang memiliki makna negara dengan 17.000 pulau. Kemudian tulisan Indonesia di sisi belakang, pada setiap hurufnya tersemat budaya-budaya Indonesia, seperti Tari Saman, wayang kulit, sampai Candi Borobudur. Jadi cukup jelas, sesuatu yang dikenakan apabila memiliki makna pasti bakal lebih berbeda, seperti jaket yang dikenakan Jokowi misalnya.
Jaket Penuh Makna Ini Dibanderol Dengan Harga 4 Jutaan
Memang belum ada kejelasan apakah jaket jeans keluaran Never Too Lavish akan diproduksi lagi atau tidak. Akan tetapi, apabila Bung tertarik dan ingin mengenakannya agar terlihat satu kasta dari segi wibawa seperti Bapak Jokowi, Bung harus mengeluarkan kocek Rp 4 juta. Lantaran pembuatan jaket ini dilukis secara langsung dengan menghabiskan waktu selama 5 minggu. Tetapi dengan hasil olahan yang ciamik seperti itu rasanya tidak rugi kan Bung?
Bangga Memakai Brand Lokal itu Penting Bung!
Keuntungan dari Jokowi memakai brand lokal adalah bakal menaikkan value dari barang tersebut. Tentu saja, brand lokal ternyata tidak selalu dibawah bayang-bayang brand luar yang digandrungi millenial. Toh, secara kualitas juga masih bisa bersaing Bung. Mungkin ada juga Bung yang ingin bergaya hype tapi tak mampu, sehingga beli yang KW, justru jika begitu, pola pikir Bung itu keliru. Jaket, baju, ataupun sepatu yang Bung kenakan dengan merek dari luar tak semata-mata bakal menaikkan namamu di mata sosial kok. Akan tetapi kalau Bung berjiwa sejati dengan peduli terhadap bangsa ini, lebih baik Bung mendukung produk dalam negeri.
