Dalam urusan bergaya memang harus sesuai dengan usia, dibalik geliatnya pasar streetwear yang sedang jadi raja di dunia fashion, apakah masih tetap pantas disematkan kepada laki-laki matang dan sudah dewasa? Sesungguhnya tidak ada perdebatan dalam soal memilih pakaian, yang ada hanya cocok atau tidak saja. Terkadang memakai pakaian yang berlebihan dikarenakan terlalu mencolok.
Seperti di jejang waktu media sosial macam Twitter, yang melirik style dari artis Hedy Yunus yang bergaya macam anak @Hypebeast (sebuah akun yang menjadi role model dalam bergaya bagi kaum millenial). Tak lepas, gaya darinya pun diplesetkan menjadi Hypebeast Yunus. Sehingga mengundang pertanyaan apakah masih pantas untuk bapak sudah beranak pinak untuk menyematkan streetwear di badannya seperti anak muda dan tetap terlihat deawasa?
Jangan Terlalu Mencolok Karena Nanti Tidak Cocok
Sebenarnya untuk menyematkan suatu produk ke badan masih dalam kategori cocok-cocok saja, lantaran yang membuat tidak cocok adalah hal yang berlebihan saat terpasang. Seperti aksesoris dan pemilihan warna yang norak. Ingin bergaya namun tidak dapat menyesuaikan itu menjadi larangan yang masih ditantang bagi sebagian laki-laki. Alangkah baiknya perpaduan yang dipakai dari kaos hingga sepatu tidak harus senada juga, tetapi bung bisa meminta pendapat orang lain, karena penialaian orang lain lebih masuk akal.
Gunakan yang Masih Sesuai Hingga Mencerminkan Kepribadian
Kepribadian biasanya dapat dicerminkan lewat apa yang dikenakan. Seperti metalhead, ia bakal memakai kaos band metal atau bagi bung yang doyan surfing, memakai kaos bernuansa flamboyan semisal Hurley dan Quicksilver tentu menjadi pilihan. Selain itu ditambah dengan beberapa hal yang coba dikawinkan seperti sneakers dapat mendongkrak penampilan dengan keliatan menawan.
Nuansa Warna Hitam Tetapi Menjadi Dambaan, Dan Putih Pun Bisa Sesekali Menjadi Pilihan
Warna hitam masih menjadi satu pilihan yang tidak dapat lepas dari laki-laki. Lantaran warna gelap tidak mencolok sekaligus masih mencerminkan kepribadian yang garang. Selebihnya, warna hitam masih matching untuk dikawinkan dengan sneakers kenamaan dan celana yang berbahan denim.
Mayoritas isi lemari laki-laki pasti baju berwarna hitam. Meskipun tetap menjadi dambaan, demi mengubah selera yang ada terkadang warna putih jadi alternatif dalam bergaya. Selain masih netral, warna ini terkesan menyeala sehingga menjadi sesuatu yang belang di antara laki-laki lainnya.
Memilih Brand yang Pas Juga Menjadi Salah Satu Sarat yang Tak Bisa Lepas
Adapun brand-brand yang sedang mentereng di zaman sekarang, mungkin dapat menaikkan tingkat kepercayadiri seseorang sekaligus kasta sosial. Barang branded yang dikenakan terkadang tidak hanya dilihat dari sisi fungsional namun juga prestise. Tetapi, tidak harus memiliki barang branded dengan harga selangit juga demi mendongkrak gaya.
Tetapi memilih brand yang pas juga menjadi bagian yang tidak bisa dilupakan. Contohnya seperti sepatu Vans, brand yang telah berumur panjang ini kerap dipakai anak muda hingga relate ke orang tua. Dikala orang seumuran mu sudah memasang boots di kakinya, bung masih bergaya elegan dengan meremajakan telapak kaki dengan Vans adalah suatu kebangaan.
Tetap Simple Jangan sampai Lupa Bung!
Satu hal yang pasti untuk laki-laki ketika mau mengenakan apapun, mulai dari bergaya streetwear atau parlente ialah simple. Tonggak gaya yang harus diusung ini tidak boleh luput dan lupa dari perhatian. Ketika seorang laki-laki berdandan dengan banyak asesoris rasanya cukup menjenuhkan dan terlihat ribet bukan? cukup memakai kaos, celana panjang, jam tangan, dengan sepatu vans, sudah cukup membuat penampilan elegan tanpa perleu kemaja-an.
Barang-barang streetwear seperti HUF, Miskha, Stussy sampai UNDFTD masih layak dikenakan asalkan simple dan tidak berlebihan. Barang tentu jangan sampai rela merogoh kocek terlalu dalam sehingga susu anak jadi lupa dibelikan.
