Di kala usia belia, skill memang sedang berkembang secara masak-masak. Apabila diasah, bakal menjadikan pemain tersebut sebagai bintang di masa depan. Penghargaan bergengsi yang di dapat dalam skala internasional untuk pemain muda tersebut adalah Golden Boy, dalam pagelaran Piala Dunia.
Biasanya pemain berkelas di masa mendatang, lahir dan tergambarkan lewat prestasi Golden Boy. Kylian Mbappe, merupakan salah satu pemain Prancis yang mendapat Golden Boy Piala Dunia 2018, lantaran performanya yang apik membawa Perancis menjuarai Piala Dunia 2018. Apalagi aksi solo run dan beberapa gocekannya sangat menyulitkan pemain lawan.
Berkaca pada Golden Boy beberapa edisi Piala Dunia beberapa tahun lalu, banyak dari mereka yang mengejutkan dan berimbas besar pada karirnya sebagai pesepakbola profesional. Selain itu, ada pula yang karirnya terbilang biasa saja meskipun label Golden Boy telah disematkan kepada dirinya. Berikut beberapa pemain yang berhasil menyabet Golden Boy Piala Dunia.
Manuel Amoros
Performa Prancis dikala Piala Dunia 1982 memang tak dapat diremehkan. Meskipun gelar juara harus diberikan kepada Italia. Tetapi kalau berbicara performa, Perancis cukup konsisten dan efektif, Bung. Terbukti langkah mereka tak terhenti hingga semifinal. Kunci perhatian publik saat itu terpaku kepada pemuda Perancis berusia 21 tahun, Manuel Amoros.
Amoros pun juga menjadi kunci permainan Les Bleus meskipun hanya mampu mengantarkan sampai posisi ketiga. Performa apiknya disepanjang pagelaran Piala Dunia membuat Amoros mendapatkan gelar Golden Boy. Saat masih aktif menjadi pesepakbola ia membela AS Monaco, Lyon, dan Marseille, yang mana merupakan tim top Ligue 1. Kini ia telah berusia 56 tahun dan sedang mengadu nasib menjadi pelatih bersama tim Afrika, Comsoros dan juga timnas Benin di tahun 2012 sampai 2014.
Enzo Scifo
Usianya baru menginjak 20 tahun di Piala Dunia 1986, tapi publik Belgia saat itu bangga memiliki Enzo Scifo yang mampu mengantarkan tim berjuluk The Red Devils melangkah sampai ke semifinal. Kehadiran Scifo di tim Belgia memang sangat membantu performa tim tersebut.
Jelas saja kualitas yang dimiliki pemain ini sudah teruji kala dirinya membela Anderlecht, Inter Milan, Torino, Auxerre, hingga AS Monaco. Wajar kalau dirinya diganjar Golden Boys saat itu. Kini Enzo telah berusia 52 tahun dan melatih beberapa klub asal Belgia seperti Tubize, Mouscron, dan Mons. Ia pun pernah melatih Belgia U-21 tapi hanya bertahan selama 365 hari.
Robert Prosinecki
Sebelum munculnya nama Luka Modric, atau Ivan Rakitic, Kroasia lebih dulu mengenal pemain muda terbaiknya saat Piala Dunia 1990 bernama Robert Prosinecki yang saat itu tengah menginjak usia 21 tahun. Tampil impresif sepanjang Piala Dunia, jelas saja membuat banyak klub menaruh perhatian kepadanya. Sampai-sampai ia pun memutuskan untuk menerima pinangan Real Madrid setahun setelahnya.
Empat tahun berkostum Madrid ia pun berkhianat dengan menjadi punggawa Barcelona. Jalan yang ditempuh pada saat gantung sepatu pun sama seperti Enzo dan Maros. Tetapi ia mengawali dengan menjadi asisten pelatih Dinamo Zagreb, kemudian timnas Kroasia di tahun 2004 dan 2006 sampai 2010. Kini Robert yang berusia 49 tahun sedang menukangi Bosnoa Herzegovina.
Marc Overmars
Bagi Bung yang sudah mengikuti persepakbolaan era 90-an, pasti tak asing dengan nama Overmars. Nama ini tak ada kaitannya dengan astronomi. Namun sejak tahun 1992 nama Overmars sudah bersinar sebagai pesepakbola Ajax Amsterdam, jadi tak salah kalau namanya dimasukan di skuat Belanda pada Piala Dunia 1994.
Performa apiknya pun menular ke Piala Dunia, sehingga ia menjadi Golden Boy saat usianya baru menginjak 21 tahun. Setelah mampu mengantar Belanda sampai perempat final. Overmars mencari peruntungan di Inggris dan Barcelona di tahun 2000. Kini nama Overmars masih ada di dunia sepak bola dengan menjadi Direktur Sepak Bola Ajax Amsterdam.
Michael Owen
Sosok striker mungil ini sangat memukau kala mencetak gol fantastis di Piala Dunia 1998 ke gawang Argentina. Apalagi usianya kala itu baru menginjak usia 18 tahun. Meskipun langkah kemilau Owen harus terhenti di babak 16 besar, hal tersebut tak lantas membuat dirinya tidak membawa pulang penghargaan apa pun. Ia berhasil terpilih sebagai pemain muda terbaik. Pemain Liverpool ini pun kemudian hengkang di tahun 2004, menuju Real Madrid tapi sayang hanya bertahan satu musim. Kini Owen tengah menjajal profesi barunya sebagai pandit sepak bola.
Landon Donovan
Olahraga basket dan American football, menjadi olahraga yang populer di Amerika Serikat. Namun dalam beberapa dekade belakangan, sepak bola menjadi olahraga yang cukup diminati di negara Paman Sam. Di Piala Dunia 2002, Amerika Serikat mencuri perhatian lewat pemain mudanya yakni Landon Donovan.
Meskipun tak sampai lolos ke babak knock out, Landon Donovan sukses keluar sebagai Golden Boy, kala usianya baru menginjak 20 tahun. Kini di usianya di 26 tahun ia masih aktif bermain bersama klub asal Meksiko, Leon. Sebelumnya ia bermain untuk Bayer Leverkusen, Los Angeles Galaxy, dan Everton.
