Tidak semua laki-laki berjiwa besar dengan melihat seseorang yang dicintai tanpa melirik fisik. Justru omong kosong sepertinya, kalau mereka mengesampingkan fisik dan mengutamakan ketulusan hati sekaligus cinta. Setiap perempuan mempunyai referensi masing-masing dalam membentuk tubuh, kebanyakan dari mereka ingin kurus seperti model yang berlenggak-lenggok di catwalk dengan anggun. Meskipun tidak menyaksikan aksi model secara langsung, tetapi Instagram mampu membuat mereka terbius untuk membentuk tubuh seperti itu.
Alih-alih ingin membentuk tubuh macam model demi menarik perhatian kalian, wahai para lelaki tentunya. Justru penelitian dan harapan perempuan ini tidak sejalan. Dilansir dari Fimela, 80% laki-laki berusia 18 sampai 50 tahun justru menyukai perempuan dengan tubuh berisi. Di sisi lain 15% menyukai perempuan bertubuh sedang dan hanya 5% saja yang suka perempuan bertubuh kurus.
Jadi para perempuan yang membaca soal ini, atau mungkin dibujuk oleh pasanganmu untuk membaca ini, sudahilah program diet kalian yang mungkin membosankan, atau menyiksa, mungkin. Karena secara fakta, pasangan kalian menyukai perempuan yang lebih berisi. Apabila nona bertanya dan bung menyanggah, mungkin ia tipikal laki-laki baik yang bisa menyimpan rasa keinginanya di depan perempuan yang dicintai alias berbohong. Upss.
Karena Tubuh Montok Itu Memiliki Tingkat Kesuburan yang Baik
Berisi dan montok itu sama saja, pada intinya tidak kurus toh? salah satu alasan kenapa laki-laki menyukai tubuh montok karena memiliki tingkat kesuburan yang baik. Barang tentu melihat seseorang dengan badan berisi terlihat lebih menarik, apalagi dengan tubuh curvy, identik dengan payudra dan painggul besar yang mana menjadi perhatian para kaum adam. Di sisi lain, perempuan dengan pinggul yang lebar dan montok pun dikatakan jauh lebih bagus demi mengandung buah hati kalian.
Tak Perlu Munafik, Kalau Laki-laki Punya Dua Sisi Favorit Dari Perempuan yang Dilihatnya
Sebelum dijelaskan secara detail dan spesifik, otomatis secara umum laki-laki sudah paham apa yang dimaksud dengan dua sisi favorit, yakni bokong dan dada. Sehingga secara tidak langsung wanita yang memiliki tubuh besar secara otomatis memiliki bokong dan dada yang lebih besar dibanding yang kurus.
Intinya tidak heran kenapa laki-laki kerap mencintai para perempuan yang bertubuh montok bung. Lantaran apabila dikombinasikan dengan pakaian yang anggun pun, mereka memiliki sisi yang lebih menarik dan menawan.
Nyaman Saat Sedang Berpelukan
Terdapat satu sisi yang nyaman saat pasangan sedang berduaan adalah berpelukan, apalagi saat memiliki pasangan yang bertubuh montok membuatnya jauh lebih nyaman ketika dipeluk. Konon, terdapat kenyamanan dan kehangatan lebih dari pria yang memeluk dan tentu saja hal ini sangat berbeda tentang apa yang dirasakan saat memeluk wanita yang lebih kurus.
Acap kali pelukan hangat tidak begitu berasa karena tidak ada kadar isi dari tubuhnya dan hanya menghasilkan benturan antar tulang. Tapi kalau berbicara cinta, mereka pasti merasa asik-asik aja.
Nona yang Berisi Terlihat Lebih Dewasa dan Matang
Secara umum setiap laki-laki mendambakan perempuan yang terlihat lebih dewasa karena itu sangat menarik. Berbicara hal yang menarik, perempuan yang lebih kurus mungkin akan terlihat seperti anak-anak di mata bung. Maka dari itu bung memilih nona yang lebih montok.
Bahkan kalau dialihkan ke arah yang lebih sensitif seperti permasalahan ranjang, banyak yang menyakini kalau kenikmatan itu lebih terasa dengan nona yang jauh lebih berisi. Mungkin pemaparan kami kurang begitu meyakinkan, tetapi bung bisa merasakannya apabila bung telah mencobanya.
Bentuk Tubuh Tak Menandakan Kekuatan, Tetapi Secara Tampilan Dapat Tergambarkan
Acap kali nona dengan tubuh yang lebih kurus tampak begitu ringkih sampai lemah dipandangan bung, meskipun kami percaya kalau kekuatan seseorang tidak dapat dinilai dari besar kecilnya ukuran tubuh seseorang. Akan tetapi kalau melihat apa yang tergambarkan, bung pun tak bisa menampik bukan? Si nona yang cenderung lebih berisi tentu sangat leluasa apabila bung ajak dengan aktifitas fisik yang sangat menantang, seperti bertualang dan semacamnya.
Persoalan si nona yang gemuk dan kurus apabila ditarik lagi, mungkin lebih ke masalah selera. Karena setiap laki-laki tidak bisa terbentur akan stereotipe yang sama. Kami pun tidak berusaha overgenaralisasi, tetapi kalau berbicara fakta memang begitu adanya. Wajar apabila bung jauh lebih menginginkan si nona yang lebih berisi.
