Sebagaimana Bung ketahui, saat bulan Ramadhan di siang hari tak boleh bagi pasangan suami dan istri untuk berhubungan badan. Hal tersebut menjadi larangan selama proses ibadah puasa berjalan. Lantaran di bulan ini menjadi ibadah untuk menahan hawa nafsu. Meskipun begitu, tak dapat dipungkiri kalau dorongan hawa nafsu tetap hadir Bung.
Tetapi kalau dilirik dari segi kesehatan, pelarangan tersebut ternyata beralasan. Jadi, bukan sekedar melarang saja tetapi ada unsur dibalik itu semua. Adapun beberapa alasan tersebut dilansir oleh salah satu laman Only My Health. Berikut beberapa alasannya ya, Bung!
Kondisi Perut Kosong Membuat Ereksi Tak Terdorong
Mungkin Bung mengalami dorongan nafsu selama menjalani puasa, hal itu wajar saja sebenarnya, sebab sama halnya seperti Bung buang hajat dan kencing. Tetapi ada mekanisme yang mesti Bung ketahui soal kegiatan “ena-ena” ini. Saat ereksi tubuh memang membutuhkan energi dan darah, meski bukan berarti seorang laki-laki tak bakal ereksi saat perut kosong Bung.
Namun, ada beberapa makanan yang dapat memompa lebih banyak darah sehingga proses ereksi bakal lebih lama. Sedangkan teruntuk si nona, kemungkinannya kurang terangsang secara seksual saat kondisi perut kosong. Selain itu, si nona juga bakal berhubungan dengan durasi yang cepat sehingga kegiatan ena-ena tidak ‘seena’ yang dibayangkan.
Ketenangan Spiritual Dapat Terganggu Dengan Adanya Hubungan Badan yang Menderu-deru
Puasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga saja. Ketenangan dapat dirasakan saat seseorang berpuasa lantaran ada beberapa hal buruk yang dianjurkan dan perkara buruk yang tak boleh dilakukan. Menahan emosi misalnya, dengan begitu ketenangan yang Bung rasakan semakin mendalam. Dan seks dapat mengganggu ketenangan spiritual itu, seks adalah tentang gairah yang menyulut dalam tubuh seseorang, hingga nilai-nilai kedamaian yang diperoleh dengan puasa bisa hilang begitu saja.
Seks Dengan Kondisi Puasa Bisa Membuat Lemas Luar Biasa Dan Pingsan Begitu Saja
Pasti Bung paham kalau berhubungan badan membutuhkan tingkat energi yang cukup tinggi. Sehingga saat Bung tidak makan apa-apa sepanjang hari karena puasa kemudian bersenggama, otomatis yang Bung keluarkan adalah tenaga terakhir. Ketika Bung memaksakan lebih jauh lagi dengan energi yang ada, bisa-bisa Bung mengalami pingsan saat hubungan seksual berjalan.
Suasana Hati Dapat Berubah Seketika Saat Bersenggama
Tak mungkin ketika hubungan seksual dilakukan tidak ada emosi yang bermain di dalamnya. Hempasan emosi pasti ada, jelas bakal berlawanan dengan suasana hati atau bertabrakan dengan kondisi jiwa yang sedang berpuasa.
Faktanya puasa menyebabkan suasana hati berubah karena Bung tidak makan apa-apa sepanjang hari dan mengalami penuruan secara signifikan dalam tingkat gula darah Bung. Hal itu menyebabkan serotonin dalam tubuh Bung mengalami gangguan mood. Untuk menghindari turbulensi emosi, seks sebaiknya dihindari saat perut kosong.
Kondisi Jiwa Sangat Tidak Tenang Lantaran Berbuat Hal yang Dilarang
Selama ibadah puasa sedang berjalan, tidak diperbolehkan untuk pasangan berhubungan badan. Buat pasangan yang sudah lama mungkin hal ini bisa disikapi dengan baik-baik saja, namun untuk pasangan anyar bisa saja ini menjadi gejolak baru. Lantaran hubungan badan biasa dilakukan, kini harus ada larangan yang tak boleh ditentang.
Apabila ditentang karena hasrat dan nafsu terlalu menggebu-gebu, bakal terkena dosa, hingga Bung dapat mengalami kondisi jiwa yang tidak tenang. Sebab ketika orang-orang memanfaatkan bulan baik untuk berbuat baik dan mendekatkan diri kepada-Nya, tetapi Bung malah berbuat dosa.
