Tak perduli seberapa kuat dan besar badan yang bung punya, yang namanya berkendara tetap ada aturannya. Ya, ini kami katakan bukan semata-mata ingin memojokkan. Tapi faktanya banyak dari kita yang masih abai kala memakai motor matic sebagai tunggangan. Mengingat bodynya yang cukup ringan, barangkali bung berpikir cukup kuat untuk menghadang beberapa kemungkinakan. Padahal jelas tak selalu demikian.
Begini bung, mungkin benar bung punya kekuatan yang cukup kuat. Bahkan untuk mengangkat satu motor matic pun mungkin bisa. Tapi dengan berbagai macam alasan dan aturan yang memang sudah wajib dijalankan, ada beberapa tips untuk bung yang setiap hari menunggangi kuda besi matic ini.
Ini Jelas Jadi yang Utama, Bung Harus Pakai Helm SNI Sesuai Aturan
Kalau coba lihat beberapa kasus tilang, ada banyak orang yang tertangkap tak pakai helm dengan alasan jarak yang cuma dekat. Padahal jauh dekatnya jarak berkendara tak jadi alasan untuk mengabaikan keselataman kan bung. Walau kuda besi yang bung kendarai adalah motor matic yang tak seberat motor sport dan jenis lain, pastikan kalau bung selalu pakai helm dengan standar yang telah ditetapkan, yakni SNI.
Dan lagi, ini juga sudah diatur dalam UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 57 ayat (1),dimana setiap pengendara bermotor—termasuk pengguna motor matic tentunya—diwajibkan memakai helm standar nasional Indonesia (SNI). Tapi kalau bung masih berani melanggar? Siap-siap kena tilang hingga denda mencapai Rp 250 juta.
Kenakan Jaket dengan Bahan yang Berkualitas
Terkena sinar matahari, debu dan angin malam. Bung yang seharian menghabiskan waktu di jalan pasti tak ingin terkena masalah kesehatan. Maka, demi mencegah hal itu terjadi pastikan bung melindungi tubuh dengan baik. Terlebih area dadar yang berada tepat didepan, untuk menghalau angin. Pilihlah jaket dengan kualitas baik untuk bung pakai selama bepergian dengan motor, selain membuat tubuh merasa aman. Ini akan membantu kita menjaga kesehatan.
Bukan Sekedar Untuk Gaya-gayaan, Bung Perlu Untuk Memakai Sarung Tangan
Masih banyak yang berpikir bahwa memakai sarung tangan, untuk berkendara harian hanyalah untuk mendompreng gaya saja. Padahal bung perlu tahu, bahwa memakai sarung tangan tak diperuntukkan untuk pengendara tertentu saja. Setiap orang yang merasa ingin selamat dan tak kenapa-napa boleh memakainya. Apalagi jika bung adalah salah satu tipikal orang yang mudah berkeringat. Berkendara seharian tanpa sarung tangan, akan membuat tangan licin ketika mengemudikan motor diperjalanan.
Alih-alih bisa terfokus dengan jalanan, bisa saja konsentrasi kita buyar hanya demi memperbaiki posisi tangan yang tak kuasa menahan kendali gas, karena telapak tangan yang basah. Disinilah peran penting sarung tangan kita butuhkan.
Hingga Memilih Untuk Memakai Celana Panjang Berbahan Nyaman
Tak perlu susah payah dijelaskan lagi, bung jelas sudah paham bahwa celana panjang memiliki peranan yang serupa dengan jaket. Melindungi tubuh dari beberapa hal yang bisa menganggu. Entah itu terik matahari, atau bahwa goresan aspal, jika sesekali bung mungkin akan terjatuh entah karena apapun di jalanan.
Sulit untuk ditebak apa yang bisa saja menimpah kita di jalanan, tapi yang pasti berjaga-jaga itu perlu untuk dilakukan. Dan daripada memakai celana pendek, jauh lebih baik kalau bung pakai celana panjang dengan bahan yang nyaman.
Dan yang Terakhir, Memakai Sepatu Bukan Sendal Jepit yang Jelas Akan Menganggu
Agar terhindar dari pijakan kaki yang kadang terasa licin dan bisa saja membahayakan kita, untuk urusan berkendara bung wajib untuk memakai sepatu saja. Tanggalkan dulu sendal yang kenakan, carilah sepatu yang bisa membantu bung dengan sigap menopangkan kaki pada jalanan. Jika ada sesuatu yang terjadi mendadak di depan.
Tak perlu pakai sepatu sementereng para bikers kawakan, bung hanya perlu mengusahakan memilih sepatu yang sekiranya menutup punggung kaki sampai mata kaki.
