Inspiring Men

Yosef Ardi: Problogger Berpenghasilan Super

Di kisaran tahun 2005, Yosef Ardi sedang duduk santai di sebuah taman di kota Berkley. Kala itu pikirannya terlintas untuk membuat blog setelah ia mengikuti blogging class di sela-sela kuliahnya di Business journalism di university of California.

Di tengah pencariannya tersebut, salah seorang kawannya menyarankannya untuk membuat blog bertema ekonomi yang sesuai dengan bodang kerjanya saat itu. Yup, kala itu pria ini memang berprofesi sebagai jurnalis di Harian Bisnis Indonesia.

Dari sanalah ia akhirnya mulai menuliskan blog pribadinya yang masih menggunakan fasilitas dari blogspot. Isinya adalah serangkaian tulisannya yang tidak masuk dimuat dalam koran tempatnya bekerja.

Ketika menulis blognya pertama kali Yosef sudah mengambil langkah berbeda dengan kebanyakan blogger pada masanya. Ia memilih menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantarnya. Alasannya waktu itu sederhana, ia ingin masyarakat Indonesia terbiasa menulis dalam Bahasa Inggris.

Namun di luar dugaannya pengunjung blognya akhirnya 90 % malah datang dari luar Indonesia. Dan hanya setahun sejak ia membuat blog pribadi tersebut pengunjungnya sudah mencapai ratusan ribu orang per hari.

Sekejap ia merasa bangga. Tapi kebanggaannya tak berapa lama setelah teman bulenya menyatakannya bodoh. “Kamu bodoh! Informasi-informasi yang begitu bagus kenapa kamu berikan gratis begitu saja” pungkas temannya kala itu.

Dari celetukan temannya itu pula akhirnya Ia memutuskan untuk membuat blog berita ekonomi berbayar. Ia memindahkan isi blognya ke alamat pribadi yosefardi.com. Pemilihan nama ini bukan tanpa alasan. Ia terinspirasi perusahaan media asal negeri paman sam Bloomberg yang juga dibuat dari nama pendirinya.

“Michael Bloomberg boleh sukses dengan namanya sendiri kenapa saya tidak” uangkapnya

Awalnya ia sempat ragu dengan keputusannya. Maklum pada saat itu hampir semua portal besar menyajikan berita ekonomi lengkap dengan analisa para pakar dan semua bersifat gratis. Tapi ia tetap bulat pada keputusannya untuk membuat blognya berbayar.

Ia mengeluarkan modal US$20 untuk membeli domain dan Rp600 ribu untuk membayar biaya hosting setahun. Dari sini ia mematok harga berlangganan US$1 sehari bagi mereka yang ingin membaca isi blognya.

Semua dimulainya sendiri. Dan kala itu ia masih berprofesi sebagai jurnalis. Sebuah tantangan berat namun tak membuatnya mundur karena membuat konten sesuai dengan panggilan jiwanya.

Di bulan pertama ia hanya memperoleh 20 orang yang mau berlangganan blognya. Namun kala itu untuknya ini merupakan pertanda baik. Benar saja, karena hanya dalam beberapa bulan pelanggannya sudah mencapai ratusan orang.

Pilihan berlangganannnya pun mulai dibuatnya beragam. Untuk individu ia mematok US$33 per bulan atau US$330 per tahun. Sementara pelanggan perusahaan dikenakan tarif US$55 per bulan atau US$440 per tahun.

Dengan skema macam ini ia dihadapkan pada keuntungan yang menggiurkan. Hingga akhirnya ia pun berada dipersimpangan jalan untuk memilih profesi sebagai jurnalis atau menekuni bisnis berita onlinenya.

Jelas pilihan yang tidak mudah, karena kala itu posisinya tidak bisa dianggap rendahan. Ia sudah menjabat managing editor dengan pengahasilan kisaran belasan juta per bulan. Tapi toh keputusan besar untuk berhenti diambilnya ketika memasuki tahun 2008.

“kesibukan di yosefardi.com telah banyak menyita waktu. Saya tidak enak dengan kantor yang sudah menggaji sementara saya tak total bekerja”

Beberapa orang menganggap gila keputusannya ini. Apalagi bisnis media terutama online lebih banyak mengandalkan pemasukan dari iklan. Meski demikian Yosef tetap percaya bahwa untuk sesuatu yang bagus orang pasti mau mengeluarkan uang lebih.

Menurutnya semua orang bisa sukses jika memilih menjadi problogger seperti dirinya. Resep paling utamanya adalah kekuatan konten alias isi dari tulisan. Jangan keburu memikirkan hits pengunjung dan berfokuslah pada kualitas penyajian tulisan.

Jika portal besar memilih menyampaikan berita yang bernada staright news. Ia menyarankan para blogger mengambil sisi feature dengan investigasi mendalam. Bahan tulisan harus didapat dari penyelidikan mendetail dan investigasi. Isi tulisan harus bersifat variatif, memancing pikiran kritis pembaca dan memberikan nilai tambah.

Ia mencontohkan jika seseorang ingin membuat blog olah raga. Maka ia bisa membuat laporan investigasi dibalik industri olah raga. Atau berita investigasi tentang sosok olah raga yang luput diliput media besar.

Dengan strateginya ini tidak mengherankan jika pelanggannya justru banyak dari kalangan asing dan perusahaan luar negeri. Karena pelanggan jenis ini butuh informasi mendalam yang tidak bisa didapat dari media online biasa.

Kini melalui PT Alpha Research Database Indonesia ia telah membawahi sejumlah karyawan. Ia pun sudah memiliki kantor sendiri di daerah Kemang Jakarta Selatan. Meski enggan mengaku secara detail tapi ia mengakui penghasilannya sudah berlipat-lipat dibandingkan ketika ia berprofesi sebagai jurnalis. Namun di luar itu semua melalui perusahaannya ini, Ia membawa misi mengembalikan media massa ke fitrahnya. Dimana Media bisa hidup dari oplah dan tidak terkurung kepentingan pemodal besar pemasang iklan.

Click to comment

0 Comments

  1. Pingback: Pria-pria dengan profesi ajaib | Yomamen

  2. saut tampu

    October 18, 2013 at 5:53 pm

    .Bagaimana Yosef Ardi, mengatasi hal-hal tekhnik pada blog yang di olahnya ?
    Apakah Dia hanaya membuat berita ekonomi saja ?

Leave a Reply

Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top