Sebagai pasangan dari Capres nomor urut satu, sudah sepatutnya Ma’ruf Amin membela koleganya apabila ada yang melakukan sindirian. Namun naas, ketika salah satu pernyataan sang Kiai tersebut dinilai mendiskreditkan kalangan disabilitas tunanetra. Mulanya, pernyataan tersebut dilontarkan guna membungkam pihak-pihak yang selalu mengkiritk sekaligus mendiskreditkan prestasi Presiden Jokowi, yang disampaikan Ma’ruf dalam acara peresmian posko dan deklarasi Relawan Barisana Nusantara (Barnus) di Jakarta Pusat.
Melihat adanya kencenderungan mendiskreditkan pihak Tunanetra, Forun Tunanetra menggugat Cawapres KH Ma’ruf Amin agar meminta maaf kepada seluruh penyandang disabilitas netra se-Indonesia yang menyinggung perasaan dan terkesan mendiskreditkan mereka. Sekretaris dari Forum Tunanetra, Yudi Yusfar mengatakan kalau pernyataan Kiai Ma’ruf sangatlah tendensius dan mendiskreditkan kaum tunanetra. Diakuinya sebanyak 23 organisasi tunanetra se-Indonesia pun merasa terganggu dengan pernyataan itu.
Yudi meminta Cawapres agar meminta maaf secara terbuka selambat-lambatnya dalam kuru waktu 10 hari terhitung sehak Senin 12 November 2018. Apabila tidak meminta maaf, kalangan disabilitas netra berikrar bakal melakukan langkah-langkah yang lebih berarti dan signifikan.
“Karena itu, kami meminta KH Ma’ruf Amin menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada kaum diabilitas netra dan rungu atau wicara atas ucapan tersebut. Sebab, menimbulkan keresahan di kalangan disabilitas,” kata Yudi didampingi Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Yayat Ruhiyat dan Koordinator Forum Tunanetra Menggungat Hendra dikutip dari Sindonews.
