Lebih Tahu

Tidak Adanya Pencari Bakat, Menjadi Alasan Sepak Bola Indonesia Minim Pemain Muda?

Pemain muda nan bertalenta pasti banyak berkeliaran di setiap daerah. Ironisnya, banyak talenta yang dapat dikembangkan tetapi tidak mendapatkan jalur yang benar, lantaran tidak adanya pencari bakat di setiap tim profesional yang ada di daerahnya. Hanya bergantung kepada SSB saja mungkin sulit untuk membawa seseorang kepada karir profesional. Karena Sekolah Sepak Bola atau SSB hanyalah sebuah tempat pelatihan bukan sebagai wadah penyaluran.

Maka dari itu, banyak masyarakat Indonesia yang berhutang budi dan berterima kasih kepada Indra Sjafri selaku pelatih U-19 yang kerap terbang ke daerah-daerah terpencil untuk mengorek talenta muda. Hingga munculah nama Evan Dimas, Maldini Pali, Paulo Sitanggang, Ilham Udin, dan yang lainnya. Padahal pelatih sekelas tim nasional seharusnya tidak perlu melakukan itu lho, Bung. Seharusnya hanya tinggal menyeleksi dari skuad muda tim profesional yang mana hal tersebut kurang berkembang di sepak bola negeri kita tercinta.

Pencari Bakat Nampaknya Masih Asing Ditelinga Sepak Bola Kita

Pencari bakat di Eropa sudah seperti sebuah kewajiban yang dimiliki semua tim profesional. Sehingga banyak sekali pemain-pemain muda usia belia bermunculan dengan nama yang masih asing, tetapi memiliki pergerakan yang mumpuni.

Ibarat pisau, tinggal diasah sedikit saja ketajamannya, sudah pasti dia berkembang menjadi pemain “mematikan”. Siapa dulu yang mengira Lionel Messi bisa seperti sekarang? Kalau La Masia tidak menemukannya? Sedangkan di Indonesia profesi atau tugas ini belum berjalan dengan baik, terutama di tim yang mengaku sudah berjalan secara profesional.

Dibutakan oleh Pemain Asing, Membuat Setiap Tim Tak Berusaha Menggali Talenta Pemain

Berbicara soal pemain asing, memang tak bisa lepas dari sepak bola Indonesia. Sebut saja nama-nama Cristiano leandro, Ronald Fagundez, Chrstian Gonzalez, Jacksen F. Tiago, sampai Marko Simic mulai dikenal karena skill di lapangan hijau. Namun, terlalu lezatnya pemain asing untuk diminati setiap tim membuat scout atau pencari bakat di setiap tim profesional menjadi malas untuk mencari. Mereka hanya menunggu seorang agen penyalur pemain asing untuk menyodorkan pemain.

Padahal banyak juga yang memiliki skill bobrok dibanding talenta tanah air, lantaran sudah membayar mahal tetapi skill kurang terpancarkan, tentu sia-sia kan bila tidak dipakai? Paling anehnya lagi, saat Vice Sports Belanda melakukan wawancara dengan Kristian Adelmund mantan punggawa Madura United dan PSS Sleman, ia pernah mengatakan ketika melakukan proses transfer ke Madura United yang sesungguhnya tidak mementingkan bek tengah seperti dirinya, melainkan gelandang tengah. Kata Adelmund, “Kalau pun saya berposisi penjaga gawang mereka tetap akan menampilkan saya sebagai gelandang serang,”.

Minimnya Kompetesi Usia Muda Berakibat pada Sulitnya Menggali Talenta

Gwyn Williams merupakan seorang scout raksasa Inggris, yakni Chelsea. Selama 28 tahun ia telah menjalani sebagai scout bahkan ia rela menjelajahi seluruh dunia untuk mencari pemain muda untuk direkrut ke The Blues.  Gwyn pun bercerita kepada BBC di tahun 2013 di kala ia menyaksikan pertandingan berbagai level di setiap Minggu. Pada setiap Senin ia selalu menyaksikan pertandingan tim cadangan Chelsea, guna melihat perkembangan setiap tim. Dan di hari Selasa ia pun menyaksikan beberapa pertandingan di level bawah untuk memboyongnya ke Chelsea.

“Terkadang, saya pun akan menerima panggilan dari beberapa agen dari Auxerre, Paris, Porto yang merekomendasikan seorang pemain untuk ditinjau. Bisa pula dalam beberapa pekan saya akan mengikuti turnamen U-20 di Toulon (Prancis), turnamen U-17 di Luksemburg, atau turnamen U-21 di Portugal.” imbuh orang yang menemukan John Terry saat usianya masih 14 tahun kepada BBC.

Mengenali Cara Kerja Scout dan Tatanannya

Cara kerja scout dalam sebuah tim profesional biasanya mencari pemain bukan hanya yang memiliki talenta saja. Akan tetapi ia pun harus mengerti kondisi tim bahkan sampai permintaan khusus dari sang pelatih. Scout dalam tim pun tidak satu dua orang saja, tetapi bisa mencapai puluhan yang dikepalai oleh chief scout. Yang biasanya menerima laporan dan perkembangan pemain muda yang sedang dalam radar.

Selain itu ada pula Talent Scout, yang biasanya mencari pemain muda untuk disalurkan ke suatu kesebelasan dan agensi. Kemudian ada pula tactical scout yang biasanya memberikan laporan soal taktik tim lawan yang bakal dihadapi.

Wajar Saja Kalau Timnas Kita Sering Naturalisasi Karena Profesi Scout Cuma Ilusi

Ketika menengok tim nasional yang tidak ada regenerasi itu adalah buah permasalahan dari tak adanya kinerja scout di beberapa tim profesional. Sehingga banyak pemain-pemain tua yang masih saja berseragam garuda. Adapun permasalahan regenerasi bukannya diatasi dengan membangun grassroots atau pembinaan usia muda yang baik, malahan mengambil jalan pintas dengan melakukan naturalisasi pemain asing.  Sehingga adanya istilah “Masa untuk mencari 11 pemain dari 200 juta penduduk yang ada di Indonesia kok nggak bisa”. Menurut Bung, memang benar adanya seperti itu atau sebaliknya?

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Tahu

Wajah Tampan Berdampak Sulit Cari Kerjaan

Banyak yang berpikir dikaruniai wajah tampan dapat dimudahkan segala urusan. Tentu saja bukan urusan asmara. Tapi urusan yang lebih pelik seperti urusan birokrasi, yang terkenal dengan lika-liku rumit. Si tampan bisa menyelesaikan dengan mudah. Seolah dapat hak istimewa dengan didahulukan pengurusannya. Akan Tetapi, segala kemudahan itu tidak dirasakan saat dia membangun karir atau bekerja.

London Business School melakukan sebuah studi, yang menyatakan ketampanan atau kegantengan laki-laki membuat karir mudah terancam! Wajah tampan dianggap “ancaman” bagi atasan laki-laki! hingga berisiko tidak dapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saat kerja.

London Business School yang berkolaborasi dengan peneliti dari University of Maryland. Mengumpulkan eksperimen dari empat kantor yang berada di Amerika Serikat serta Inggris. Men’s Health, juga mengatakan kalau antar laki-laki biasanya memperhitungkan seberapa menarik kandidat dan jenis pekerjaan yang dilamar. Apabila membutuhkan bakat individual (seperti sales atau investment banking) kemungkinan besar akan ditolak. Justru para laki-laki tampan dan menarik kemungkinan besar bekerja dalam bidang peran performa tim yang dihitung. Jadi, bukan menonjolkan bakat individu.

Dengan banyak perusahaan yang melibatkan karyawan dalam proses rekrutmen, poin penting ini harus diperhatikan. Kesadaran bahwa perekrutan dipengaruhi oleh hubungan kerja potensial dan kecenderungan stereotip dapat membantu organisasi meningkatkan proses seleksi mereka,” kata Prof Sun Young Lee, ketua peneliti dari University of Maryland.

Menjadi laki-laki tampan adalah berkah. Ketika semua urusan bisa terselesaikan dengan mudah. Tapi itu semua sirna saat melamar kerja. Apakah bung mengalaminya?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Agar Tak Menanggung Malu Karena Lupa Cukur Bulu Hidung

Penampilan tak hanya sebatas pakaian, celana sampai sepatu, persoalan bulu hidung dan telinga tak boleh luput perhatian. Rambut-rambut kecil ini memiliki fungsi menyaring partikel dari debu dan patogen, supaya membantu seseorang dalam kesehatan yang lebih baik. Namun hal ini mengganjal sebagai penampilan apabila bulu-bulu tersebut ke luar dari ring telinga dan kuping, tentu saja dilihat sebagai yang janggal bagi orang lain bahkan terkesan menggelikan.

Salah satu tindakan yang pasti dilakukan adalah dengan mencukur. Ini merupakan hal normal kok, lagi pula pasangan bahkan si Nona yang sedang bung dekati pasti akan risih melihat ini. Bayangkan saja saat bung berbicara dekat dengan nona, tiba-tiba ia menjauh dan fokus ke arah bulu hidungmu, tidakkah itu membuat bung malu? cara menghilangkan rambut-rambut kecil ini perlu perawatan. Perawatan yang baik dan bersih, sekaligus tidak glamor.

Gapai Gunting Kecil dan Cukur Daerah yang Tergapai

Cara untuk memangkas rambut-rambut kecil yang mengganggu adalah dengan mengambil gunting kecil yang bisa tergapai. Karena rambut kecil ini memiliki manfaat, jadi jangan mencukur terlalu dalam, sekiranya bung cukur yang terlihat dari luar saja. Caranya sih simple, pegang gunting di satu tangan dan gunakan cermina pembesar di tangan lainnya untuk melihat lebih dekat. Hindari godaan untuk mencukur terlalu dalam karena fungsi rambut kecil ini ada manfaatnya.

Bisa Juga Dengan Pisau Cukur Listrik Namun dengan Pisau Khusus

Kalau bung merasa bulu hidung atau kuping cepat tumbuh dan tebal, cobalah berinvestasi dengan pemangkas berkualitas atau pisau cukur listrik. Karena dapat mencukur sampai ke akarnya. Tapi harus hati-hati jangan memaksa mencukur terlalu dalam ikuti petunjuk yang terdapat di perangkat tersebut, dan bung harus bisa menilai apakah ini terasa nyaman atau tidak dengan cukurannya.

Ingat, Menghilangkan Rambut-Rambut Kecil di Hidung dan Telinga ada Risiko Peradangan!

Ini alasannya kenapa kami bilang menghilangkan rambut-rambut kecil ini  butuh perawatan. Lantaran metode apapun yang dilakukan, mencukur rambut kecil itu membuka pori-pori dan menempatkan diri pada risiko peradangan atau infeksi. Jadi gunakan alat bersih, kemudian alihkan alat yang memungkinkan saat berpindah dari telinga ke telinga atau dari telinga ke hidung. Alasannya untuk mencegah kontaminasi dan akan melokalisasi infeksi ke satu area, jika memiliki infeksi kami sarankan langsung ke dokter ya bung.

Apabila Terinfeksi, Tenang dan Tangani

Meskipun telinga dan hidung bagus saat mencegah infeksi, tetapi itu tidak berarti saat terinfeksi tidak dapat meningkat dengan cepat dan menyakitkan loh! apabila tanda peradangan di bagian ini sudah muncul harus ditangani dengan cepat. Rongga telinga dan hidung memang terkenal menciptakan berbagai macam gejala, seperti sakit telinga dapat dianggap sebagai sakit gigi. Kemudian infeksi sinus yang menyakitkan itu, dapat dianggap sebagai migrain. Jadi saat infeksi terjadi tenang dan tangani.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Berpakaian Sesuai Umur Agar Pesona Tak Lekas Luntur

Pernah melihat seseorang tidak pantas mengenakan pakaian tertentu karena mereka terlalu tua? kalau iya, berarti bung dihadapkan oleh salah satu contoh kalau berpakaian itu harus sesuai umur. Yap, setiap pakaian dibentuk tentu memiliki tujuan pasar yang ingin dirangkul, bisa anak-anak, remaja atau orang dewasa. Maka ada suatu anomali apabila pakaian anak-anak dikenakan oleh orang dewasa.

Di sisi lain ada yang berpendapat kalau orang tua memakai pakaian anak remaja bakal terlihat lebih muda. Padahal tidak juga, sesungguhnya anggapan itu lahir dari sebuah standar ganda. Kebetulan saja yang mengenakan pakaian tersebut adalah orang tua yang tampan maka pujian itu datang. Kalau orang tuanya biasa (Re : tidak ganteng) saja pasti anggapan itu tidak muncul ke permukaan. Pesona terpancar lewat persona, termasuk pakaiannya. Maka dari itu berpakaian lah sesuai umur agar pesona tidak luntur.

Ketahui Sebuah Brand Pakaian, Cari yang Sesuai Dengan Usia Bung Sekarang

Beragam jenis brand pakaian atau toko pakaian mendunia ternyata terbagi-bagi dalam kategori usia. Sebut saja H&M, Zara dan Topman yang cocok dikenakan di usia 20 dan 30-an. Karena secara gaya tidak terlalu muda, dan juga tidak terlalu tua. Namun makin usia bertambah, bung tak lagi cocok mengenakan brand tersebut. Sebut saja ketika sudah menginjak usia kepala 4 atau kepala 5, pilihan pakaian semakin sedikit seperti Uniqlo, Gap, J.crew, Ralph Lauren dan Suitsupply. Detail pemetaannya seperti tertera di bawah ini.

Maka dari itu bung harus mulai mengetahui tentang toko-toko pakaian populer, apakah mereka mempunyai katalog untuk usia bung atau tidak. Kalau berbicara usia, usia 20-an adalah usia terbebas dalam mengenakan pakaian apa saja. Lantaran hampir toko pakaian populer menyediakan katalog bagi mereka yang sedang tumbuh dewasa.

Jangan Terpaku Merek, Cari yang Berkualitas dengan Harga Pas

Ketika pakaian menyesuaikan usia, tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam membelinya. Mulai dari memilih gaya, merek sampai motif, tapi hal utama yang harus didahulukan adalah kualitas. Seperti kualitas kain, memiliki daya tahan yang lebih baik dan pas dipakai. Karena percaya atau tidak, seiring bertambahnya usia seperti kepala 3 ke atas, investasi dalam pakaian adalah hal penting. Dengan mencari pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Kalau mereka yang baru menapaki usia 20-an cenderung santai dan tidak khawatir akan kualitas. Seiring berjalannya waktu gaya dapat berubah dan selera  pun berubah.

Merambah Hal yang Antik Dengan Bung Mencari Barang Klasik

Membeli barang-barang klasik juga bagian dari peningkatan pesona sesuai usia. Terlebih, barang klasik selalu terlihat menarik. Mau bung sekarang menginjak usia kepala 2, kepala 3 atau selebihnya masih cocok untuk mengenakannya. Penampilan dapat meningkat kalau mengenakan barang klasik seperti  jins dark wash,  pakaian polos bewarna dasar hitam dan putih, sepatu kulit sederhana, jaket denim sampai jam tangan ciamik.  Jadi biarpun era semakin modern, hal klasik dan lawas masih pantas dijadikan barang pentas.

Jangan Ketinggalan Zaman, Perhatikan Tren Agar Makin Keren

Meskipun hal klasik menarik dikenakan serta membuat seseorang terlihat lebih unik. Tren tetap tidak boleh dilupakan, tren harus diikuti dan diperhatikan, bisa saja hal klasik kemudian bangkit karena berawal dari tren yang berkembang jaman sekarang. Maka dari itu perkembangan tren harus diikuti karena bisa memompa gaya setiap orang. Bung tak boleh egois dengan menutup mata dengan tren zaman sekarang dan bangga terjebak akan kebiaasaan.

Berani Berkesperimen Dengan Mencoba Hal Baru

Jangan mau terus-terusan bermain aman, seperti mengenakan kaos, jeans dan sneakers. Lama-lama itu membosankan! selagi masih pantas berkespresi, jangan pernah takut akan hal-hal baru. Siapa tahu justru bung malah menemukan formula ciamik berpakaian untuk pribadi. Mulai berkunjung ke toko perbelanjaan yang belum pernah dikunjungi, kemudian coba ambil sepasang sepatu dan jeans. Bercerminlah, apakah terlihat segar secara tampilan atau malah usang tak karuan.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top