“Sony A7 Mark III tidak menargetkan fotografer pemula, melainkan fotografer profesional atau photography enthusiast,” kata Kazuteru Makiyama selaku Presiden Direktur Sony Indonesia yang dikutip dari Liputan 6. Dapat dibilang soal menangkap gambar sudah menjadi hobi bagi sebagian orang, apalagi kemunculan media sosial macam Instagram yang menjadikan foto sebagai objek tampilan dari setiap profile user. Otomatis membuat beberapa orang menjadi keranjingan untuk berfoto ria, meskipun tidak semua lho.
Foto tidak hanya menjadi bahan pewartaan mendukung keakuratan sebuah berita. Foto sudah menjadi salah satu memori atau secara gaul-nya disebut capturing moment. Mungkin bung menjadi salah satu orang yang bekerja sebagai fotografer atau sangat antusias di bidang ini, kebetulan sekali Sony baru mengeluarkan A7 Mark III. Sebuah kamera jajaran mirrorless yang memiliki kualitas terbaik.
Sony A7 Mark III Ibarat Sebuah Warisan yang Diturunkan Para Pendahulu Untuk Semakin Di Depan
Kamera Sony A7 Mark III bisa dikatakan sebagai sebuah warisan, yang diturunkan dari A9 dan A7R Mark III dari segi fitur-fiturnya. Sistem autofokus Alpha A7 Mark III diadopsi dari A9 dengan 693 titik phase-detect AF, yang meliputi 93 persen area gambar, 425 titik contrast-detect AF sekaligus Eye AF yang secepat kilat dan handal. Tidak sampai di situ bung, kamera ini pun ditopang dengan sensor full-frame 24,2 MP yang memiliki teknologi Back-Illuminated Exmor R CMOS terbaru. Dengan ditambah jangkauan ISO dari 100 hingga 51.200. Bahkan dapat mencapat 204.800 untuk gambar yang tak bergerak.
Tersedianya Fitur yang Dapat Mempercantik Pengambilan Gambar
Dari segi pengambilan gambar, fitur yang tersemat tentu saja dapat memudahkan fotografer untuk mengambilnya. Alpha 7 Mark III dapat membidik gambar secara terus-menerus sampai 10 fps (frame per second) bung! dengan fitur semacam mechanical shutter atau silent shooting dan full auto focus/auto exposure tracking.
Apabila pengambilan gambar terusik dengan adanya cahaya, bung dapat mengaktifkan fungsi anti-flicker yang sangat memungkinkan kamera mendeteksi frekuensi cahaya secara otomatis dan dapat menentukan waktu untuk meminimalisir efek cahaya pada gambar yang bakal diambil. Namun, fitur ini meminimaisir eksposur atau anomaly warna yang terjadi di bagian atas atau bawah gambar yang ditangkap dalam kecepatan shutter tinggi.
Bahkan, Merekam Gambar Sampai Kualitas Tinggi Pun Dijabani Oleh Kamera Ini
Tidak hanya handal dalam menangkap gambar, untuk soal merekam pun juga tak terelakkan. Kemampuan dari kamera Sony Alpha 7 Mark III dapat menyanggupi rekam video 4K (3.840 x 2.160 piksel) dengan frame rate 24 fps atau 30 fps (crop 1,2x).
Sementara pada resolusi full HD (1080 pikesl) mendukung perekaman slow motion 120 fps. Bagi bung juga yang gemar membikin konten video, mungkin bisa beralih untuk memakai kamera ini. Semisal video travelling, pernikahan, reunian bahkan sampai vlog sekali pun. Karena kualitas video yang tinggi, membuat orang semakin betah untuk menyaksikkan lho.
Urusan Memori dan Profil Gambar, Menjadi Jawaban yang Tak Ditawar Oleh Sony
Profil gambar yang tersemat bertipe HLG (Hybrid Log-Gamma) tersedia di keluaran terbaru Sony. Sony Alpha 7 Mark III juga mendukung workflow HDR Instan yang membuat gambar semakin beragam. Guna meningkatkan fleksibilitas colo grading, Zebra Functionality, gamma display assist hingga proxy recording, tersedia pula S-log2 dan S-log3.
Fitur pun tidak hanya dimaksimalkan dari kualitas menangkap dan merekam gambar. Adapun layanan dua slot SD Card, layar sentuh 3 inci lengkap dengan teknologi titling screen, electronic viewfinder (EVF) 0,5 inci dengan 2,3 juta titik XGA color OLED, joystick untuk memilih titik AF, dan weather sealing. Semakin menambah kesan futuristik dari Sony Alpha 7 Mark III.
Kamera Ini Mahal Bagi Pemula Namun Tidak Bagi yang Profesional
Untuk ukuran harga memang relatif, setiap orang dapat menanggapi berbeda-beda. Kamera ini mungkin terbilang mahal bagi fotografer pemula karena dibanderol dengan harga US$ 2.000 atau Rp 27 jutaan (body only). Untuk di Indonesia, harganya sendiri bisa mencapai di angka Rp 28.999.000 (body only). Namun, seperti dilansir dari Liputan 6 bahwa Sony Alpha 7 Mark III merupakan jajaran mirrorless seri entry-level atau paling murah. Kalau menurut bung?
