Hidup dalam teror memang tak mengenakkan. Dalam suatu kondisi kita diharuskan waspada dan was-was. Seperti terperangkap dalam ketakutan yang tak tahu bagaimana cara menghilangkannya. Hal ini terjadi pada warga ibu kota lho, terutama dalam kasus teror begal kendaraan bermotor. Tak dipungkiri kasus yang terjadi soal pembegalan memang tak pernah hilang, yang ada timbul tenggelam. Apalagi bagi Bung yang memang menjadikan roda dua sebagai kendaraan utama untuk beraktivitas dan kerap pulang malam.
Semula berawal dari daerah Depok, kemudian teror begal ini menyebar sampai ke arah Bekasi hingga Tangerang. Menurut data Komisaris Besar Hengki Haryadi, sepanjang tahun 2017 lalu terjadi pencurian kendaraan atau begal sebanyak 2.818 kasus, dan itu masuk di wilayah hukum Polres Jakarta Barat. Hasil tersebut belum digabungkan dengan beberapa wilayah lainnya.
Kewaspadaan memang penting dan harus Bung emban sebagai pengendara. Untuk menghdapi teror begal yang semakin begundal yang makin hari makin mengerikan, ada beberapa langkah yang dapat Bung lakukan.
Bung Bisa Mulai dengan Mempersenjatai Diri
Beraktivitas di daerah rawan sudah tentu harus ada perlindungan lebih yang dilakukan. Mempersenjatai diri bisa menjadi opsi buat Bung untuk berjaga-jaga. Namun, bukan berarti Bung harus membawa pistol atau pisau. Lantaran harus ada perizinan lebih apabila Bung memiliki senjata api. Saat razia pun Bung bisa tertangkap karena kedapatan membawa senjata tajam. Oleh sebab itu, Bung dapat mempersenjatai diri dengan penyemprot merica atau alat kejut listrik, misalnya.
Pastikan Gawai Bung dalam Kondisi Menyala
Selain mempersenjatai diri, gawai yang Bung gunakan memiliki fungsi penting kala menghadapi kondisi genting semacam ini. Apabila ada sesuatu yang mencurigakan seperti Bung diikuti oleh orang tak dikenal, Bung bisa melakukan panggilan ke instansi yang terkait guna mencegah hal buruk terjadi kepada Bung. Atau meminta perlindungan keluarga guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan mulai menghampiri.
Jangan Pulang Malam Sendirian, Carilah Teman Searah Agar Aman
Ketika Bung membawa motor sendiri, bisa jadi Bung bakal menjadi mangsa bagi pembegal. Karena ada keleluasaan untuk merampas sebuah motor apabila Bung sendirian. Untuk itu Bung dapat lakukan tindakan preventif dengan mengajak seorang teman atau pengendara lain untuk berjalan beriringan ketika lewat daerah rawan. Bung bisa memanfaatkan akun media sosial yang menawarkan perjalanan berkelompok searah pulang agar Bung bisa pulang dengan lebih aman.
Jangan Mudah Percaya Akan Pesan Berantai yang Tersebar
Biasanya dalam suatu kejadian yang melibatkan kasus pembegalan. Bakal muncul pesan berantai tentang beberapa wilayah atau titik-titik rawan yang disebarkan tanpa sumber yang jelas. Kemudian merekomendasikan Bung untuk memilih jalan alternatif yang lebih aman, tetapi Bung harus skeptis dengan hal-hal tersebar seperti itu. Bung harus mencurigai bahwa pesan tersebut bisa jadi disebarkan oleh kelompok begal untuk membuat mangsanya jatuh ke perangkapnya.
Relakan Saja Roda Dua daripada Nyawa Menghilang Sia-sia
Suatu keadaan yang membuat Bung tak mungkin bisa melawan karena begal biasanya berkelompok. Sehingga tak memungkinkan untuk Bung berhadapan dengan lebih dari satu orang, ‘kan? Lebih baik relakan saja kendaraan yang Bung miliki. Ingat Bung, nyawa tak bakal bisa dikembalikan apabila hilang, karena kawanan pembegal bisa saja bertindak tanpa belas kasih untuk menghabisi nyawa mangsanya.
