Seyogyanya sahur adalah jadi waktu untuk mengisi tubuh dengan makan dan minuma untuk beribadah puasa yang harus menahan haus dan lapar selama kurang lebih 13 jam. Namun dalam beraktivitas, terutama di hari kerja, terkadang rasa lelah membuat seseorang sulit untuk mengontrol waktu istirahat hingga akhirnya ia bangun saat mepet waktu imsak bahkan adzan subuh.
Alhasil yang dilakukan hanya mengonsumsi segelas air putih dengan alih-alih mampu memberi asupan, setidaknya minimal untuk menjalankan puasa. Lantas apa yang akan terjadi jika saat sahur kita hanya minum segelas air putih bung?
Kalau berbicara salah atau tidak, sebenarnya tidak ada yang salah dengan minum air putih. Justru itu baik karena tubuh akan kekurangan cairan selama berpuasa. Namun jika sahur hanya dengan air putih, potensi seseorang untuk merasa haus bahkan lapar di siang hari sangatlah mungkin.
“Minum air putih saja saat sahur tidaklah cukup. Kecuali, Anda makan cukup banyak asupan tinggi serat di malam hari. Kalau sebelumnya tidak makan apa-apa atau makan hanya sedikit dan Anda hanya minum air putih saat sahur untuk puasa selama hampir 13 jam, sangat tidak disarankan,” ujar dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.
Seseorang yang telat bangun sahur dan hanya minum air putih akan merasakan efek lemas seharian. Sama seperti orang yang tidak memiliki waktu berisitrahat yang cukup selama berpuasa. Karena kalau ditanya apakah air putih dapat menjadi modal dalam berpuasa jawabannya tidak. Sebagai catatan air putih itu tidak mengandung gizim mikronutrien, mineral, karbohidrat, pprotein atau lemak.
Sebagai tambahan, tidak mengonsumsi menu sahur yang tepat juga jangan dianggap sepele karena itu dapat membuat seseorang lemas saat berpuasa. Tubuh saat berpuasa tidak kemasukan suatu apapun selama 13 jam. Jadi disarankan pilih menu makanan yang baik dan juga mengonsumsi buah yang mengandung antioksidan.
Bahayanya lagi bung, kalau tubuh tak memiliki modal untuk dijadikan sebagai energi bakal terjadi hipoglikemia. Ini adalah penurunan kadar gula darah ke rentang paling rendah. Hipoglikemia bisa menyebabkan badan lemas, pusing, kliyengan, bahkan kehilangan kesadaran.
