Menelisik prestasi sepak bola Jepang yang semakin maju sejak era 90-an, ternyata ada peran dari salah satu serial animasi yang fenomenal, Captain Tsubasa. Serial kartun yang sudah beredar sejak tahun 1981 lewat majalah populer Shonen Manga Weekly Shonen Jump, yang menceritakan perjalanan karir seorang Tsubasa Ozora. Dari pemain antar sekolah dasar sampai membela timnas Jepang dan bergabung dengan tim Catalonia, klub Barcelona versi Captain Tsubasa.
Captain Tsubasa terakhir kali terbit atau pun tayang di tahun 2012. Pada bulan April tahun ini, serial ini akan kembali lagi dengan nama yang sama. Jalan ceritanya pun adalah remake dari serial sebelumnya. Munculnya (kembali) serial ini bisa membangkitkan kembali prestasi Jepang untuk urusan sepak bola. Tadinya, Jepang tidak masuk dalam peta kekuatan sepak bola Asia, sampai serial ini dibuat oleh Yoichi Takahashi. Bagaimana peran sebuah animasi ini dapat memotivasi persepakbolaan Jepang?
Menginspirasi Bakat-Bakat Baru, Salah satunya Hidetoshi Nakata
Hidetoshi Nakata adalah salah satu dari sekian pemain yang terinspirasi animasi Captain Tsubasa. Pemain ini sukses mengantarkan AS Roma menjuarai Liga Italia pada tahun 2001 dan menjadi pemain Jepang bahkan Asia pertama yang sukses berkarir di Eropa. Seperti membela Perugia, Bolton Wanderers dan Parma pernah dilakoninya. Meskipun terbilang sukses sebagai pemain sepak bola, Nakata bukanlah sosok penggemar sepak bola.
Nakata pun menambahkan bahwa ia tidak pernah menyaksikan sepak bola di TV, video atau di platform apa pun. Sampai pada masa mudanya, ia terpaku membaca komik Tsubasa Cs dan mempraktekan beberapa skill yang ada di jalan cerita tersebut. Terutama tendangan overhead. Mungkin tanpa animasi Captain Tsubasa, tak ada nama Hidetoshi Nakata, Keisuke Honda, Shunsuke Nakamura dan Shinji Kagawa yang berperan sebagai gelandang tengah seperti Tsubasa.
Dari Yang Terasing Menjadi Populer
Dalam beberapa tahun lamanya, sepak bola adalah olahraga langka di negara sakura. Tak banyak orang yang memahami bahkan mencintai si kulit bundar. Olahraga ini bahkan kalah pamor dengan baseball. Untuk mejumpai orang Jepang yang menyukai baseball sangatlah mudah ketika itu. Namun, pamor baseball lama-kelamaan dapat disaingi sepak bola berkat kemunculan komik Tsubasa.
Sampai pada tahun 1981 Yoichi Takahashi membuat animasi ini. Dulunya, Yoichi, membuat komik tentang baseball karena ia sangat menyukai olahraga yang menggunakan pemukul tersebut. Sampai ia terpikir untuk membuat komik dengan subjek utama sepak bola, karena komik yang bercerita soal baseball sudah banyak saat itu, sampai pada akhirnya Captain Tsubasa meledak dan menginspirasi banyak orang.
Turut Membangun Kompetisi Anak Muda Masa Kini
Komik Captain Tsubasa memang telah diterbitkan dalam beberapa seri seperti pada tahun 1981-1988, 1994-1997, 2001-2004, dan 2010-2012. Sampai seri terbarunya nanti yang akan tayang di tahun 2018. Setelah seri pertama telah selesai terbit. Federasi sepak bola Jepang atau JFA mulai serius mengembangkan bakat-bakat pemain muda mulai dari SD hingga SMA. Dengan membentuk kompetisi yang mulai dibenahi secara detail dan dibuat meriah, seperti tergambarkan pada serialnya.
Di mana Tsubasa yang membela Nankatsu sedang bermain di kompetisi antar SD yang digelar semarak. Mungkin hal tersebut yang memantik federasi bahwa pagelaran sepak bola pemain muda harus diset meriah agar memicu motivasi generasi muda.
Serial Kartunnya Tak Hanya Melantun, Tapi Juga Membangun
Prestasi Jepang dalam dunia sepak bola memanglah belum terlalu berbahaya sampai tahun 1988. Pada tahun 1968 tim yang memiliki julukan Samurai Biru ini mendapatkan medali perunggu pada Olimpiade yang digelar di Meksiko. Setelah itu, sepak bola Jepang ya biasa-biasa saja Bung. Pada pagelaran Piala Asia saja, mereka selalu gagal dalam kualifikasi, ataupun tidak ambil bagian. Sampai pada tahun 1988, untuk pertama kalinya timnas Jepang lolos Piala Asia yang digelar di Qatar. Namun torehannya sangat tidak memuaskan dengan tiga kali kekalahan dan satu kali seri.
Dengan torehan yang tidak terlalu baik tersebut membuat Jepang harus tersingkir. Empat tahun kemudian Jepang ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Asia, secara mengejutkan mereka keluar sebagai juara. Hal ini sangat mengejutkan, 13 dari 20 pemain yang ikut serta pada saat itu pemain yang berumur 26 tahun. Sangat mungkin kalau merekalah generasi dari Captain Tsubasa.
Dari Jepang Hingga Menyebar Ke Seluruh Dunia
Captain Tsubasa memang bukan serial pertama asal Jepang yang bercerita tentang sepak bola. Karena ada The Red Blooded Eleven dan Shinji Mizushima Downtown Samurai yang terbit lebih dulu. Namun, serial inilah yang paling sukses di Jepang bahkan di dunia. Di Timur Tengah serial ini bernama Kapten Majed, sedangkan di Amerika Selatan bernama Supercampeones dan di Amerika Utara bernama Flash Kicker. Ketenarannya terkenal di seluruh dunia meski dalam tajuk yang berbeda.
Pemain top dunia seperti Fernando Torres menyatakan bahwa ketika kecil ia juga menyaksikan Oliver and Benji (nama lain Captain Tsubasa di Eropa). Ia menyatakan bahwa teman sekolahnya selalu bercerita tentang kartun sepak bola asal Jepang, dan Torres mulai menggeluti sepak bola karena serial tersebut. Tak hanya Torres, bahkan Del Piero di tahun 2011 sangat senang mendapatkan tanda tangan dari Yoichi Takahashi, karena ia pembaca Oliver and Benji sejak masih kecil.
