Lebih Baik

Tampil Tak Rapi Cermin Pribadi Tak Sehat

Penampilan tak rapi bisa berujung pada melorotnya gaji. Masalahnya sebagian besar pria, khususnya di Indonesia, tidak paham bagaian mana dari penampilannya yang bisa ditingkatkan. Malahan ada beberapa pria yang memilih bersembunyi dibalik kalimat “saya seperti ini apa adanya”.

Tapi apa iya sesederhana itu? Jawabnya tidak! Karena ternyata memilih berpenampilan rapi atau tidak, itu berhubungan dengan keadaan piskologi seorang pria. Mereka yang memilih tampil asal-asalan sejatinya sedang memendam rasa minder karena merasa kurang pantas tampil baik.

Lex DePraxis, pakar dari love & relationship dari hitmansystem.com menjelaskan, pria yang memilih tampil asal-asalan adalah pria yang minder. Mereka merasa dirinya tak pantas untuk mendapat sorotan karena tampil baik.

Lebih dalam lagi, para pria yang enggan tampil menarik ini berpikir bahwa dirinya belum terpantaskan tampil rapi karena belum mencapai kesuksesaan apa-apa. Padahal kesuksesan dan tampil sebagai orang sukses itu serupa dengan idion ayam telur-telur ayam.

Tidak mungkin seseorang menjadi sukses kalau dirinya sendiri merasa belum pantas untuk sukses. Tidak mungkin pula orang yang merasa belum pantas sukses bisa menjadi sukses.

Karena itu memperbaki mentalitas berpenampilan baik itu menjadi penting. Karena ini bukan hanya perkara sesederhana pakai baju apa besok. Ini soal pola pikir yang bahkan butuh ahlinya untuk memperbaiki.

“Siapa yang menyuruh anda menjadi orang lain, saya hanya menganjurkan Anda untuk mempertajam kepribadian Anda agar terlihat lebih vokal, terang, tajam, dan menyala” sambung Lex DePRaxis.

Ini beralasan, sebab apa yang kita kenakan bukan hanya untuk mempengaruhi persepsi orang lain. Tapi yang  paling penting, memilih untuk berpenampilan menarik itu akan memberikan stimulus pada psikologis pribadi kita.

“Tapi saya pekerja kreatif, tidak harus tampil rapi” atau “kantor saya memperbolehkan pegawainya berpakaian bebas” beberapa pria kerap menggunakan alasan seperti itu. Walaupun ini benar, tapi sesungguhnya sangat tidak berhubungan dengan konteks yang sedang dibicarakan.

Berpenampilan rapi dan menarik tidak berarti harus idientik dengan kemeja atau celana bahan. Di setiap kesempatan dan dalam konteks apapun, pribadi yang menghargai dirinya sendiri akan menemukan cara untuk tampil menarik. Meski dalam balutan penampilan casual sekalipun.

Pernah dengar yang namanya Brother Sharp? Seorang pengemis yang agak terganggu mentalnya namun berhasil jadi fashion icon di negara China? Dengan segala keterbatasan, kemiskinan dan mental yang sedikit terganggu, penampilan pria berusia 35 tahun ini mampu menandingi model yang mengenakan koleksi Dolce & Gabana. Brother Sharp bisa jadi bukti, bahwa penampilan menarik bisa terjadi dimana saja dalam kondisi apapun kan?

Click to comment

0 Comments

  1. Pingback: Cowok Ganteng Gajinya Pun Ganteng | Yomamen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top