Kecanggihan teknologi tidak hanya terpasang di alat elektronik, tapi juga bisa di hewan ternak guna melacak ke mana arah pergi. Tiga orang pencuri hewan ternak jenis sapi, merasakan “apes” dari kemajuan teknologi. Lantaran sapi yang dicuri dipasangi GPS di tanduknya. Namun dari ketiga pencuri, hanya satu yang berhasil ditangkap sementara kedua pencuri lainnya berhasil kabur.
Yosep Gessan Ulun merupakan salah satu pencui yang ditangkap. Menurut Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi, aksi ketiga orang ini sudah membuat resah para peternak di daerah Palembang. Karena pencurian sapi sering terjadi beberapa bulan terakhir. Bahkan ketiga pelaku juga termasuk dalam sindikat pembobol mesin ATM di Tanjung Lago.
“Saat pencurian ada tiga pelaku, tetapi baru Yoshep ini yang ditangkap. Pelaku juga terlibat dalam jaringan pembobol mesin ATM di Tanjung Lago,” sambung Supriadi.
Yosep pun bercerita bagaimana ia bisa mengetahui sapi yang dicuri dipasangi GPS. Pemuda berusia 37 tahun ini, mengaku kalau ia hanya ditugaskan membawa mobil. Sementara Jalil dan Yasid yang beraksi mencuri sapi di lapangan. Sapi yang di bawa dalam kondisi terpotong, kedua rekannya mengatakan sudah ada pembeli yang menunggu di Jembatan Musi IV.
Saat membawa mobil, Yosep merasa aneh karena melihat ada lampu kedap-kedip dekat tanduk. Sontak ia memberitahu kedua rekan jahatnya bahwa ada alat pendeteksi GPS. Tentu saja, respon kedua rekannya kaget, dan langsung membuang tanduk yang terbungkus GPS tersebut ke arah sungai musi. Tapi sayang seribu sayang, pemilik sapi dan polisi keburu datang meringkus.
Namun yang namanya penjahat ternyata tak selamanya lihai dalam melarikan diri. Mungkin ini jadi salah satu hal konyol yang pernah bung dengar dalam kasus kriminal. Yosep, salah seorang pelaku tidak melarikan diri seperti kedua rekannya, karena ia tak sungkan meninggalkan mobil miliknya.
“Nggak lama pemilik sapi sama polisi datang nangkep, Jalil dan Yasid kabur. Aku mau kabur juga, tapi ingat mobil yang dipakai itu mobilku. Ya sudahlah ketangkap sendirian,” ujar Yoseph.
“Dari dua sapi yang kami curi itu, satu yang pakai GPS. Mungkin kalau nggak ada GPS nggak ketangkep, karena aku nggak ikut motong sama ngambil dari kebun ya nggak tau ada GPS nya, Jalil sama Yasid itu bodoh,” kata Yoshep.
