Tampil dengan gaya yang eksentrik, rambut tipe mohawk didaulat menjadi gaya favoritnya. Kerap memimpin alur serangan dari lini tengah. Kini, pria kelahiran 27 Juli 1987, Marek Hamsik, telah melampaui rekor gol dari legenda Argentina, Diego Armando Maradona semasa membela Napoli.
Tujuh tahun adalah masa di mana Maradona berseragam Napoli, kelihaiannya dalam mengolah bola sulit untuk dihentikan oleh tim lawan. Alhasil, 5 trofi berhasil dipersembahkan untuk tim yang memiliki julukan Patrenopei. Dua diantaranya adalah gelar Serie A. Kata “legenda” lantas dipersembahkan untuknya.
Sekarang, rekor dari Diego Maradona telah disalip oleh pemain asal Slovakia. Ketajaman dalam mencetak goal sekaligus insting bermain berada di dalam diri Hamsik. Mungkin kala pensiun nanti ia akan menjadi legenda Napoli berikutnya, berkat dedikasi dan loyalitas. Walaupun ia tak mengakui dapat bersanding sejajar dengan sang legenda. Diego Maradona.
Dalam Hal Urusan Ketajaman Hamsik Lebih Unggul, Meskipun Tidak Untuk Soal Trofi Bung
Genap 10 tahun Hamsik berada di Napoli, pada mulanya pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini membela Brescia. Ia pindah Ke Napoli dari Brescia, saat Napoli baru menjadi tim promosi di Serie A di tahun 2007. Setelah 10 tahun menjadi nama yang diagung-agungkan di stadion San Paolo, Hamsik mencetak 117 goal menjadikannya sebagai top skor Napoli sampai saat ini.
Hanya terpaut 2 goal saja dari Maradona. Namun, sebagai pemain yang bukan berposisi menyerang, standing applause layak dilakukan untuk Hamsik. Walaupun dalam hal perolehan trofi mungkin belum semewah Maradona. Karena selama membela Patrenopei, Hamsik baru bisa menyumbangkan dua trofi Coppa Italia serta satu trofi Supercoppa di tahun 2011 dan 2014.
Banyak Klub Yang Tertarik Dengan Jasanya, Tapi Ia Tak Tergoda
Marek Hamsik, bisa saja pindah ke klub Eropa lainnya untuk mencari tantangan. Banyak tawaran yang berseliweran di depan mukanya. Dengan sodoran kontrak yang beragam harga. Sebut saja klub-klub seperti AC Milan, Inter Milan, Manchester United, Chelsea, Arsenal dan Bayern Munchen.
Namun pemain tubuhnya dikerubungi tatoo tersebut memilih setia di Napoli. Di tahun 2016 pun, Juventus yang beberapa tahun belakangan begitu mendominasi Liga Italia sangat menginginkan servisnya, lantas kenapa ia tidak memilih Si Nyonya Tua? Padahal ia berkemungkinan besar untuk mendapatkan scudetto Serie-A. “Saya lebih memilih satu gelar scudetto dengan Napoli ketimbang sepuluh gelar major di tim lain,” kata Hamsik, dilansir dari La Gazetta dello Sport.
Loyalitasnya Yang Tanpa Batas Patut Diacungi Jempol Bung
Pemaparan di atas sudah dapat menggambarkan sisi loyalitas Hamsik yang tidak perlu diragukan. Tapi loyalitas Hamsik tidak terukur dari seberapa banyak klub yang ditolak demi setia di Napoli. Ketika rekan-rekannya terdahulu pindah ke tim papan atas di liga lain seperti Edinson Cavani dan Ezequiel Lavezzi di PSG. Ia tetap tidak tergoda, meski Napoli menjadi pincang ketika ditinggal dua rekannya tersebut.
Sang agen, Mino Raiola, lantas menekannya untuk mencari pelabuhan baru demi melonjakkan karir dan juga nama dari Marek Hamsik. Bukannya memikirkan saran secara matang-matang dari agennya, Hamsik malah memecatnya. Karena baginya, Napoli adalah kulit kedua yang melekat di tubuhnya.
Hamsik Memang Tak Sejajar Dengan Maradona, Tapi Apa Salahnya Kalau Sang Legenda Menyanjungnya
Setelah torehan golnya disalip oleh Marek Hamsik. Diego Maradona tidak merasa tersaingi. Justru ia merasa bangga karena ada pemain yang mampu melampaui dirinya dan membuat bangga publik Napoli. Ucapan selamat pun diberikan sang legenda kepada Hamsik.
“Saya mengucakan selamat untuk Hamsik karena telah memecahkan rekor saya. Saya berharap dia terus menggelontorkan gol untuk kejayaan publik Napoli,” puji Maradona kepada Hamsik, seperti dikutip El Pais.
Bukan Gol Saja Yang Diciptakan Hamsik, Banyaknya Penampilan Laga Juga Didedikasikannya
Bukan semata-mata karena menyalip Maradona yang menjadi sebab kata “legenda” langsung pantas disematkan kepada Hamsik. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Terutama bagi publik Napoli. Meski torehan golnya memang telah menyalip Diego Maradona, Edinson Cavani, dan juga Attila Sallustro, pemain Napoli yang membela di masa Perang Dunia II.
Selain torehan gol, faktor lain seperti loyalitas dan dedikasi membuatnya layak menjadi legenda baru bagi tim yang memiliki warna kebesaran biru muda. Selain itu, perolehan tampil terbanyak juga bakal diraihnya. Hamsik yang kini telah tampil sebanyak 480 partai, hanya berselisih 31 partai dengan Giuseppe Bruscolotti, pemain era 70-an yang berposisi bek kanan.
