Bung mungkin memiliki kerabat yang dibutakan oleh cinta. Ketika bung memberitahu untuk tidak berlaku berlebihan dan kerap meninjau keadilan dalam berhubungan tapi tidak didengarkan. Karena orang yang sedang berjatuh cinta adalah orang yang bebal. Sulit untuk mendengarkan saran. Maka dari itu bung harus mengerti orang seperti apa yang tepat untuk bung.
Yap, ini perlu bung! Sebab ini memutuskan untuk memilihnya artinya akan mengikat diri untuk bersama. Maka untuk itu ada beberapa hal yang juga perlu kita pikirkan, dalam masa penjajakan.
Tak Usah Menyulap Diri Sendiri Jadi Orang Lain. Karena Bung Hanya Perlu Menjalani Seperti Biasa
Barangkali ini jadi kesalahan yang bung sering perbuat. Merubah sikap demi menyenangkan hati pasangan, saat sedang berkencan. Yap, tak salah lagi. Beberapa upaya memang sering kita lakukan, demi menarik simpatik dari si nona. Tapi sikap tersebut tak selamanya jadi solusi untuk permasalahan yang ada.
Dia yang memang kan jadi teman hidup yang tepat, tak akan merubah bung jadi sosok lain. Untuk itu, sebaiknya, berlakulah seperti biasa. Tetap jadi diri sendiri, dan hadapi ia dengan bagaimana sikap bung sehari. Biasanya, dia yang memang suka, bisa menerima itu dengan mudah.
Dengannya Bung Tak Perlu Merasa Terkekang, Sebab Ia Paham Setiap Orang Berhak Menentukan
Pasangan pasti memiliki pilihan hidup dan keputusan-keputusan yang bertolak belakang. Kalau bung yang terlalu terkekang, mungkin tak memiliki kuasa untuk melawan. Karena takut memicu pertengkaran dan berakhirnya suatu hubungan.
Tapi perlu bung tahu, bersuara soal perbedaan pendapat, atau bersikap kontra terhadap keputusan pasangan pasti bukan suatu masalah. Apabila ketika bung bersuara pun, ia pasti mau mendengarkan dan mengolah saran bung menjadi suatu opsi keputusan, artinya bung dan si nona bisa berjalan dalam satu kata.
Tak Hanya Jadi Pasangan Saja, Ia Juga Jadi Tempat Bung Berkeluh Kesah
Sudah tidak diperlukan lagi bung curhat lewat status media sosial secara panjang lebar demi mengundang atensi pertemanan dunia maya. Karena sekarang, bung telah memiliki nona. Seseorang yang mau mendengar keluh kesah bung, ia setia menjadi pendengar berbagai masalah. Solusi-solusi yang diberikan pun membuka jalan untuk melangkah.
Apabila bung memiliki pasangan yang setia menjadi pendengar dan tempat bersandar. Pasti bung tak pernah kehabisan teman cerita. Karena dia, yang bung cintai dan kasihi tidak hanya tempat memadu kasih sekaligus mengemis perhatian. Tapi juga mendengar keluh kesah penderitaan.
Bercerita dengannya Tak Pernah Bosan, Sebab Ia Selalu Punya Pembahasan Baru
Setiap pasangan pasti memiliki “dunia” nya masing-masing. Dunia bukan berarti secara harfiah. Tetapi dunia di sini adalah tempat di mana ruang lingkup permainan setiap individu. Sama halnya seperti pasangan. Ketika memutuskan untuk berpacaran atau menikah adalah proses penyambungan dua jalan fikiran, otomatis antara kedua pasangan saling mengaitkan dunianya.
Ketertarikan satu sama lain, akan membuat obrolan tak akan pernah putus. Ada saja hal yang menarik untuk dibahas sampai memakan waktu berjam-jam. Bung juga tak perlu susah-susah mencari topik menarik untuk menjadi bahan obrolan. Secara alami, setiap hal yang bung bahas pasti akan selalu menarik yang kemudian memancing untuk berinteraksi hal-hal yang baru.
Memang Tidak mudah Menerima Sebuah Kondisi Dari Berbagai Sisi, Tapi Ia Selalu Mau Mengamini
Tidak kenal kata mudah untuk menerima kondisi seseorang. Apalagi kondisi yang buruk dan rendah. Itu semua butuh proses panjang untuk dapat menerimanya, bahkan sampai secara iklhas untuk menerima saja ada kesan terpaksa. Ketika pasangan saling bisa menerima kondisi akan menjadi pasangan ini merupakan penggambaran gabungan kedua orang yang tepat. Karena saling memahami dan mencintai.
Tak perlu dalam kondisi miskin dahulunya kaya, atau kondisi jelek dulunya menawan dan rupawan. Kondisi tersebut harusnya dapat bung terima. Hal-hal seperti itu justru tidak berpengaruh dengan rasa cinta yang bung alami. Bung bakal terus sayang meskipun bedak dan lipstik sudah tidak terpampang.
