Dalam deretan posisi pemain bola, semuanya memiliki nasib yang sama untuk mengkonversikan sebuah peluang menjadi sebuah gol. Karena menciptakan gol tidak menjadi tugas para striker. Tetapi hanya ada satu posisi yang sekiranya sulit untuk menciptakan sebuah gol lantaran ia memiliki peran krusial dalam menjaga gawang dari kebobolan, yap dia adalah seorang kiper.
Meskipun pemain belakang ditumpuk sampai empat atau lima orang, tidak berarti peran kiper bakal ditutup oleh pemain belakang secara keseluruhan. Karena gawang kerap merindukan bagaimana jalanya bergoyang dan itu mengapa seorang kiper memiliki tanggung jawab yang krusial dalam setiap pertandingan.
Meskipun sulit bukan berarti seorang kiper tak bisa mencetak gol, karena sulit bukan berarti tidak bisa. Sehingga bagi kiper tidak ada yang tidak bisa dilakukannya seperti halnya menceploskan bola gawang. Kalau menepis bola hanyalah sebuah aksi, sedangkan membobol gawang menjadi salah satu atraksi.
Nah, berikut ini beberapa gol penting yang dicetak oleh kiper atau penjaga gawang.
Gol Dramatis Diberi, Namun Anti Selebrasi
20 September 2003 menjadi hari bersejarah bagi penjaga gawang berkebangsaan Estonia bernama Mart Poom. Poom saat itu menjadi penjaga gawang dari Sunderland yang sedang melokoni laga melawan Derby Country. Sebagai tim tamu Sunderland mendapat gempuran sengit di lini pertahanan hingga akhirnya tertinggal 0-1 dari Derby Country.
Tertinggal selisih satu gol, Poom berusaha maju saat Sunderland mendapatkan sepak pojok pada menit ke-91, guna membantu serangan. Tak disangka-sangka keputusanya untuk maju saat sepak pojok dilakukan membuahkan gol penyeimbang. Sebagai kiper yang mencetak gol di menit-menit akhir seharusnya selebrasi heboh dilakukan, tetapi ia anti selebrasi demi menghormati diri sebagaimana pernah berseragam Derby Country.
Tak Hanya Gawang yang Diselamatkan, Namun Juga Muka Tim Saat Derby
Kilas balik ke tahun 1997 di mana laga derby di Jerman yang selalu ditunggu setiap tahunnya, yang mempertemukan Schalke 04 dan Borrusia Dortmund, Rivierederby adalah sebutan bagi laga sengit ini. Berbicara di tahun 1997 di mana laga derby yang tersaji meninggalkan kesan mendalam bagi kiper kawakan Jens Lehmann.
Lehmann yang saat itu berseragam Schalke 04, menjadi penyelamat Schalke di menit-menit akhir dengan mencetak gol dan membuat pertandingan berakhir imbang 2-2. Di mana gol tersebut dicetak di menit-menit akhir.
Situasi Tendangan Penjuru Selalu Menjadi Moment Bagi Penjaga Gawang Untuk Membobol Gawang
Masih di tahun yang sama, kali ini peran penjaga gawang yang mampu membobol gawang diambil oleh kiper dari FC Augsburg, Marwin Hitz. Setelah tertinggal dari Bayer Leverkusen sampai menit akhir. Kedudukan 2-1 tentu masih ada peluang untuk mematahkan kekalahan bagi FC Augsburg, alhasil moment itu datang di menit ke-93.
Skemanya pun hampir sama seperti Lehmann dan Poom, di mana sepak pojok terjadi yang memaksa Hitz untuk maju kedepan untuk memanfaatkan bola mati. Boom! gol pun terjadi dengan mengubah kedudukan 2-2 di akhir laga, sehingga Augsburg tak jadi kalah di depan pendukungnya.
Nama Toldo! Menggema di Derby d’Italia Pada Tahun 2002
Fans Inter Milan tak mungkin lupa pada laga Derby d’Italia tahun 2002. Di mana ia berhasil menyelamatkan muka Inter Milan yang hampir kalah dari Si Nyonya Tua. Bermain di kandang Giusseppe Meazza, Inter tentu tak boleh malu dengan menelan kekalahan dari tim sekelas Juventus.
Alhasil perjuangan Nerazzuri memuncak untuk menyamakan kedudukan. Menit ke-89 pun kiper Inter, Francesco Toldo pun maju membantu serangan, dan tidak disangka kalau ia jadi penyelamat Inter dan menghukum Buffon lewat goalnya. Kedudukan pun sama kuat 1-1.
Pahlawan Layak Diberikan Sevilla Kepada Andreas Palop
Final Europa League, menjadi liga Eropa kasta kedua yang tentu sangat berhaga bagi tim sekelas Sevilla. Setelah di leg pertama Sevilla bermain imbang 2-2 kala mejamu Shakhtar Donetsk, tentu Sevilla membutuhkan kemenangan untuk membawa Sevilla melaju ke partai Final Europa League 2006/07.
Sayang seribu sayang, mimpi itu buram karena hingga detik-detik terakhir laga Los Rojiblancos tertinggal 2-1. Namun, Andreas Palop datang sebagai penyelamat dengan menyamut tendangan penjuru Dani Alves hingga memaksa pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.
Di babak perpanjangan waktu kedudukan pun tak berubah, sehingga harus ditentkan lewat babak adu penalti. Tampil lebih tenang dalam eksekusi, Sevilla pun lolos ke partai Final Europa League musim 2006/07.
