Mengalami kegagalan menjadi siklus hidup yang wajar dialami tapi sulit diterima. Kegagalan menyerang pribadi hingga merasa berada di titik rendah, seperti tidak ada lagi semangat menjalani hidup yang telah porak-poranda. Ibarat perang, seperti sudah dibredel dengan meriam howitzer dan dilempari granat secara beruntun. Namun, bukanlah laki-laki kalau tidak dapat bangkit bung!
Membutuhkan waktu untuk seseorang dapat bangkit dari keterpurukan. Terkadang di sini lah terlihat mengapa manusia merupakan mahluk sosial. Karena membutuhkan orang lain untuk memotivasi dikala diri sendiri tak mampu memantik diri untuk berdiri. Kata-kata motivasi dari atlit bisa menjadi sumber untuk kembali prima, dapat berdiri dan kembali berjuang. Karena perjuangan seorang atlit sangat menguras tenaga dan emosi, bisa jadi dapat memicu bung untuk kembali “berlari” dari yang tadinya berdiam diri.
Michael Phelps, Perenang yang Mendapatkan Emas Dari Empat Olimpiade Berbeda
“Kamu tak bisa membatasi segala sesuatu. Semakin besar mimpimu, semakin luas jangkauanmu” – Michael Phelps, atlet renang
Siapa yang sangka atlet Renang asal Amerika Serikat dulu terserang penyakit ADHD, semacam gangguan pemusatan perhatian. Tidak hanya itu, guru sekolah Michael mengatakan kepada orang tuanya kalau ia tak akan pernah sukses karena tidak dapat fokus. Tapi diagnosa tersebut patah kala Michael Phelps menjadi atlit renang yang sukses.
Bung, seringkali yang menghalangi langkah menuju sukses bukanlah orang lain, tapi diri sendiri. Ketakutan dan rasa ragu dapat membatasi daya ekspolorasi. Andaikan dulu Michael menggubris perkataan gurunya mungkin ia tidak dapat sesukses sekarang. Itulah sebabnya, bung harus memiliki mindset positif agar mimpi tak hanya berhenti tapi bisa direalisasikan.
Bo Jackson, Sukses Sebagai Atlet Baseball dan Football
“Pasang tujuanmu setinggi mungkin dan jangan berhenti hingga kamu berhasil menggapainya” – Bo Jackson, mantan atlet baseball dan football
Bo Jackson lahir sebagai anak kedelapan dari sepuluh bersaudara di Alabama. Karena sering terikat dengan masalah, keluarganya memberikan julukan “Wild Boar Hog” atau babi hutan yang liar. Namun ia dapat tumbuh sukses sebagai altet Baseball dan Football di Amerika berkat kegigihannya.
Mempunyai mimpi besar adalah keberanian, karena mematok mimpi tinggi bukan hal mudah, apalagi ketika dewasa sikap mengubur mimpi bisa terjadi karena idealisme mulai luntur akibat kehidupan yang rasanya sulit dijalani. Namun, mengejar mimpi tinggi butuh usaha keras. Maka dari itu mimpi besar disebut keberanian. Lantas, apakah bung memiliki keberanian untuk mewujudkan mimpi?
Joe Namath, Pemuda Bertalenta Di Tiga Cabang Olahraga
“Jika kamu enggan memperjuangkannya, lantas kenapa memulai?” – Joe Namath, mantan atlet football
Ketika kecil hidup Joe berjalan mulus sampai pada akhirnya ia melihat dengan mata kepala di mana orang tuanya bercerai. Ia memilih tinggal bersama ibunya setelah perceraian terjadi meskipun diakui dekat dengan kedua orang tuanya. Semasa sekolah Beaver Falls ia merupakan anak bertalenta di banyak bidang olahraga seperti Football, Baseball dan Basket. Mendapat tawaran tim besar Baseball Amerika ditampik olehnya untuk mengamini permintaan ibunda untuk mendapat pendidikan tinggi, akhirnya ia menekuni Football demi mendapatkan beasiswa.
Selama mewujudkan mimpi pasti ada momen dikala kamu merasa lelah secara luar biasa. Tapi bagi laki-laki mengakhiri apa yang sudah di mulai adalah hal wajib. Sama seperti mimpi, setiap ada pikiran untuk menyerah, pikirkanlah juga apa alasan memulainya. Dengan begitu bung dapat mengingat tujuan semula dan kembali berjuang mewujudkannya.
Matt Biondi, Keberhasilan Dunia Renang Mengharumkan Namanya
“Kegigihan dapat mengubah kegagalan menjadi sebuah pencapaian yang luar biasa” – Matt Biondi, mantan atlet renang
Perenang kelahiran 1965 pernah jadi pelari dan menorehkan rekor tingkat SMA secara nasional. Namun, dunia renang menjadi pilihan hidupnya. Pernah memegang rekor dunia dalam lima acara dan peraih olimpiade sebanyak sebelas kali. Tak hanya itu, namanya pun masuk dalam International Swimming Hall Of Fame dan United States Olympic Hall Of Fame.
Setiap prestasi terlahir dari perjuangan yang keras, tidak main-main dan bermalas-malasan. Terkadang, bung pun merasa sudah dekat dengan kesuksesan. Jadi apabila merasa gagal cobalah, untuk berjuang lebih keras dari sebelumnya. Mendapatkan prestasi dengan berusaha sepenuh jiwa bakal lebih memuaskan, dari pada menyerah begitu saja.
Michael Jordan, Sosok Fenomenal Dan Tak Ada Yang Mampu Menggantikannya
“Saya sudah gagal berulang kali dalam hidup saya. Dan itulah sebabnya saya berhasil” – Michael Jordan, mantan atlet basket
Dunia Basket seperti kehilangan rohnya, ketika pria berkepala pelontos ini menyatakan pensiun di tahun 1993. Jumlah penonton basket pun menurun dan namanya diserukan untuk kembali ke dunia bola keranjang. Alhasil, ia kembali lagi di tahun 1995 berseragam Chicago Bulls, karena merasa ada tantangan. Hingga kini, nomor kaosnya (23) masih digantung di langit-langit hall of fame saking fenomenalnya.
Kegagalan yang di alami seseorang tak perlu difikirkan sebagai pertanda kalau hal yang dijalani bukan takdirnya. Sehingga menyerah menjadi solusi. Tidak begitu bung. Kalau saja dulu Michael Jordan menyerah mungkin dia tidak sefenomenal sekarang dan tak ada kaos bernomor 23 yang digantung secara sakral.
Tak ada kesuksesan yang bisa diraih secara instan bung, maka dari itu rajinlah berlatih dengan memanfaatkan waktu dan kesempatan yang tersedia.
