Sepakbola itu kejam! ketika di menit-menit injury time sebuah gol bersarang. Memangnya tidak ada lagi cara yang lebih normal ya bung? selain membobol di menit-menit akhir, baik lewat sundulan ataupun tendangan. Setidaknya jutaan pasang mata ada yang menangis ada juga yang terharu ketika moment seperti itu terjadi.
Bagi orang lain, hal seperti itu tetaplah sebuah keindahan dari permainan. Namun bagi beberapa orang, mereka tak rela kalau terluka harus disobek dari hati baru ke paru-paru. Karena itu menyiksa! Kalau kalian tak bisa membayangkan, berikut ini ada daftar beberapa kejadian dalam sepakbola yang mesti kalah di menit-menit akhir. Siapkan tisu ya bung, karena kekalahan ini sangat mengundang air mata.
Laga Derby Di Penghujung Partai Penguasa Eropa, Mesti Kalah Lewat Sundulan Ramos Semata
Di final Liga Champions 2014 tim yang saat itu sedang kebakaran jenggot memburu gelar ke-10 Eropa atau La Decima, memiliki ambisi yang yang gahar. Real Madrid harus meladeni sang penantang Atletico Madrid. Derby Madrileno pun terjadi di laga tersebut. Atletico mampu unggul lewat sundulan Diego Godin di babak pertama. Nampakya gol ini bertahan lama dan Real Madrid tak mampu mencari celah dan lupa bagaimana membobol gawang lawan.
Sampai injury time, gol pun tidak tercipta tetapi di menit akhir 90+3 situasi bola mati, yakni tendangan dari sepak pojok coba dimanfaatkan karena itu bakal menjadi peluang terakhir. Benar saja bung, tandukan Sergio Ramos membuat permainan harus diselesaikan lewat babak extra time. Kemenangan di depan mata yang sirna merusak psikologis Atletico sehingga di babak tambahan Real Madrid berjaya dengan memborong tiga gol tambahan lewat Gareth Bale, Marcelo dan Cristano Ronaldo.
Janggalnya Kepemimpinan Wasi Bernama Tom Henning Ovrebo
Kalau bung memiliki teman pendukung Chelsea, jangan pernah membisikan ia nama Tom Henning Ovrebo. Karena kepemimpinan wasit asal Norwegia di laga Chelsea bertemu Barcelona dianggap berat sebelah pada laga Semifinal Liga Champions 2009. Parahnya lagi enam potensi kejadian yang seharusnya penalti tidak disahkan olehnya!
Setelah bermain imbang di leg pertama. Chelsea berusaha memanfaatkan momentum main di kandang dengan unggul cepat lewat gol Michael Essien. Setelah selangkah lagi menuju final. Di menit 90 Andres Iniesta membuat fans Chelsea terluka setelah golnya mengantarkan Barcelona ke final. Skor akhir 1-1 membuat Leo Messi Cs lolos karena unggul gol tandang.
Kemenangan Manchester City Selama 44 Tahun di Kancah Liga Lokal
Manchester City selama 44 tahun bertengger di Liga Inggris, akhirnya kembali merasakan juara. Karena terakhir kali mereka juara masih berada di format lama pada tahun 1968. Di mana para pembaca di sini belum ada yang lahir kan? haha.
The Citizen yang sedang merebutkan titel Premier League hampir gagal karena telah tertinggal 1-2 dari gol Djibril Cisse dan Jamie Mackie yang diperkecil Pablo Zabaleta. Hampir saja Queen Park Rangers mengubur mimpi The Citizen dalam-dalam. Tetapi di menit 90+4 Man City pun menang 3-2 dan sukses meraih titel Premier League.
Dewi Fortuna Bersama Tim Papan Bawah Bernama Wigan Athletic
Keajaiban tercipta di turnamen tertua dunia, FA Cup. Di tahun 2013 Wigan Atheletic dengan Manchester City, skuat kedua tim yang sangat timpang antara pemain City dan Wigan. Kalau The Citizen pemain bertabur bintang dengan sedangkan Wigan pemain berhamburan. Tapi bola itu bundar apapun bisa terjadi. Kegigihan Wigan mampu mengakandaskan lewat gol Ben Watson di menit 90+1. Wigan Pun meraih titel FA Cup untuk kali pertama.
Dua Gol Pada Menit Injury Time, Pernah Sangat Menyakitkan Bagi Bayern Munchen
Pertandingan ini sangatlah di ingat bagi kedau tim, yang satu sisi kesenangan dan satu sisi lagi kesakitan. Final Champions League 1999, Mancheser United tertinggal lewat gol Mario Basler dari striker Bayern Munchen. Melihat kondisi ini pelatih cerdas Sir Alex Ferguson, memasukkan Teddy Sheringham dan Ole Gunna Solsksjaer. Keduanya pun jadi super sub dengan mencetak gol pada menit 90+1 dan 90+3. Alhasil Setan Merah pun keluar sebagai juara.
