Beberapa waktu belakangan, berita mengenai game ber-genre battle royale seperti PUBG atau Fornite sedang dikaji MUI. Santer terdengar akan ada pelabelan haram di kedua game ini. Karena dianggap memiliki efek buruk terhadap para pemainnya. Kejadian teroris yang terjadi di Selandia Baru dua minggu lalu pun, dikaitkan mirip dengan perlakuan yang ada di game ini khususnya PUBG.
Kendati begitu, ternyata game yang dimainkan secara kolaboratif ini dapat meningkatkan kerja sama tim dan produktivitas kantor. Studi ini dikeluarkan oleh Brigham Young University. Mereka meneyebutkan bermain kedua game tersebut selama 45 menit dapat meningkatkan produktivitas kerja sampai 20 persen bung!
“Banyak perusahaan yang selama ini menghabiskan ribuan dollar AS untuk menggelar team-building. Saya berpikir, beli saja (konsol game) Xbox,” ungkap Greg Anderson selaku perwakilan tim peneliti.
Studi menggunakan metode eksperimen. 352 orang yang tidak saling kenal satu sama lain dibagi menjadi 80 tim seperti ditulis dalam The Inquirer. Setiap tim diuji dalam beberapa aktivitas, sebelum dan sesudah berpartisipasi sebagai eksperimen. Salah satu aktiviasnya dinamakan “Findamine”, yakni para peserta diminta memecahkan beberapa teka-teki berbasis teks.
Setelah ronde pertama usai, anggota tim secara acak diminta memilih salah satu dari tiga aktivitas. Seperti bermain video game dengan teman setim, mengerjakan tugas rumah sendiri-sendiri (quiet homework), serta diskusi yang berorientasi hasil. Setelah itu mereka diberi tantangan Findamine ronde kedua. Hasilnya, kekohesifan kelompok pada tim goal-training memang tinggi, tetapi performa tim video game meningkat signifikan dari skor 435 jadi 520.
Perlu diketahui kalau bermain game seperti Fornite dan PUBG dapat menambah produktivitas jika bermain bersama rekan kerja. Apabila dimainkan bersama orang luar atau bukan rekan kerja mungkin saja studi ini tidak valid. Dilansir dari Kompas, aktivitas game kolaboratif mungkin membuat ketagihan sejita dapat berdampkan positif untuk mencairkan suasana dan membangun komunikasi antara keran kerja. Sehingga produktivitas dan hasil kera meningkat.
“Bermain video dengan tim kerja benar-benar alternatif yang layak dan optimal untuk membangun kerja sama tim,” kata perwakilan tim peneliti lainnya, Mark Keith.
