Kemarin, sederetan berita menceritakan tentang aksi gerak cepat FPI saat membantu korban pasca gempa dan tsunami di Palu yang mengundang decap kagum netizen. Tapi siapa sangka aksi mulia tersebut dikatakan sebagai berita palsu oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo. Berita palsu tersebut langsung dikatakan oleh bagian Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kemkominfo Ferdinandus Setu.
“Hoaks Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7,7. Faktanya dalam gambar adalah relawan FPI membantu korban longsor di desa Tegal Panjang, Sukabumi,” kata Ferdinandus dilansir dari CNNIndonesia.
Berita hoaks nampaknya selalu memiliki alurnya sendiri yakni menyebar setelah ada bencana. Seperti kasus gempa di Banten pertengahan tahun ini yang mana ada beberapa foto menyebar terkait kondisi pasca gempa. Selain soal aksi gerak cepat FPI, menurut Ferdinandus ada sejumlah berita lain yang hoaks.
Seperti soal bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa Retak yang ternyata masih aman dan terkendali. Kemudian ada sejumlah foto gempa tsunami Aceh 26 Desember 2004 yang kembali beredar. Sampai soal prediksi gempa susulan yang terjadi pada tanggal 2 Oktober.
“Faktanya tidak ada satu pun negara di dunia ini dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti,” jelasnya.
Tidak sampai di situ, soal info ada penerbangan gratis dari Makassar menuju Palu bagi keluarga Korban juga tersiar luas. Adapun hal ini sangat mengesalkan bung karena dalam kondisi seperti ini, masih ada saja segelintir pihak yang menyebarkan ketidakvalidan sebuah informasi.
“Faktanya Pesawat Hercules TNI AU menuju ke Palu diutamakan membawa bantuan logistik, paramedis, obat-obatan, makanan siap saji, dan alat berat. Pemberangkatan dari Palu prioritas untuk mengangkut pengungsi diutamakan lansia, wanita dan anak-anak, serta pasien ke Makasar,” lanjutnya.
Kominfo pun berharap bahwa masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tersebar dan tidak pula menyebarkan informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarnnya. Sedang terkait gerak cepat FPI yang dianggap Hoaks, Juru Bicara FPI Slamet Ma’arif membantahanya.
“Tim yang dari pusat sebagian sudah masuk. Sebagian lagi masih di perbatasan untuk masuk, FPI Makassar juga sedang berusaha masuk,” kata Ma’arif saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Ma’rif mengungkapkan setidaknya sudah ada 50 anggota FPI Palu yang bergerak di lokasi bencana. Kemudian ada sekitar 200 anggota lagi yang masih berada di perbatasan.
