Akan semakin menambah perkara, jika bung berpikir bahwa hidup dikala sepi itu butuh pendamping. Namun, bisa saja bung salah memperkirakan. Memang hidup itu butuh pendamping, tapi kalau bung hanya merasakan bosan bisa jadi yang bung butuhkan hanya liburan.
Tidak ada jaminan adanya nona di saat bung sedang sepi seperti sekarang dapat menyelesaikan masalah. Karena yang dibutuhkan sebenarnya hanya berisitrahat dengan liburan saja. Bung pasti pusing dengan masalah kerjaan yang ada, sehingga membuat hidup kian melelahkan. Berpikir memiliki pacar adalah sebuah solusi? mungkin itu hanyalah hasrat yang menggebu, yang tidak bung fikir secara jernih.
Tak Usah Berangan-angan Berpergian Bersama Pasangan, Kalau Bung Masih Doyan Hidup Sendirian
Enak kali ya kalau ke Bandung, Bali atau Lombok bersama pasangan. Padahal diwaktu lain, toh bung masih bisa beepergian sendiri atau dengan teman, tanpa adanya pasangan. Itu tak menjadi penanda kalau bung membutuhkan nona dalam setiap detik di hidupmu.
Bung pun sudah menandakan kalau sedang asyik dan nyaman bersama teman. Jadi kalau berandai-andai ingin memiliki pasangan cobalah untuk berkaca lebih dulu, sebelum mengutarakan lantang.
Memboyong Tenda Di Punggung, Menggali Peta dan Tentukan Tempat Mana yang Akan Dituju
Camping itu menyenangkan. Bercumbu dengan alam di posisi yang berbeda. Mungkin lebih ke arah sini yang bung butuhkan bukan soal pendamping. Karena yang bung butuhkan adalah ketenangan, udara bebas, dan jauh dari keramaian. Bukan bermaksud puitis seperti pujangga akhir pekan yang berseliweran di sosial media sambil mendengarkan musisi folk favoritnya. Kurang lebih, seperti itulah rasanya bung.
Panggilah Banyak Teman Untuk Merayakan Semuanya Di Alam, Rakit Camping dan Kebahagiaan
Di gunung, lereng bukti atau pantai sekali pun sama saja. Semuanya cocok untuk dijadikan tempat menjauh dari realita yang amat pahit kalau dibuka setiap lembarannya. Enaknya apabila bung membawa hammock dan menggantungnya di antara pohon kemudian berayun sambil menikmatinya. Setiap detiknya amat terasa, bahkan dapat mengalahkan saat kamu coba iseng stalking Instagram nona. Karena nuansa dan kenikmatannya berbeda bisa merangsek sampai ke dalam dada.
Tanpa Gawai dan Sosial Media, Enyahkan Saja Karena Instagram Tak Membuat Hidupmu Bahagia
Apalagi pergi ke tempat terpencil di mana tidak ada koneksi di gawai mu. Yang ada hanya kamu, tenda dan kicauan burung yang bersaut pilu. Kurang lebih sepilu penderitaan akan rutinitasmu yang jenuh. Ada kalanya bung harus melepaskan hidup dari sosial media. Bersosialah secara nyata dengan mereka yang ada di depan mata. Temuilah mereka yang sedang membangun tenda, pergilah untuk berbicara apa saja, carilah teman sebanyak-banyaknya. Karena itu bisa membuat hidup bung lebih berfaedah. Human Humaniora, Memanusiakan manusia.
Datanglah Ke Konser Di Mana Idola Mu Sedang Berbagi Rasa, Kalau Tak Sempat Cek Youtube Saja
Apabila Camping tidak begitu mempang coba nikmati setiap alunan. Berbagi energi lewat kekuatan musik mungkin dapat membangkitkan rasa sepimu menjadi bahagia. Lets music speak with instruments, toh alunan distorsi atau pun syahdu yang bung cintai bisa jadi pemantik menjalani hidup untuk lebih bersemangat lagi. Tak perlu ada nona disamping saat kamu sedang melihatnya, cukup sendiri, nikmati dan rasakanlah semua hal yang kau keluh kesahkan bakal tertuang di sana.
