Sudah bukan menjadi hal yang tabu bahwa masturbasi dilakukan banyak orang. Beberapa alasan orang, mungkin juga Bung, melakukan masturbasi untuk mengatasi hasrat seksual yang tak dapat dibendung. Nafsu yang sudah di ujung tanduk, sudah harus bisa ditangani. Dari pada berabe dan mencari sesuatu hal yang tidak pasti makanya banyak orang cenderung memilih masturbasi.
Ada pula orang melakukan masturbasi guna menghindarkan diri dari seks bebas. Namun, alasan tersebut belum bisa diterima sepenuhnya. Karena bisa saja orang tersebut mengalami candu hingga tak mampu membendung hasrat untuk melakukannya. Dibalik itu semua, masturbasi bisa memberikan manfaat kesehatan. Dilansir dari iflscience , kalau masturbasi itu aman saja asalkan Bung tidak melakukan ritual atau hal khusus. Kira-kira hal khusus apa yang dimaksud ya, Bung?
Menjalankan Praktik yang Berisiko Demi Mendapatkan Kesenangan Melalui Praktek Menyimpang
Demi mendapatkan kesenangan dengan melakukan praktek yang menyimpang adalah hal yang sulit untuk dibayangkan. Mungkin Bung juga bertanya-tanya kenapa bisa terpikirkan untuk menjalankan praktik tersebut.
Pasalnya di Jerman sebanyak 80-100 meninggal karena menjalankan praktik masturbasi yang berisiko.Penyebab besar kematiannya tersebut karena kekurangan oksigen hypoxyphilia. Data tersebut diungkapkan secara langsung oleh Dr. Herald Voss selaku dokter forensik. Terdapat kenikmatan tersendiri bagi sebagian orang kala melakukan masturbasi dengan kondisi kekurangan oksigen, padahal mereka tahu itu berbaya. Karena kesenangan yang dihasilkan mereka pun menutup mata akan resikonya.
Praktik Mencekik Diri Sendiri Ditengarai Menjadi Favorit Kala Masturbasi
Inilah praktik berbahaya tersebut ketika badan kekurangan oksigen. Praktik mencekik diri saat sedang masturbasi katanya dapat memberikan sensasi tersendi dan euforia, oleh karena itu banyak orang yang rela melakukannya. Kekurangan oksigen dapat dengan cepat menjalar ke seluruh tubuh dan itu lebih cepat dari yang Bung bayangkan. Tekanan total pada arteri karotid, arteri utama yang terbentang di tepi leher dapat menghambat suplai oksigen ke orang sehingga menyebabkan Bung pingsan dalam waktu 15 detik. Euforia tersebut katanya timbul di saat pingsan, padahal aktivitas ini menyebabkan kematian hanya dalam hitungan menit.
Peralatan Apa Pun Dicoba Agar Euforia Makin Terasa
Plastik, kantong, topeng, hingga obat-obatan dipakai para pelaku masturbasi ini untuk meningkatkan sensasi sesak nafas yang bakal diterima. Hingga kematian autoerotik ini sering dialami oleh kaum adam. Memang secara data dan statistik tidak belum ada secara resmi tentang berapa banyaknya dan seberapa besar tingkatan kematiannya dan jenjang usianya. Karena para penelitian menganggap hal masih tabu karena soal harga diri.
Padahal pada sosok korban yang meninggal lewat kematian ini ditemukan beberapa benda di sekitarnya, Bung. Mulai dari film porno, alat kelamin yang tak tertutup, alat pembungkus, dan tidak adanya catatan bunuh diri. Kematian dengan cata autoerotik ini pun masuk dalam kategori kecelakaan.
Bahkan Jauh Sebelum Ini Masturbasi Sudah Pernah Dilakukan Secara Tidak Lazim
Lebih gilanya lagi Bung, ada sebuah penelitian di Amerika Serikat pada tahun 1985 yang menemukan fakta mencengangkan tentang beberapa orang yang melakukan masturbasi dengan menggunakan vacuum cleaner. Entah apa yang dipikirkan. Meskipun kasus autostimulasi seksual dengan menggunakan macam alat yang menyebabkan cidera tidak terlalu dipercayai oleh masyarakat. Padahal jumlah penderitanya cukup tinggi, Bung. Bahkan dalam 5 kasus trauma penis akibat masturbasi ekstrim beberapa diantaranya mengalami cidera yang serius, seperti kehilangan ujung penis.

Adam
January 3, 2019 at 3:48 am
Orang Orang Dulu Masokis Semua Ya :’v