Tanpa dikasih tahu, Bung pasti sudah mengerti kalau si nona memang kerap kali mengomentari apa saja. Istilah akrabnya adalah bawel. Bawelnya si nona kadang menjengkelkan meskipun ada benarnya juga. Hanya saja, kita sebagai laki-laki merasa risih apabila dikomentari dan ingin merasakan tenang sedikit. Sehingga bawelnya si nona terkadang hanya lewat di kuping begitu saja.
Tetapi ada beberapa bawelnya si nona yang tak bisa diabaikan begitu saja Bung. Karena beberapa jenis bawelnya si nona ini bisa menjadi penanda kalau ia telah siap untuk berumah tangga. Coba Bung telaah ya, apakah si nona pernah berkomentar seperti ini!
Selalu Mengingatkan untuk Menabung Uang dan Jangan Dihamburkan
“Dari pada kamu belanja hal yang tidak penting, lebih baik uangnya kamu tabung,”
Secara kasat mata memang laki-laki terlihat lebih jarang boros daripada si nona. Namun sekalinya Bung berbelanja bisa menghabiskan uang secara cepat dan tak tersisa. Si nona pun akhirnya mengontrol keuangan Bung agar tidak boros dengan kerap berkomentar setiap Bung gajian.
Penampilan Pun Menjadi Korban Perhatian, Tentu Ada Alasannya
“Kamu kalau pake baju yang rapi sedikit, masa urakan gini sih. Biar enak juga diliat orang,”
Niatnya baik, agar apa yang Bung kenakan tidak menjadi bahan omongan orang lain. Si nona ingin Bung tampil lebih rapi sehingga bakal lebih dihargai. Meskipun ungkapan dont judge a book by cover telah lumrah di telinga orang, tetap saja penampilan rapi harus diutamakan.
Sampai Soal Makan Saja Bung Masih Diingatkan, Itu Tandanya Si Nona Khawatir Akan Kesehatan Bung
“Jangan lupa makan, meskipun sedang kerja kesehatan, juga harus diperhatikan. Kalau sakit bukan kamu yang rugi, tapi orang lain juga khawatir.”
Bung pun sudah bosan mendengar si nona selalu mengingatkan makan, ‘kan? Tetapi bagaimanapun juga, si nona sudah kadung sayang. Tentu tak mau orang yang disayangnya sakit. Itu salah satu bentuk perhatian yang selalu dicurahkan si nona meskipun Bung jarang mendengarkan.
Bekerja Giat Memang Baik, Tapi Tak Baik Kalau Sudah Memakan Waktu Istirahat
“Istirahat kalau sudah merasakan lelah, jangan paksakan tubuh untuk terus bekerja,”
Kebutuhan untuk diri Bung mungkin semuanya didapat dari bekerja. Si nona pun kerap cemas, takut Bung terlalu giat bekerja hingga menepikan rasa kantuk dan lelahnya raga. Pahamilah semua bentuk kekhawatiran selalu ada di kepalanya, maka dia pun mengingatkan Bung agar tak terlalu lelah bekerja.
Jangan Lupa Untuk Memberikan Kabar, Karena Si Nona Selalu Menanti
“Tak perlu kamu tanggapi semuah isi chat-ku ke kamu, yang penting jangan lupa untuk memberikan kabar disela-sela kesibukanmu,”
Di masa-masa pacaran saat kuliah mungkin Bung merespon dengan cepat semua isi chat dari si nona. Tak ada satu pembahasan yang terlewatkan. Saat bekerja seperti sekarang justru sulit untuk membalas pesan. Apalagi untuk memegang gawai. Tetapi si nona mengerti, dan tidak marah akan kesibukan Bung ini. Bung pun mendapat kelonggaran, asal tak lupa untuk memberikan kabar saja.
