Merencanakan sesuatu dengan matang pasti indah apabila sesuai dengan kenyataan. Namun, apabila yang direncanakan gagal lantaran ada faktor-faktor lain yang membuat gagal. Pasti miris hingga membuat hati teriris. Tapi santai bung, kekesalan yang melanda dalam diri lantaran kegagalan itu harus disikapi secara dewasa. Karena kalau pun bung mengutuk hal yang menghambat rencana, tidak akan merubah semuanya.
Kegagalan dalam suatu rencana itu biasa terjadi bung. Apalagi ketika usia sudah dewasa, tak perlu kesal dan geram dengan hal ini. Tetapi sikapi lah dengan santai, toh masih ada hari lain yang mungkin saja bisa mewujudkan rencana yang gagal ini. Adapun dengan bung mengemban sikap santai dalam menanggapi sesuatu, itu bakal berguna di lain waktu. Bukan saja demi tujuanmu tetapi juga demi kepribadianmu.
Tuhan Sedang Menunda Kebahagiaan Dengan Menuntut Bung Berlatih Kesabaran
Salah satu sikap paling bijak dan dewasa yang dapat bung lakukan adalah menerima. Dalam artian bung menerima semuanya dengan pasrah, lantaran apa yang bung rencanakan mau sematang apapun atau memiliki blue print, kalau Tuhan belum mengizinkan, manusia selayaknya yang kerdil ini bisa apa? Alangkah baiknya bung juga bersabar.
Dan menanti dengan percaya diri kalau yang bung rencanakan mungkin tidak terjadi sekarang tapi nanti. Bersabar pun bukan hanya menerima dengan lepas tangan saja, tetapi sembari berusaha dan percaya kalau ini tidak akan gagal.
Pandai-pandai Berysukur Bisa Membuat Kedewasaan Lebih Terukur
Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Baik dan buruknya ya terima saja. Tak perlu mengumpat, atau menyesali. Syukurilah apa yang sedang terjadi. Berysukur bakal membuat bung menjadi lebih “lega” dalam menyikapi kegagalan.
Kalau pun bung coba kilas balik tentang kegagalan dan keberhasilan yang pernah diperoleh. Tentu lebih banyak berhasilnya kan? jadi jangan gegabah dan tetap berysukurlah. Adapun bersyukur bisa membuat bung menghilangkan kejanggalan dalam setiap kejadian.
Menyadarkan Bahwa Untuk Berjuang Mesti Mengeluarkan Tenaga Bukan Sekedar Uang
Gagal bisa menjadi suatu pukulan terhadap seseorang. Bukan untuk menakuti atau membuat pesimis. Melainkan menjadi patokan. Kalau bung hari ini gagal untuk mendapatkan sesuatu yang ingin diraih, mungkin tenaga atau usaha yang dihasilkan masih tanggung. Atau jauh dari pencapaian. Sehingga untuk rencana selanjutnya bung harus berusaha lebih keras agar yang direncanakan tidak kabur menjadi angan-agan.
Memperbanyak Pengalaman Sama Dengan Mempelajari Kehidupan
Guru terbaik di dunia ini sesungguhnya adalah pengalaman. Pengalaman banyak mengajarkan arti tentang kehidupan yang mungkin sulit untuk bung dapatkan kalau bung tidak mencoba ke segala hal. Duduk santai menikmati zona nyaman, memang membuat hidup aman.
Namun, masa iya laki-laki sejati tak sanggup menerima tantangan baru? seharusnya ada tantangan, di situ pula bung berdiri tegak kan? Jadi perbanyaklah pengalaman agar hidup semakin banyak pelajaran hingga bung dapat mengambil inti sari dari setiap kepingan kehidupan.
Hasil Itu Nihil, Tapi Proses yang Harus Dihargai dan Ikut Andil
Berbicara soal hasil, memang berbicara tujuan. Ketika bung dipertanyakan apa tujuan bung menjadi pebalap tentu jawabannya bakal beragam. Yang paling penting ada proses bung. Proses yang bung lakukan untuk mencapai tujuan adalah bagian terpenting yang bung mesti ingat dan tak boleh dilupakan.
Lantaran proses adalah bagian vital dalam menuai kebahagiaan. Ketika ada pepatah mengatakan, tidak ada proses yang mengkhianati hasil, semua orang berfikiran kalau hasil sama dengan berhasil. Apakah iya? apakah bung lupa kalau gagal pun bagian dari hasil? jadi yang paling penting adalah proses hasil hanyalah bonus dari setiap kerja kerasmu bung.
