Poligami: Bola Panas Pria Beristri

Bicara soal poligami bisa jadi sesensitif berbicara soal urusan kesucian seorang gadis. Meski begitu, tak sedikit fakta soal ini yang bermunculan di media. Fenomena masa kini?

Tak bisa juga dikatakan demikian. Ditarik jauh ke belakang, kisah-kisah kerajaan di wilayah Indonesia banyak yang menyatakan hal ini. Nyaris seluruh Raja menerapkan hal tersebut. Bahkan beberapa punya selir sampai ratusan.

Masuk ke era modern, Indonesia punya tolok ukur yang jelas. Presiden pertama alias Soekarno beristri tidak cuma satu. Fenomena ini juga sudah ditangkap insan seni masa lalu. Beberapa mungkin mengira “Berbagi suami” pada tahun 2006 adalah film pertama yang berani mengungkapkan hal ini. Padahal jauh sebelumnya ada “Pemetjahan Poligami” di tahun 1956 yang membedah soal poligami.

Urusan ini menjadi menarik, karena faktanya urusan punya istri lebih dari satu memang bukan urusan mudah. Penelitian yang dilakukan Tatang Istiawan setidaknya menggambarkan hal ini. Ia meneliti secara mendalam selama 10 tahun di daerah Jawa Timur. Respondennya melibatkan pengusaha, pemilik restoran, dokter, pengacara, dosen, guru, jaksa, hakim, anggota DPRD, bupati, walikota dan wartawan.

Hasilnya? Sebanyak 95,77% pria mengaku tersiksa memiliki pasangan lebih dari satu. Sementara 85,91% mengaku tak menikmati hubungan tersebut. Hidupnya mengaku tak tenang dan merasa dikejar-kejar.

Bagaimana, masih mencoba berjudi dan merasa mungkin bisa masuk ke kalangan 5 persen yang akhirnya bisa menikmati? Cobalah izin kepada istri pertama, karena jika mengikuti prosedur yang resmi, izin dari istri pertama merupakan hal yang tak bisa ditawar. Berani mencoba?