Sebelum beranjak naik menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2019 bersama Prabowo Subianto, Sandiaga Uno selalu menyuarakan program kampanye anyar yang dibuatnya yakni OK OCE. Program tersebut dari kacamata Sandiaga dirasa dapat menjaring pengusaha kecil. Secara struktur OK OCE Mart yang merupakan bagian dari program ini akan terintegrasi dengan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“OK OCE Mart adalah bagian dari integrasi kerja sama dengan toko-toko kecil dan para UMKM,” ujar Sandiaga seusai debat Pilkada DKI di Hotel Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Rabu (12/4/2017)
OK OCE sendiri adalah kependekan dari One Kecamatan One Center of Entrepreneurship, salah satu program kuat yang digalang pada masa kampanye guna menyejahterakan masyarakat kecil dengan membangun struktur ekonominya sendiri. Setelah tak lagi menjadi Wakil Gubernur DKI, bagaimana nasib dari program kuat yang digalang Sandiaga Uno ini?
Fakta di lapangan OK OCE Mart ada yang tutup, Sandiaga pun tak menampik dengan munculnya OK OCE Mart yang ditutup tersebut. Menurutnya hal ini dikarenakan omset yang turun.
“Ada OK OCE Mart yang bisa terus berjalan, ada yang harus ditutup karena omsetnya turun secara drastis dan pengelolaannya belum bisa menghadirkan satu terobosan untuk omset mereka,” ucap Sandiaga.
Sandiaga pun menjelaskan kalau program anyarnya tersebut tidak digunakan untuk memberikan modal. Pemodalan bagi peserta OK OCE akan dikerjasamakan dengan lembaga keuangan terakait. Karena dari awal Pemprov DKI hanya memberikan fasilitas.
“Kita akan memfasilitasi (permodalan) dengan bekerja sama dengan lembaga pembiayaan, perbankan, lembaga keuangan mikro, lembaga keuangan syariah, yang memang berkompetensi untuk memberikan pinjaman permodalan,” jelas Sandiaga dikutip dari detik.
Penutupan beberapa OK OCE Mart dikatakan Sandi sebagai siklus yang wajar kala berbisnis. Ada yang untung, ada yang rugi. Ada yang jalan terus, ada yang gulung tikar. Dan di sisi lain, dia tetap berupaya agar program tersebut berjalan baik.
