Lebih Keren

Pilih Jam Tangan Digital atau Analog?

Untuk para pria yang perduli pada penampilan, pertanyaan antara mana yang lebih baik antara jam tangan digital atau analog seolah tidak pernah berakhir. Sebenarnya, ada beberapa faktor yang memperngaruhi jawaban ini.

Perhatikan faktor usia sebelum memilih jam tangan

Bisa dibilang jam tangan adalah investasi jangka panjang untuk menunjang penampilan kita. Karena itu kita harus menyesuaikan dengan diri kita secara hati-hati. Terutama dari segi umur.

Seandainya dulu waktu masih di masa kuliah, jam tangan digital penuh warna tentunya akan terlihat keren dan menarik mengikat pergelangan tangan. Tapi untuk pria yang sudah berumur, agak sedikit aneh melihat ada warna-warni tersembul dari balik jas.

Nah, sementara untuk pria dengan usia pertengahan dua puluhan hingga akhir tiga puluhan, pilihannya justru jauh lebih sulit. Karena itu perhatikan faktor kedua dibawah ini.

Perhatikan pakaian terlebih dahulu, baru pilih jam tangan

Walau bagaimana pun jam tangan merupakan bagian dari asesoris. Dalam peraturan Fashion manapun pemilihan asesoris harus dilakukan setelah kita mengenakan pakaian. Setelah kita rapi menggunakan atasan bawahan hingga sepatu, barulah kita bisa mengajukan pertanyaan.

Apakah baju saya ini berkesan formal, casual, hip, preppy style atau yang lain?

Jika kita sedang menggunakan pakaian resmi mengarah ke bisnis, penggunaan jam tangan analog sebagai aksesoris akan makin memperkuat kesan ini seacara elegan. Sebaliknya seandainya pakaian yang digunakan sepenuhnya casual, misalnya jeans dan t-shirt maka jam tangan digital sangat memungkinkan untuk digunakan. Sementara untuk gaya yang sedikit preppy-look, macam celana pendek berbentuk pipa dengan kaos berkerah, kedua jam tangan baik digital maupun analag bisa digunakan.

Cocokan jam tangan dengan asesoris yang lain

Sebelum memutuskan untuk menggunakan jam tangan yang mana, pastikan juga untuk menyesuaikan asesoris yang lainnya. Misalnya untuk jam digital fancy tentunya cocok jika dipadukan dengan gelang berbahan metal berwarna senada atau kalung dengan mata logam.

Setelah mengetahui aturan dasar penggunaan jam tangan, sekarang saatnya kita mengetahui kriteria pakaian yang cocok dilihat dari jenis jam tangannya.
jam tangan analog1. Jam tangan klasik
Berbentuk bundar atau kotak dengan tali kulit atau logam sebagai pengikat merupakan ciri dari jam tangan ini. Bahan dasarn logamnya biasanya dipoles mengkilat. Dengan desain yang elegan sederhana.
Gunakan jam jenis ini jika kita berpakaian rapi seperti menghadiri perkawinan atau acara khusus. Seandainya anda bekerja di kantor yang tradisional seperti bank, asuransi, yang diidientikan dengan kerapian, jenis ini juga bisa jadi pilihan ke kantor.

Jam tangan ini dapat juga digunakan dalam acara makan malam bersama pasangan anda. Tentunya dengan syarat tempat yang dituju memang berkelas, mengharuskan pakaian rapi, dan kita menyerahkan kunci mobil kepada petugas valet.

jam tangan digital2. Jam tangan digital berkelas
Tampilan menggunakan layar dengan waktu yang ditunjukan secara digital. Meski begitu bahan dan bentuknya tidak masuk kategori fancy. Jam tangan kategori ini cocok digunakan untuk penampilan yang berkesan casual, futuristik dan modern.

Jika anda bekerja dibidang kreatif macam designer grafis, IT, arsitek, dan sejenisnya, ini merupakan pilihan yang tepat. Bisa juga digunakan dengan pemilihan pakaian preppy look.

jam tangan sport3. Jam tangan sport
Walaupun berbentuk analog tapi biasanya didalamnya ada alat penunjuk lain seperti thermometer, chronometer, penghitung jarak, dsb. Desainnya terkesan “keras” dan garang. Umumnya jam jenis ini tahan terhadap air bahkan hingga tekanan puluhan meter di bawah permukaan air.

Sejatinya jam jenis ini memang hanya anda gunakan dalam olah raga yang anda tekuni seperti naik gunung, off road, menyelam, bersepeda atau olah raga keras lainnya. Meskipun demikian, jam tangan jenis ini masih wajar digunakan dengan penampilan casual. Tapi sangat tidak disarankan jika kita sedang berpakaian resmi.

jam tangan digital berwarna4. Jam tangan digital berwarna.
Sama seperti jam tangan digital sebelumnya, tapi tampilannya lebih cerah. Plihan digitalisasinya pun beragam bentuk dan corak. Jam tangan jenis ini cocok jika kita ingin memberi warna pada penampilan. Tapi kita harus hati-hati dalam memilih, karena jenis ini sangat sensitif terhadap tren. Jangan menggunakan jam tangan ini jika kita membelinya sepuluh tahun yang lalu.

4. Smartwatch
Ini perkembangan paling terakhir dari jam tangan. Kali ini bisa dikoneksikan langsung ke smartphone yang kita miliki. Tak cuma menunjukan waktu, fungsinya juga jadi sangat beragam dan luas. Karena banyak aplikasi yang bisa ditanamkan di jam tangan ini.

Kekurangannya mungkin ada pada baterai. Sebab secara berkala harus di charge layaknya smartphone. Kekuatannya bervariasi tergantung merk. Ada yang dua hari sekali, seminggu sekali atau dua minggu sekali.

Jadi sudah siap menentukan pilihan jam tangan anda?

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Berpakaian Sesuai Umur Agar Pesona Tak Lekas Luntur

Pernah melihat seseorang tidak pantas mengenakan pakaian tertentu karena mereka terlalu tua? kalau iya, berarti bung dihadapkan oleh salah satu contoh kalau berpakaian itu harus sesuai umur. Yap, setiap pakaian dibentuk tentu memiliki tujuan pasar yang ingin dirangkul, bisa anak-anak, remaja atau orang dewasa. Maka ada suatu anomali apabila pakaian anak-anak dikenakan oleh orang dewasa.

Di sisi lain ada yang berpendapat kalau orang tua memakai pakaian anak remaja bakal terlihat lebih muda. Padahal tidak juga, sesungguhnya anggapan itu lahir dari sebuah standar ganda. Kebetulan saja yang mengenakan pakaian tersebut adalah orang tua yang tampan maka pujian itu datang. Kalau orang tuanya biasa (Re : tidak ganteng) saja pasti anggapan itu tidak muncul ke permukaan. Pesona terpancar lewat persona, termasuk pakaiannya. Maka dari itu berpakaian lah sesuai umur agar pesona tidak luntur.

Ketahui Sebuah Brand Pakaian, Cari yang Sesuai Dengan Usia Bung Sekarang

Beragam jenis brand pakaian atau toko pakaian mendunia ternyata terbagi-bagi dalam kategori usia. Sebut saja H&M, Zara dan Topman yang cocok dikenakan di usia 20 dan 30-an. Karena secara gaya tidak terlalu muda, dan juga tidak terlalu tua. Namun makin usia bertambah, bung tak lagi cocok mengenakan brand tersebut. Sebut saja ketika sudah menginjak usia kepala 4 atau kepala 5, pilihan pakaian semakin sedikit seperti Uniqlo, Gap, J.crew, Ralph Lauren dan Suitsupply. Detail pemetaannya seperti tertera di bawah ini.

Maka dari itu bung harus mulai mengetahui tentang toko-toko pakaian populer, apakah mereka mempunyai katalog untuk usia bung atau tidak. Kalau berbicara usia, usia 20-an adalah usia terbebas dalam mengenakan pakaian apa saja. Lantaran hampir toko pakaian populer menyediakan katalog bagi mereka yang sedang tumbuh dewasa.

Jangan Terpaku Merek, Cari yang Berkualitas dengan Harga Pas

Ketika pakaian menyesuaikan usia, tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam membelinya. Mulai dari memilih gaya, merek sampai motif, tapi hal utama yang harus didahulukan adalah kualitas. Seperti kualitas kain, memiliki daya tahan yang lebih baik dan pas dipakai. Karena percaya atau tidak, seiring bertambahnya usia seperti kepala 3 ke atas, investasi dalam pakaian adalah hal penting. Dengan mencari pakaian berkualitas yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Kalau mereka yang baru menapaki usia 20-an cenderung santai dan tidak khawatir akan kualitas. Seiring berjalannya waktu gaya dapat berubah dan selera  pun berubah.

Merambah Hal yang Antik Dengan Bung Mencari Barang Klasik

Membeli barang-barang klasik juga bagian dari peningkatan pesona sesuai usia. Terlebih, barang klasik selalu terlihat menarik. Mau bung sekarang menginjak usia kepala 2, kepala 3 atau selebihnya masih cocok untuk mengenakannya. Penampilan dapat meningkat kalau mengenakan barang klasik seperti  jins dark wash,  pakaian polos bewarna dasar hitam dan putih, sepatu kulit sederhana, jaket denim sampai jam tangan ciamik.  Jadi biarpun era semakin modern, hal klasik dan lawas masih pantas dijadikan barang pentas.

Jangan Ketinggalan Zaman, Perhatikan Tren Agar Makin Keren

Meskipun hal klasik menarik dikenakan serta membuat seseorang terlihat lebih unik. Tren tetap tidak boleh dilupakan, tren harus diikuti dan diperhatikan, bisa saja hal klasik kemudian bangkit karena berawal dari tren yang berkembang jaman sekarang. Maka dari itu perkembangan tren harus diikuti karena bisa memompa gaya setiap orang. Bung tak boleh egois dengan menutup mata dengan tren zaman sekarang dan bangga terjebak akan kebiaasaan.

Berani Berkesperimen Dengan Mencoba Hal Baru

Jangan mau terus-terusan bermain aman, seperti mengenakan kaos, jeans dan sneakers. Lama-lama itu membosankan! selagi masih pantas berkespresi, jangan pernah takut akan hal-hal baru. Siapa tahu justru bung malah menemukan formula ciamik berpakaian untuk pribadi. Mulai berkunjung ke toko perbelanjaan yang belum pernah dikunjungi, kemudian coba ambil sepasang sepatu dan jeans. Bercerminlah, apakah terlihat segar secara tampilan atau malah usang tak karuan.

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Penata Rambut Sergio Kun Aguero Sambangi Jakarta, Berbagi Ilmu, Tren dan Gaya

Kalau bung suka dengan Kun Aguero saat beraksi di lapangan, tentu bung akan memperhatikan gaya-nya, termasuk soal rambut. Tahun lalu, Aguero pernah mengganti warna dan gaya rambut ketika melakoni derby manchester. Perubahan ini secara khusus dilakukan untuk meladeni partai bergengsi tersebut, mungkin untuk menambah rasa percaya diri. Tapi apakah bung tidak penasaran siapa sosok dibalik rambut penyerang berdarah Argentina tersebut? Nah sosok tersebut adalah Alan Beak dari Ruger Barbershop, Inggris.

Pada Kamis 11 April 2019, Alan berkesempatan menyambangi Jakarta, guna memberikan ilmu, tren dan gaya seputar rambut di Usmar Ismail Hall Jakarta, dalam ajang Barberlyfe Indonesia vol.3 “Electrifying Experiments.

Dalam ajang tersebut Alan memberikan sebagian pengalamannya dalam dunia barber. Dalam dunia penataan rambut, nama Alan cukup harum. Sosok yang suka bercanda ini, telah mengunjungi 19 negara guna memberikan seminar tentang mahkota laki-laki.

Alan mulai bekerja di barbershop ketika usianya masih 12 tahun, setara anak kelas 6 SD. Ketika terjun ia tahu bahwa ini merupakan jalan hidup yang akan digeluti. Teknik memotong rambut semua telah dipelajari, sampai ke pada titik ia mempunyai formula sendiri dalam memotong rambut. Wajar makin lama, nama Alan makin besar, dari klien sehari-hari sampai sepak bola dunia ternama, pernah mencicipi potongan Alan. Sisi terbaik dari Alan adalah ia memiliki gairah dalam pekerjaanya sehingga ia memperlakukan semua kliennya sama.

Sebagai barber profesional, ia memiliki dasar tradisi potong rambut Italian Barber. Alan mengaku banyak melakukan eksperimen yang membawanya menjadi seperti sekarang. Bahkan disela-sela talkshow yang dilakukan dalam acara tersebut, Alan mengatakan kalau barber di Indonesia sudah dalam level terbaik.

“Saya pernah melakukan seminar di Rusia, di mana negara yang tidak begitu terkenal akan soal Barber. Namun negara tersebut sangat niat dalam mempelopori acara penataaan rambut. Lama kelamaan, mereka pun menelurkan para barber profesional yang cukup dikenal di dunia. Nah, saya yakin Indonesia dalam beberapa tahun ke depan, akan memiliki barber yang dapat keliling dunia. Karena para barber sudah memiliki skill tinggi,” ujar Alan.

Selain itu Alan menekankan untuk para barber jangan pernah bosen berkesperimen, terutama dengan metode potong rambut. Agar mampu menemukan cara yang fleksibel dan efisien bagi mereka sendiri.

Acara ini tidak hanya dihadiri oleh Alan Baek, namun ada juga Yanto Sani dari Singapura. Dengan latar belakang produser, penulis dan penata musik. Dari sana ia coba menciptakan keunikan dengan menggabungkan musik dan potong rambut dalam sebuah pertunjukkan.

“Kami ingin mendorong batasan pribadi dan bisnis, kemudian menjadikannya sebagai barber identity, yang mampu menggebrak kreasi antara seni, rambut, musik eksperimental dan street fashion,” ungkap Yanto.

Barberlyfe Indonesia vol.3 “Electrifying Experiments merupakan sebuah program internasional tentang edukasi barber pertama di Indonesia. Mulai dari yang sudah berkecimpung sampai yang ingin masuk, persoalan tren dan tata gaya pun jadi pembahasan di sini, karena dinilai itu adalah hal yang harus diupdate. Tak ketinggalan juga Oky Andries dan Fatsi Anzani dari Chief Company, yang mengharapkan acara ini dapat jadi inspirasi.

Kami berharap acara ini mampu menginspirasi pelaku industri barber lain untuk melakukan eksperimen unik lain dalam bisnis mereka, bahkan mungkin lebih dari yang Chief Company, Yanto Sani, dan Alan Beak lakukan,” pungkas Oky,

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Lebih Keren

Sebelum Sibuk Berdandan, Bung Perlu Tahu Aturan Dasar Berpakaian

Sebelum bung sibuk memilih baju, sepatu, celana sampai jam tangan, coba berpikir, apakah bung tahu tentang aturan dasar berpakaian? Yap, dalam berpakaian tentu ada aturan dan tak bisa sembarang. Jangan karena bung laki-laki berarti bisa bebas seenaknya lho, karena pakaian itu menyesuaikan dengan kondisi.

Esensi-nya, dalam berpakaian di ruang lingkup laki-laki adalah kesesuaian dan kepantasan. Hal ini dijadikan pedoman untuk menjaga penampilan diberbagai situasi. Berhubung ini berkaitan dengan situasi tentu ada aturan yang mengatur ini semua.

Nah, bung harus mengetahui, tapi jangan berfikiran bahwa segala macam situasi bung harus diatur berpakaiannya. Tentu saja tidak begitu. Ketika sedang liburan atau hangout laki-laki bebas memakai pakaian apapun. Dari pada berlama-lama, berikut ini ada aturan dasar dalam berpakaian yang harus disimak.

Biasakan Membeli Pakaian yang Nge-pas di Badan

Saat membeli pakaian biasakan jangan memaksakan ukuran. Seperti membeli S padahal ukuran bajumu M, karena itu akan membuatmu terlalu aneh saat dipandang. Untuk itu biasakan membeli pakaian dengan ukuran yang memang sesuai di badan, itu sudah jadi hal lumrah sih sebenarnya.

Namun dalam beberapa kesempatan ada saja seseorang yang membeli pakaian terlalu kecil atau kebesaran, dengan alasan lifestyle. Meskipun sah-sah saja akan tetapi alangkah baiknya beli yang sesuai ukuran.

Jaga Penampilan dengan Memakai Pakaian Berkualitas

Pakaian mahal apakah berkualitas? jawabannya iya bung, namun yang berkualitas belum tentu mahal. Toh banyak produk berkualitas dengan harga terjangkau, dari produk luar sampai lokal sekalipun. Menjaga penampilan sudah jadi kewajiban laki-laki, sedangkan tampil urakan tak lagi menarik.

Dan memakai pakaian kualitas adalah cara terbaik jaga penampilan. Sebab pasalnya pakaian berkualitas  memiliki nilai kenyamanan, seperti mudah menyerap keringat dan awet saat dipakai.

Jangan Asal Memadukan Pakaian, Karena Bisa Tak Bagus Untuk Penampilan

Kalau disuruh memilih pakaian yang senada untuk dikenakan, beberapa laki-laki pasti menolak, dengan alasan ribet. Memang tak bisa dipungkiri bahwa mayoritas kaum adam tidak suka hal yang ribet seperti memilih pakaian. Akan tetapi, kalau bung tak memilih pakaian dengan baik maka penampilanmu kurang menarik.

Maka dari itu harus belajar bagaimana memadukan warna-warna dari setiap pakaian. Agar tercipta keseimbangan dalam berpakaian sehingga tidak dianggap norak. Aturan dasarnya, jangan membuat seluruh pakaian jadi fokus perhatian.

Ketahui Perlengkapan Pakaian yang Dibutuhkan Saat Berdandan

Perlengkapan pakaian laki-laki alias aksesoris, tentu tidak lebih banyak dari yang dibutuhkan perempuan. Seperti jam tangan, sepatu, ikat pinggang sampai dasi. Bung pun harus paham apa saja yang harus dikenakan dan apa yang harus disimpan untuk acara khusus atau formal. Seperti yang kita bahas bahwa berpakaian itu tergantung situasi. Karena tak mungkin memakai dasi dan pakaian formal padahal hanya pergi sebatas hangout, kan?

Saat Bung Membeli Pakaian Kerja, Kenakan Juga Pakaian Kerja

Mungkin ini terdengar berlebihan, tapi ini adalah salah satu cara agar meminimalisir kesalahan sekaligus untuk menjaga keserasian dalam berpakaian. Pakaian kerja seperti kemeja dan celana kerja biasanya dibeli enam bulan sekali. Bung bisa menyempatkan waktu saat pulang kantor dengan menyesuaikan sekaligus menilai kecocokan apabila dikenakan. Tentu saja ini demi menjaga kualitas penampilan dan kerapian.

Dengan mengetahui atuaran dasar ini, tentu akan membantu bung dalam berpakaian. Terutama berpakaian yang lebih baik dan ini akan menjadi nilai tambah di hadapan orang lain.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top