Ronaldo Da Lima, memang sosok striker haus gol fenomenal di era 2000-an. Kala membela Real Madrid, Ronaldo pernah tampil fantastis di Liga Champions tahun 2003 saat mencetak hattrick ke gawang Manchester United di Old Trafford. Tiga golnya memang tidak menyelamatkan Real Madrid dari kekalahan yang saat itu dikandaskan dengan skor 4-3. Namun publik Setan Merah melakukan standing applause kepada Ronaldo saat dirinya digantikan oleh Santiago Solari.
Dalam setiap pertandingan sepak bola, pemain lini depan memang memiliki tugas utama untuk mencetak gol. Mengobrak-abrik pertahanan, dan menggetarkan jala lawan adalah jiwa dari seorang striker hingga tak sedikit yang menorehkan hattrick seperti yang dilakukan Ronaldo. Namun, apakah Bung tahu istilah perfect hattrick?
Perfect hattrick bukan soal bagaimana ketika torehan gol diciptakan dengan indah. Atau dilakukan lewat tendangan spekulasi. Namun perfect hattrick lebih mengacu kepada anatomi tubuh yang dapat dipakai untuk menceploskan bola ke gawang. Seperti kaki dan kepala, nah hattrick yang sempurna dimungkinkan terjadi apabila satu pemain sangat piawai mencetak tiga gol melalui kaki kanan, kaki kiri, dan kepala dalam sebuah laga.
Mendengar nama Salomon Kalou pasti Bung ingat bagaimana perannya kala menjadi juru gedor Chelsea di tahun 2006 sampai 2012. Setelah mulai tak dipakai di Chelsea, pemain Pantai Gading yang akrab dipanggil Kalou memutuskan untuk mencoba aroma permainan di tanah Jerman. Alhasil ia bergabung dengan Hertha Berlin.
Dari semua gol yang diciptakan Kalou, ia pernah mencetak gol sempurna ke gawang Borussia Monchengladbach pada 5 November 2016 lalu yang nampaknya menjadi gol tak terlupakan, bahkan sisi emosionalnya sangat besar. Di pertandingan itu Kalou baru saja kembali setelah absen lantaran sang ayah meninggal. Hattrick yang dilakukan memang perfect, namun publik lebih mengenal sebagai healing hattrick.
Romelu Lukaku
Pemain yang kini menjadi ujung tombak Setan Merah ini menorehkan masa keemasannya saat membela Everton. Dengan tubuhnya yang bongsor, ia selalu memenangi duel dengan pemain bertahan. Pemain yang sejak kecil memang memiliki talenta ini pun pernah menciptakan hattrick sempurna saat melawan Bournemouth tahun lalu kala membela Everton,
Didier Drogba
Talenta Pantai Gading dalam menyuplai pemain lini depan memang tak pernah habis. Selain Salomon Kalou, nama Didier Drogba tak bisa dilupakan begitu saja. Karirnya menanjak saat berkarir bersama Chelsea di Premier League. Empat Premier League dan FA Cup serta tiga League Cup belum mengukuhkan dirinya sebagai pemain terbaik. Sampai di tahun 2012 Chelsea menjuarai Champions League saat mengalahkan Bayern Munchen di babak adu penalti.
MLS dijadikan target selanjutnya, musim perdananya saat memperkuat Montreal Impact diwarnai dengan momen hattrick sempurna ketika mengalahkan Chicago Fire. Mungkin momen itu tak akan dilupakan oleh pemain yang berusia 39 tahun ini, yang masih eksis bermain dengan Phoenix Racing FC.
Peter Crouch
Striker jangkung asal Inggris ini kerap menghiasi lini depan beberapa tim Premiere League. Tottenham, Aston Villa, Porstmouth, Liverpool, hingga Stoke City yang masih diperkuatnya hingga detik ini. Tak ada yang bisa menampik bahwa top karier Crouch ada saat dirinya membela Liverpool. Di tahun 2007 ia mencetak tiga gol dari empat gol pada pertandingan yang berakhir lewat skor telak 4-1 itu. Tiga gol Crouch itu bahkan mendapat sebutan hattrick yang sempurna.
Edin Dzeko
Semenjak Manchester City mendapat suntikan dana segar dari Sugar Daddy Abu Dhabi United Group (ADUG), peta persaingan Liga Inggris tak lagi soal Big Four (Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Liverpool). Gelontoran uang dari Qatar yang melimpah membuat City belanja pemain besar-besaran, salah satunya pemain asal Bosnia Herzegovina, Edin Dzeko. Di awal musim 2010/11, City tampil meyakinkan apalagi saat Dzeko mengalahkan Tottenham lewat hattrick sempurna yang dibuatnya.
Mungkin itu beberapa nama pesepakbola yang dapat dirangkum dari yang mencetak perfect hattrick. Jangan bilang Cristiano Ronaldo tidak melakukan hal ini, ia pun pernah melakukan hattrick sempurna. Namun kami terlalu jengah apabila poros sepakbola selalu tentang dirinya.
