Entertainment

Nyonya-Nyonya Istana: Karena Laki-Laki Itu Subordinat!

teater nyonya nyonya istana

Buat para pria yang selalu merasa posisinya berada diatas para perempuan, seharusnya menonton pertunjukan teater Nonya-nyonya istana. Cerita ini digarap dalam komedi satire untuk menyentil pemerintah dan para laki-laki penguasa.

Sejak pertunjukan dimulai, penonton sudah dibuat terpingkal-pingkal oleh para lelakon. Temanya sendiri menyoroti para istri yang begitu berkuasa mempengaruhi suaminya dalam menjalankan roda pemerintahan.

Butet Kartaredjasa tampil memukau sebagai Presiden Indonesia yang “ditunggangi” oleh Ibu Any yang diperankan apik oleh komedian Yu Ningsih. Tidak sendirian, dalam kabinet juga terdapat menteri BUMBER yang diperankan Cak Lontong, Menteri Kesehatan Gusi diperankan Joned Gam, Menteri Menporak-porandakan diperankan Marwoto, Menteri Menbudbar diperankan Wisben dan terakhir Budiono Darsono pendiri Detik.com juga bermain tak kalah keren memerankan Menkominfollow.

Tentunya di belakang para menteri ini terdapat nyonya-nyonya yang menjadi penguasa sebenarnya. Para socialita diajak untuk ikut berperan, tercatat Jais Darga, Vivi Yip, Cicilia King, Febriati Nadira, Amie Ardhini, Flora Simatupang.

Dari awal lakon sejak mulai foto kabinet, para istri ini sudah nyata terlihat mendominasi para suaminya. Puncaknya adalah ketika ibu negara menjewer sang presiden hingga keluar karena berani menyela sambutan ibu negera yang memang kelamaan membicarakan 10 program PKK.

Peran para nyonya ini tidak hanya terbatas pada kehidupan sosial macam mengunjungi korban bencana, tapi bahkan hingga ke dalam sidang kabinet terbatas. Mereka menentukan mana proyek yang harus di golkan para suaminya dan mana yang tidak.

teater nyonya nyonya istana

Komedi ini memang terasa lengkap karena berisi mulai dari satire cerdas keadaan sosial pemerintahan hingga lawakan tradisonal frontal ala waung kopi dan jalanan. Simak saja bagaimana penonton dibuat tertawa geli dengan adegan sidang kabinet inabsentia alias tidak dihadiri sang presiden yang harusnya mempimpin rapat.

Atau bagaimana penonton dibuat terpingkal-pingkal dengan celetukan Butet “Saya yang presiden saja mau jadi penyanyi lah kok sekarang ada penyanyi mau jadi presiden”. Sebaliknya lawakan satire ini berpadu apik dengan celetukan jalanan macam yang dilontarkan Cak Lontong berulang kali GABILEKA alias “Garuk B**i lewat kantong”.

Sajian jumat malam kali ini terasa istimewa karena di tengah pertunjukan tiba-tiba lampu ruangan dinyalakan terang. Butet tampil monolog sambil berkomunikasi dengan para penonton. Dan ternyata tokoh yang diparodikan macam Dahlan Iskan menteri BUMN dan Dedi Miing Gumelar dari partai oposisi ikut menonton. Jadilah komunikasi ditujukan pada orang-orang ini. Dan melihat subjek komedi juga bisa ikut tertawa, para penonton pun tertawa makin lepas.

[quote]“Saya yang presiden saja mau jadi penyanyi lah kok sekarang ada penyanyi mau jadi presiden”[/quote]

Lantas bagaimana akhir kisahnya? Siapa pengganti presiden yang akan habis masa jabatannya? Pertunjukan ini masih bisa disaksikan sekali lagi pada sabtu 17 November 2012 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Tentunya dengan catatan jika tiketnya masih ada alias belum sold out! Terbukti Tontonan yang digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada jumat malam sukses menarik minat penonton. Semua tiket terjual, dan bangku terisi penuh.

Click to comment

0 Comments

  1. embi

    November 19, 2012 at 12:36 pm

    keren dan kocak ! tapi sayang para istri agak sedikit tidak bisa mengimbangi “ibu Any” yang kocak banget…

Leave a Reply

Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top