Setiap orang bertanya-tanya tentang bagaimana memanfaatkan penghasilan untuk mendapat kekayaan. Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat bung lakukan untuk melakukan hal tersebut. Secara sederhana, ini adalah tentang bagaimana bung memperlakukan uang.
Dengan mengoptimalkan berapa banyak yang harus dipakai untuk biaya hidup dan harus diapakan dengan sisanya. Kala itu semua sudah diatur otomatis penghasilan yang bung miliki tidak habis secara stagnan. Dalam arti ada perkembangan dalam penghasilan terutama menyoal untuk mendapat kekayaan.
Berbicara kekayaan tak afdol kalau tak menyenggol kesuksesan. Perihal sukses, setiap orang punya pandangan berbeda bahkan sampai menciptakan definisi sendiri (berbasis pengalaman). Salah satunya adalah ketika bung memiliki dompet tebal atau rekening yang gendut sangat akrab dengan perihal kesuksesan.
Tapi beberapa cara di bawah ini bisa membuat bung mendapat kesuksesan dengan penghasilan sendiri. Soal bagaimana tata caranya, bung bisa menyimak beberapa langkah di bawah ini.
Bangun Gurita Bisnis, Karena Untuk Mendapatkan Kekayaan Tak Bisa Dengan Satu Bisnis yang Berjalan
Setiap orang yang pintar dan cerdas dalam mengelola uang, pasti tahu cara memperlakukan uang sebaik mungkin. Salah satu cara yang menurut kami jitu untuk melipatgandakan penghasilan adalah memperluas diversifikasi penghasilan atau membangun lebih dari satu bisnis.
Hal ini dilakukan karena dalam menjalankan bisnis tidak ada satu bisnis yang dapat terus menerus diandalkan untuk mendapatkan penghasilan yang tetap. Apalagi setiap usaha seolah ada musim pasang dan surut, untuk itu bung harus membangun lebih dari satu.
Tanpa disadari atau tidak apabila bung melakukan diversifikasi penghasilan, bung sudah melakukan pengantisipasian terhadap satu hal yang tidak diinginkan salah satunya mengurangi resiko kala penurunan pendapatan yang disebabkan karena situasi pasar sedang kacau.
Di sisi lain ini adalah satu keuntungan karena belajar investasi sekaligus memberi keuntungan yang berlipat ganda.
Pintar Dalam Mengelola Tabungan
Ketika muncul istilah orang kaya itu identik pelit, sebenarnya tidak juga. Karena yang benar orang kaya sangat menghargai uang yang telah dihasilkan, untuk itu mereka akan lebih berhati-hati untuk membelanjakannya. Maka dari itu mereka jarang untuk menghambur-hamburkan uang. Bentuk penghargaan terhadap jerih payah dan kerja kerasnya adalah dengan menabung dari penghasilan yang didapatkan.
Orang kaya sangat peka terhadap kehidupan jangka panjang. Alhasil mereka bisa dengan betah tidak mengotak-atik tabungan dana simpanan. Apalagi tergoda akan kebutuhan tersier sesaat, itu tidak akan berpengaruh. Maka dari itu bung harus bisa menabung dari sebagian penghasilan yang bung dapatkan.
Jangan lapar mata akan barang diskon atau smartphone keluaran terbaru yang sesungguhnya bung tidak butuh. Justru salah kalau bung membiasakan diri dengan menabung uang sisa setiap bulan.
Bung harus membalik paradigma tersebut dengan berfikir bagaimana caranya dari penghasilan bung yang misalnya berada di angka Rp 3,5 juta, bisa menabung Rp 2 juta tiap bulan dan memaksimalkan kehidupan sebulan dengan total biaya Rp 1,5 juta. Kalau bung bisa melakukannya pasti akan terasa manfaat ke depannya.
Apabila Menabung Sudah Dilakukan, Bung Harus Siap Dengan Kondisi Satu Ini
Siapa bilang urusan mempertahankan keadaan finansial hanya bermodalkan menabung saja. Justru itu adalah hal yang salah, lantaran kalau bung mendiamkan uang tanpa melakukan apapun maka hal yang terjadi adalah uang akan digerogoti oleh biaya administrasi bank.
Tipikal orang kaya tidak akan menerima sepeser uang hasil kerja keras mereka harus menjadi santapan empuk oleh bank. Maka banyak dari mereka yang berani mengambil risiko, terutama untuk berinvestasi lewat pasar modal dengan cara menyalurkan dana tersebut ke skema investasi bisnis.
Setiap kesempatan ini bung bisa mendapat keuntungan bahkan sebaliknya. Toh tak mungkin bung menang besar kalau tak berani bertaruh besar, kan? setiap orang sukses paham akan risiko ini tetapi mereka mengambil jalan ini dari pada duit hanya berdiam di bank dan habis karena inflasi.
Sesungguhnya yang Dihitung Adalah Berapa yang Bisa Disimpan dan Dikembangkan, Bukan yang Dibelanjakan
Hal bodoh apabila ada seseorang yang mengitung kesuksesan seseorang dari seberapa besar belanja mereka. Karena kesuksesan tidak dilihat dari hal itu, tetapi orang-orang kaya menghitung kesuksesan atau kekayaan dari aset bersih yang mereka miliki.
Mulai dari aset tidak bergerak seperti rumah, tanah dan kendaraan dijumlahkan dengan likuiditas macam simpanan di bank, dana pensiun, hasil investasi dan dan digabungkan lagi dengan aset lain macam simpanan emas, koleksi barang antik sampai perhiasan.
Kemudian dikurangi pinjaman bank plus cicilan bulanan. Ini merupakan formula yang digunakan oleh orang kaya atau sukses dalam menentukan posisi finansial mereka. Apabila bung sudah menghitung hal ini, maka bung tidak lapar mata untuk memebelanjakan penghasilan yang bung dapat.
Uang Dihasilkan Dari Kerja Keras, Tetapi Urusan Membelanjakan Harus Diperhatikan dan Di-Rem Sesedikit Mungkin
Cara di mana bung dapat tetap menjadi orang kaya samai tua adalah dengan kerja keras, sekaligus membelanjakan uang kalau bisa sesedikit mungkin. Semua orang kaya melakukan hal ini. Meskipun di rekening sudah ada ratusan juta, tak membuat mereka terlena untuk berfoya-foya.
Kesuksesan bagi mereka menjadi tujuan, bukan karena rakus akan uang sekaligus tamak akan kekayaan. Namun mereka tahu hasil kerja keras ini bukan untuk dihabiskan demi kesenangan, melainkan membelanjakan demi hal yang diperlukan.
Meskipun begitu, jangan sampai hal ini membuat bung tertekan. Lantaran hemat bukan berarti bung tak boleh bersenang-senang. Lakukanlah beberapa hal menyenangkan namun dihitung secara matang. Jangan mudah menghabiskan seolah-olah ini menjadi waktu tuk balas dendam setelah bekerja sekian lama mati-matian.
