Inspiring Men

Apa Jadinya Jika Seorang Montir Balap Liar Menjalankan Bisnis Online?

Waktu baru menunjukan pukul 16.30 ketika Yomamen tiba di kediaman pria yang biasa di sapa Rakean ini. Masa di mana para pekerja ibu kota masih sibuk berkutat di kantor atau sedang bersusah payah menembus kemacetan ibu kota. Sementara Rakean? Justru sedang asik menyiram tanaman di halaman rumahnya yang asri.

“Saya butuh tanaman-tanaman ini untuk relaks” ujarnya sambil terus bermain air.

Sebagian orang mungkin hanya bisa memimpikan waktu kerja macam ini. Mayoritas aktivitas Rakean memang di habiskannya di rumah. Ruang kerjanya pun secara apik ditempatkan di area halaman belakang. Sebuah ruangan terbuka yang bersebelahan langsung dengan rumput nan hijau.

“Dulu profesi saya montir balap liar” tuturnya membuka obrolan.

Rakean memang bisa dibilang pria multi profesi. Nyaris semua perkerjaan pernah dijajalnya. Mulai dari montir balap liar, buruh pabrik, hingga supir pribadi. Hidupnya pun tak pernah menetap alias berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya.

Kehidupannya mulai berangsur berubah setelah ia memutuskan menikah. Pekerjaannya kerap kali mengecewakannya dari sisi penghasilan. Pukulan telak pertama adalah ketika istrinya harus melahirkan di kelas tiga rumah sakit dengan fasilitas seadanya.

Keadaan makin tak memihak ketika putrinya memasuki masa kanak-kanak. Pernah satu waktu sang anak meminta dibelikan es buah. Meski dengan susah payah dan menggunakan uang terakhir yang tersisa, Rakean pun berhasil membelikan penganan dimaksud. Sayang tanpa disadari, dalam perjalanan pulang kantung plastik yang dibawanya bocor. Tak pelak, oleh-oleh itu pun hanya menyisakan es batu saja ketika sampai di tangan putrinya.

“Itu saya sedihnya luar biasa, saya sudah janji mau membelikan dan uang tinggal segitu-segitunya, hasilnya sisa es batu. Dalam hati saya bertekad semua harus berubah” tuturnya sambil mengingat kejadian pahit tersebut.

Memutar otak ia pun mulai belajar dunia internet. Semua dilakukannya secara otodidak. Beragam forum disambanginya untuk menggali ilmu. Dengan amunisi yang dirasanya cukup, ia pun menemui kawannya yang menjadi vendor motor-motor listrik untuk industri.

Produk inilah yang dipasarkannya secara online. Ia memilih market business to business alias B2B untuk usahanya ini. Ketika ada yang memesan via online ia akan membelinya ke kawannya untuk kemudian dikirimnya ke si pemesan.

Proses ini mulai membuahkan hasil di enam bulan pertama perjalanan. Bisnisnya pun terus berkembang hingga ia berhasil menggaet langsung vendor alat-alat industri asal manca negara. Sistem kerjanya masih sama, ia cukup memasarkan sementara barang di suplai dari sang vendor.

Ketika usahanya makin pesat, Rakean mulai berpikir global. Ia tak cuma ingin menangani pemesanan dalam negeri. Badan usaha pun didirikannya dengan sejumlah karyawan membantunya. Pelanggan regional asia pun berhasil direbutnya. Semua berhasil dikendalikannya dengan bekerja dari balik komputer di rumahnya.

rakean

Tapi bukan Rakean namanya jika ia lekas berpuas diri. Pengalaman pahitnya di masa lalu membawanya ke bentuk petualangan lain. Ia tak ingin orang lain mengalami kesulitan ekonomi macam dirinya dahulu.

Karena itu ia memutuskan untuk membuka sekolah internet marketing dalam bentuk forum. Ilmunya disebar dalam forum tersebut. Karena tujuannya untuk pembelajaran bersama dan tak ingin memberatkan, ia hanya mensyaratkan masing-masing member membayar 1 dollar alias 10 ribu rupiah. Wajar jika kemudian forumnya dibanjiri hingga 2000 member.

Kami pun coba berhitung, jika telah ada 2000 member dan masing-masing membayar 10 ribu berarti secara tak langsung sudah ada 20 juta rupiah yang dihasilkan. Berhenti sampai disitu?

Tidak, karena mereka yang ingin serius di bisnis online pastilah membutuhkan hosting alias tempat menaruh website mereka. Bekerja sama dengan penyedia jasa hosting ternama, Rakean menawarkan kepada membernya harga khusus yang super murah.

Dari setiap orang yang mendaftar ia mendapatkan fee dari perusahaan tersebut sebesar 140 dollar dibayar dimuka, meski si member hanya dikenakan tarif 0,01 dollar di bulan pertamanya dan sekitar 10 dollar dibulan berikutnya. Dengan angka ini berarti ia berhasil menyisihkan sekurangnya 140 dollar dikalikan 2000 member terdaftar.

Tapi toh angka-angka itu hanya dianggapnya sebagai bonus. Tujuan utamanya adalah pembelajaran kepada mereka yang masih awam di dunia bisnis online. Maklum, karena menurutnya selain menawarkan kemudahan, internet juga menyimpan predator yang siap memangsa siapa saja.

“Patokannya mudah, jangan mudah tergiur iklan bombastis. Jangan pernah mencari di google cara cepat dan mudah kaya dari internet jika ingin berbisnis online. Karena kalau ada yang menjanjikan cara cepat dan mudah kaya dari internet, hampir bisa dipastikan itu bohong. Tak ada yang mudah dan instan, tapi semua bisa dipelajari lewat proses” jawabnya bijak.

Ia pun kini sedang menuju proses yang lain. Di depan ia sudah merencakan untuk punya produk sendiri yang akan dipasarkannya secara online. Selain itu tujuannya berbagi ilmu ingin dimaksimalkannya lewat membangun sekolah-sekolah offline di beberapa tempat.

Itu lah Rakean!

[box type=”info”]Tips Memulai Bisnis online ala Rakean

1. Mulailah dengan Nge-blog. Aktivitas membuat blog ini mengajarkan dasar-dasar berbisnis online yang diperlukan nantinya. Seperti membuat konten, marketing, social media dan lainnya.

2. Persiapkan sekurangnya 1 juta rupiah untuk bisa membiayai aktivitas yang meliputi membeli domain, membeli hosting untuk enam bulan pertama.

3. Bergabung dengan forum, group FB yang mendukung aktivitas ini.

4. Kecuali untuk branding dan membuat koneksi, maka matikan social media selama bekerja online.

5. Jangan mudah tergiur dengan mimpi-mimpi yang ditawarkan berbagai pihak. Kesuksesan tak mungkin dibangun dalam semalam.

6. Jangan segera berhenti dari pekerjaan sebelumnya, sebelum menemukan bentuk bisnis online yang bisa menghidupi untuk jangka waktu yang lama.[/box]

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top